Validitas Reliabilitas Indeks Kesukaran Soal

41 sedangkan lampiran 25, 26, dan 27 untuk RPP kelas kontrol pertemuan pertama, kedua, dan ketiga.

3.5.4 Soal-soal Tes

Pada penelitian ini, instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa berupa soal tes akhir yang diujikan di akhir kegiatan pembelajaran. Bentuk dari instrumen ini berupa 20 soal pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban dan 2 soal uraian. Sebelum soal-soal tes digunakan untuk mengukur hasil belajar, terlebih dahulu soal tersebut diujicobakan kepada siswa kelas IV SD Negeri Randugunting 3 Kota Tegal. Banyak butir soal yang diperlukan dalam penelitian ini sebetulnya hanya 22 butir soal, namun karena soal harus diujicobakan terlebih dahulu, maka dari satu kisi-kisi dibuat dua paket soal paralel yang setara baik dalam tingkat kesukaran soal maupun materinya. Banyak butir soal dengan dibuatnya dua paket soal menjadi 44.Untuk lebih jelasnya, kisi-kisi dan soal-soal tes dapat dilihat pada lampiran 8. Selanjutnya, langkah-langkah yang ditempuh dalam pengujian instrumen yaitu sebagai berikut:

3.5.4.1 Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid memiliki validitas yang rendah Arikunto 2010: 211. Terdapat beberapa validitas instrumen dalam penelitian ini. Validitas instrumen dalam penelitian ini yaitu: 1 Validitas Logis Validitas logis adalah validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil penalaran. Pengujian validitas logis dilakukan dengan cara menilai 42 kesesuaian butir-butir soal dengan kisi-kisi soal yang telah dibuat sebelumnya. Proses pengujian validitas logis melibatkan tiga penilai ahli, yaitu Drs. Yuli Witanto, M.Pd sebagai dosen pembimbing I, Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd sebagai dosen pembimbing II dan Siti Arifah, S.Pd sebagai guru Matematika kelas III SD Negeri Randugunting 1. 2 Validitas Empirik Validitas empirik adalah validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil pengalaman. Sebuah instrumen penelitian dikatakan memiliki validitas empirik, apabila sudah teruji dari pengalaman Arikunto 2010: 66. Untuk mengetahui validitas item soal digunakan rumus korelasi product moment . Uji validitas pada penelitian ini menggunakan pearson correlation pada program Statistical Product and Service Solution SPSS versi 20.

3.5.4.2 Reliabilitas

Reliabilitas berarti konsistensi atau keajegan. Suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel, ketika tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur variabel yang hendak diukur Sukardi 2008: 127. Pengujian reliabilitas soal tes bentuk pilihan ganda menggunakan formula KR-21, sedangkan soal tes bentuk uraian menggunakan uji Cronbach’s Alpha. Reliabilitas instrumen penelitian ini dihitung menggunakan program aplikasi SPSS versi 20.

3.5.4.3 Indeks Kesukaran Soal

Menurut Arikunto 2010: 207, soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya 43 suatu soal disebut difficulty index. Untuk menghitung indeks kesukaran soal pilihan ganda peneliti menggunakan rumus: Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya peserta didik yang menjawab soal itu dengan betul J S = jumlah seluruh siswa peserta tes Arikunto 2010: 208 Tabel 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal No. Indeks Kesukaran Soal Kategori 1 0,00 - 0,30 Soal sukar 2 0,31 - 0,70 Soal sedang 3 0,71 - 1,00 Soal mudah Arikunto 2010: 225 Untuk menghitung indeks kesukaran soal uraian peneliti menggunakan rumus: IF = Keterangan: IF = Item Facility indeks tingkat kesulitan yang dicari S h = Jumlah skor betul kelompok tinggi S l = Jumlah skor betul kelompok rendah N = Jumlah subjek kelompok tinggi atau rendah 27,5 Skor max = Skor maksimal suatu bentuk soal Skor min = Skor minimal suatu bentuk soal Nurgiyantoro 2001: 147 S h + S l – 2N x Skor min 2N x Skor max – Skor min 44

3.5.4.4 Daya Pembeda Butir Soal

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif metode make A match terhadap pemahaman konsep matematika siswa

4 18 201

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MATERI BANGGA SEBAGAI BANGSA INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH SISWA KELAS III SD NEGERI KEMANDUNGAN 3 KOTA TEGAL

2 10 210

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PADA KELAS III SD NEGERI KEMANDUNGAN 3 TEGAL

0 6 290

Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Make A Match terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Kelas IV SD Negeri Pekiringan 02 Kabupaten Tegal.

0 0 217

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI 3 PALAR, KLATEN.

0 0 237

Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Model Kooperatif Tipe Make a Match

0 0 7