97
Aspek strategis dari hasil yang dicapai pada penelitian ini adalah dapat dijadikan justifikasi tentang perubahan lingkungan fisik akibat alih fungsi hutan
menjadi bentuk penggunaan lain, selain itu dapat pula memberikan penjelasan mengapa hutan diposisikan sebagai suatu ekosistem yang sangat penting
peran
pada lapisan udara di atas kanopi rata-rata per hari mencapai 0,1 MJm hari, sedangan pada hari tidak hujan terjadi kesetimbangan
ngan
am lapisan
06 a
Se
yang menyebabkan aliran latent heat ke atmosfir
yakni rata-rata 226,35 Wm2 atau 73,26 Rn. Akibat dari proses fisik tersebut maka annya terhadap lingkungan biofisik.
5.13. Simpanan Energi pada Bounday Layers Hutan
Interaksi antara sistem vegetasi dengan atmosfir dalam bentuk pertukaran energi dan massa menunjukkan secara kumulatif pada hari hujan terjadi kehilangan
energi latent heat Sa_Top
2
antara energi yang tersedia dan yang dilepaskan. Perubahan kandungan energi ini menjadi lebih extrim pada lapisan udara dalam kanopi hutan yakni terjadi kehila
energi sensible heat sebanyak 0,84 MJm
2
hari pada hari hujan dan meningkat menjadi 1,58 MJm
2
hari pada hari tidak hujan. Berbeda halnya dengan dinamika latent heat, pada hari hujan baik pada lapisan udara di atas kanopi maupun dal
kanopi terjadi peningkatan. Peningkatan kandungan latent heat pada kedua
udara tersebut secara kuantitatif adalah sangat kecil masing masing 0,07 dan 0, MJm2hari. Adapun pada hari tidak hujan, kandungan energi
latent heat pada kedu lapisan udara tersebut relatif tidak berubah yakni nilainya mendekati nol.
cara kuantitatif perubahan nilai simpanan energi tersebut adalah sangat kecil. Akan tetapi jika dikaji dengan interval waktu yang lebih singkat diurnal maka
perubahan simpanan energi menjadi lebih nyata. Pola perubahan simpanan energi khususnya
sensible heat mengikuti pola radiasi neto. Adapun pola perubahan dari simpanan energi
latent heat adalah bersifat kontradiktif dengan pola radiasi netto dan aliran
latent heat Gambar 53. Pancaran radiasi global pada pagi hari menyebabkan radiasi netto meningkat diikuti dengan peningkatan simpanan
sensible heat sampai pada pukul 11.00 yang mengalami pengurangan sampai defisit pada pukul 14.00 Gambar 53a dan 53 b. Selama tenggang waktu tersebut
peningkatan simpanan energi sensible heat pada lapisan udara di atas kanopi
rata-rata perjam mencapai 8,69 Wm2 atau 2,8 dari radiasi \neto. Sedangkan pada kanopi hutan peningkatan energi ini rata rata hanya mencapai 2,9 Wm2. Pada
waktu yang bersamaan suhu udara dan tekanan uap di kanopi hutan lebih tinggi dari lapisanudara di atas sehingga
80
`
Gambar 53. Diurnal simpanan energi latent heat di atas ka
Sw dan sensible heat Sa pada kanopi C dan Tidak huja
nopi T n
Rn H
Sa_C
-150 150
300 450
600 750
6 9
12 15
Waktu jam R
n dan H
W m
2
18 -15
-10 -5
5 10
15 20
25
S im
pan an S
a W
m 2
Sa_T Poly. Sa_T
Poly. Sa_C Rn
H Sa_C
Sa_T Poly. Sa_T
Poly. Sa_C
-150 150
300 450
600 750
6 9
12 15
18
Waktu jam R
n da n H
w m
2
-15 -10
-5 5
10 15
20 25
S im
panan S a
W m2
b
Tidak Hujan Hujan
a
Rn LE
Sw _C
-150 150
300 450
600 750
6 9
12 15
18 -15
-10 -5
5 10
15 20
25
Sw _T Poly. Sw _T
Poly. Sw _C Rn
LE Sw _C
Sw _T Poly. Sw _T
Poly. Sw _C
Hujan
c
-150 150
300 450
600 750
6 9
12 15
18 -15
-10 -5
5 10
15 20
25
Tidak Hujan
d
99
kanopi mengalami defisit latent heat mencapai 1,66 Wm2 atau 0,54 Rn. Gambar
52c dan 52d. Diurnal simpanan energi disajikan pada Lampiran 16.
5.14. Analisis Implementasi