Komponen yang diamati Pelaksanaan a. Plot Sampling

26

3.3 Bahan dan Alat

Objek penelitian ini adalah vegetasi hutan alam. Adapun peralatan yang dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Pita meter b. Vertex III c. Kamera hemiview d. Soft ware Hemiview AT 3.1 e. Alat ukur curah hujan neto yang terdiri dari : 1 Alat ukur curahan tajuk 2 Alat ukur aliran batang f. Alat meteorologi 1 PT1000 Vaisala HMP45C 2 RH Vaisala HMP45C 3 Pyranometer 4 Pyranometer Kipp Zonen CO2 5 Pyranometer Kipp Zonen CM14 6 Net Pyranometer 7 Tipping bucket Texas TE525 .4 Metode Penelitian 3 Penelitian ini didasarkan pada pengukuran langsung di lapangan yakni di lokasi penelitan STORMA stability of rainforest margin di hutan Babahaleka Taman Nasional Lore Lindu

3.4.1 Komponen yang diamati

Komponen yang diamati pada penelitian ini terdiri dari komponen vegetasi dan komponen meteorologi yang meliputi, unsur meteorologi pada hutan, unsur meteorologi pada padang rumput dan agihan curah hujan pada hutan. Unsur pengamatan dari masing-masing komponen, sebagai berikut : a. Komponen vegetasi, meliputi 1 Tinggi pohon Bebas cabang dan total 2 Diameter batang 3 Luas tajuk 4 Indeks luas daun ILD 5 Penutupan tajuk 27 b. Pegukuran unsur meteorologi pada hutan dilakukan pada tiga level ketinggian dari permukaan tanah yaitu : 1 24 dalam tajuk, 2 36 m puncak tajuk dan 3 69 m di atas tajuk. Unsur-unsur meteorologi yang diukur meliputi: 1 Suhu udara tajuk, pucak tajuk dan di atas tajuk hutan 2 Kelembaban udara tajuk, puncak tajuk dan di atas tajuk hutan 3 Radiasi global pada puncak tajuk 4 Radiasi gelombang panjang pada puncak tajuk 5 Radiasi neto pada puncak tajuk 6 Curah hujan pada puncak tajuk 7 Aliran energi ke tanah kedalaman 30 cm c. Unsur meteorologi yang diamati pada padang rumput, meliputi: 1 Suhu udara ketinggian 0.3 dan 2 m dari permukaan tanah 2 Kelembaban udara ketinggian 0.3 dan 2 m dari permukaan tanah 3 Radiasi global pada ketinggian 2 m dari permukaan tanah 4 Radiasi neto pada ketinggian 2 m dari permukaan tanah 5 Aliran energi ke tanah kedalaman 30 cm d. Curah hujan neto pada hutan 1 Curahan tajuk 2 Aliran batang

3.4.2 Pelaksanaan a. Plot Sampling

Pengamatan vegetasi dilakukan secara sampling dengan mempergunakan metode garis berpetak yang panjangnya disesuaikan dengan kondisi bentang alam Gambar 5a. Jarak antar garis adalah 100 m dan pada masing masing garis dibuat plot sampling yang berukuran 2020 m dengan jarak antar plot adalah 100 m. Secara keseluruhan jumlah plot sampling adalah 12 dan sebagai titik kontrol adalah menara utama tower klimatologi STORMA yang tingginya 70 m. Semua tumbuhan berkayu diameter 10 cm yang terdapat pada plot contoh diidentifikasi diameter batang dan tinggi pohon yang kemudian dipilih salah satu pohon untuk dijadikan sampel pengukuran curahan tajuk dan aliran batang. 28 α α : 45 o : pangkal batang : arah pengukuran 100 m U Plot sample 2020 m Posisi Menara Utama Alur b a Gambar 5. a Seketsa plot sampling pengamatan komposisi vegetasi b Pengukuran proyeksi tajuk pohon di lapangan

b. Pengumpulan Data 1. Kondisi Vegetasi