27 Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Tingkah Laku Guru
Fase-1 Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa Guru menyampaikan semua
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran
tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Fase-2 Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan
demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase-3 Mengorganisasikan siswa ke
dalam kelompok kooperatif Guru menjelaskan kepada siswa
bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu
setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Fase-4 Membimbing kelompok bekerja
dan belajar Guru membimbing kelompok-
kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas
mereka.
Fase-5 Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang yang telah dipelajari atau
masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase-6 Memberikan Penghargaan
Guru mencari cara-cara materi untuk menghargai baik upaya
maupun hasil belajar individu dan kelompok.
2.1.10 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match
Model pembelajaran kooperatif tipe make a match membuat pasangan dikembangkan oleh Lorna Curran 1994. Teknik ini mampu menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Keunggulan teknik ini yaitu siswa mencari pasangan sambil belajar mencari konsep atau topik dalam suasana yang
menyenangkan. Model pembelajaran kooperatif tipe make a match sesuai dengan gaya belajar apapun yang dimiliki oleh siswa Rusman 2011: 223. Hamruni 2012:
28 157 mengemukakan beberapa gaya belajar yang dimiliki oleh siswa, yaitu gaya
belajar visual, auditorial, dan kinestetik. 1
Gaya Belajar Visual Siswa yang memiliki gaya belajar visual memiliki ciri-ciri berikut: 1
Rapi dan teratur; 2 Berbicara dengan cepat; 3 Teliti; 4 Lebih mudah mengingat apa yang dilihat daripada apa yang didengar; 5
Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis; dan 6 Lebih suka membaca daripada dibacakan.
2 Gaya Belajar Auditorial
Siswa yang memiliki gaya belajar auditorial memiliki ciri-ciri berikut: 1 Berbicara pada diri sendiri saat bekerja; 2 Menggerakkan bibir
mereka ketika membaca; 3 Pandai bercerita; 4 Pembicara yang fasih; dan
5 Suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu secara panjang lebar.
3 Gaya Belajar Kinestetik
Siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik memiliki ciri-ciri berikut: 1 Menanggapi perhatian fisik; 2 Mencari perhatian dengan cara
menyentuh orang; 3 Selalu berorientasi pada fisik dan banyak sekali bergerak; 4 Belajar melalui memanipulasi dan praktik; 5 Tidak dapat
duduk dan diam dalam waktu lama; dan 6 Menyukai permainan yang menyibukkan.
Berdasarkan penjelasan mengenai macam-macam gaya belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe make a match sesuai dengan
gaya belajar apapun yang dimiliki oleh siswa, karena dalam prosesnya siswa akan
29 terlibat dalam permainan menyenangkan yang melibatkan penglihatan, pendengaran,
serta gerak tubuh mereka.
2.1.11 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match