60 Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
No. Kelas Interval
Frekuensi 1
40 – 59 1
2 50 – 59
2 3
60 – 69 4
4 70 – 79
5 5
80 – 89 11
6 90 – 100
10 Jumlah 33
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol
No. Kelas Interval
Frekuensi 1
40 – 49 1
2 50 – 59
2 3
60 – 69 10
4 70 – 79
6 5
80 – 89 6
6 90 – 100
5 Jumlah
30
4.4 Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis dilakukan untuk menentukan langkah-langkah berikutnya dalam menganalisis data khususnya untuk menentukan rumus yang
digunakan untuk menguji hipotesis. Uji prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas dan homogenitas data. Data yang akan diuji yaitu data nilai hasil belajar Matematika
siswa kelas III SD Negeri Randugunting 1 dan 3 pada materi Bangun Datar.
4.4.1 Uji Normalitas Data
Data yang akan diuji yaitu data nilai tes akhir siswa kelas III SD Negeri Randugunting 1 dan 3 pada materi Bangun Datar. Uji normalitas data menggunakan
61 liliefors
pada program SPSS versi 20. Data hasil uji normalitas data pada kelas ekperimen disajikan pada tabel 4.12 dan kelas kontrol pada tabel 4.13:
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen
Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Kontrol
Data berdistribusi normal jika nilai signifikansi sig. pada kolom Kolmogorov- Smirnov lebih dari 0,05.
Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa signifikansi data kelas eksperimen sebesar 0,200 dan data kelas kontrol sebesar 0,57. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa data nilai hasil belajar kedua kelas tersebut berdistribusi normal Priyatno 2010: 73.
4.4.2 Uji Homogenitas Data
Penghitungan homogenitas data dilakukan apabila data berdistribusi normal. Jika data berdistribusi tidak normal, maka tidak perlu menguji homogenitas data.
Penghitungan homogenitas data dilakukan dengan menggunakan progran SPSS versi 20, yaitu dengan Lavene’s test karena data berdistribusi normal dan untuk menguji
varians dari beberapa populasi. Jika nilai signifikansi uji F ≥ 0,05, maka data dapat
dinyatakan homogen, namun jika nilai signifikansi uji F 0,05, maka data tidak
homogen Priyatno 2010: 32. Tabel 4.14 Hasil Uji Homogenitas Data
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk Statistic
Df Sig.
Statistic df
Sig. NILAI
,121 33
,200 ,925
33 ,025
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk Statistic
Df Sig.
Statistic Df
Sig. NILAI
,157 30
,057 ,958
30 ,269
Levenes Test for Equality of Variances
F Sig.
NILAI Equal variances assumed ,116
,734 Equal variances not assumed
62 Berdasarkan hasil uji homogenitas di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi uji
F sebesar 0,734, sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut homogen.
4.4.3 Pengujian Hipotesis Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui simpulan penelitian. Pada uji t ini, ada
beberapa ketentuan yang dijadikan pedoman, yaitu jika t
hitung
t
tabel
atau nilai signifikansi 0,05, maka Ho diterima dan jika t
hitung
≥
t
tabel
atau nilai signifikansi ≤
0,05, maka Ho ditolak Priyatno 2010: 35. Dengan dk = n – 2 = 63 - 2 = 61 dan taraf kesalahan 5 untuk uji dua pihak, diketahui harga t
tabel
= 2,000 Priyatno 2010: 112. Penghitungan uji t melalui SPSS versi 20 menggunakan independent samples t
test . Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.11.
Tabel 4.15 Hasil Uji t
t-test for Equality of Means T
Df Sig.
2-tailed Mean
Difference Std. Error
Difference 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
N I
L A
I Equal variances
assumed 2,153
61 ,035
7,539 3,501
,538 14,540
Equal variances not assumed
2,160 60,948
,035 7,539
3,490 ,561
14,518
Berdasarkan kolom equal variances assumed di atas, dapat diketahui bahwa nilai t
hitung
= 2,153 dan signifikansinya sebesar 0,35. Dari hasil penghitungan tersebut dapat diketahui bahwa 2,153 2,000 atau t
hitung
t
tabel
dan 0,035 0,05 atau nilai signifikansi 0,05. Berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk pengujian hipotesis
yang telah peneliti paparkan di atas, maka Ho ditolak. Jadi, simpulan dari penelitian ini yaitu ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa pada kelas yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan yang tidak.
Jika dikaji secara empiris, maka penghitungan yang berlaku untuk pengujian hipotesis berdasarkan desain penelitian yang dipakai yaitu O
2 -
O
1
- O
4
- O
3
.
63 Berdasarkan penghitungan tersebut, diperoleh data bahwa nilai hasil belajar kelas
eksperimen dengan kontrol terpaut 5,13. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran kooperatif tipe make a match efektif pada mata pelajaran Matematika materi Bangun
Datar siswa kelas III SD Negeri Randugunting 3 kota Tegal.
4.5 Pembahasan