Sensible Heat H Latent Heat LE

21 T : suhu udara o C

2.5.2 Sensible Heat H

Pemindahan energi ini umumnya terjadi secara konveksi antara suatu permukaan dengan atmosfer. Aliran energi ini memiliki hubungan dengan gradian suhu antara suatu permukaan dengan udara lingkungannya. Pada kondisi suhu udara yang tinggi dari suhu permukaan, maka aliran energi menuju ke sistem permukaan negative sensible heat transfer, akibatnya permukaan akan mengalami peningkatan suhu sedangkan atmosfer mengalami penurunan suhu http:www.uwsp.edugeo . Selanjutnya diuraikan bahwa kondisi positive sensible heat transfer terjadi bila suhu permukaan lebih tinggi dari suhu udara. Proses ini disebut juga sebagai sensible heat loss http:www.plantphys.net karena sensible heat yang ada pada sistem permukaan mengalami pengurangan. Negative sensible heat transfer umumnya terjadi pada malam hari pada permukaan yang mengalami pendinginan akibat pancaran radiasi gelombang panjang sebelumnya. Limpahan sensible heat selain dipengaruhi oleh gradian suhu antara permukaan dengan udara di atasnya, juga dipengaruhi oleh faktor lain berupa tahanan aerodinamik dan kerapatan udara serta sifat termal udara seperti yang diformulasikan oleh Snyder and Paw 2001. Schmid et al. 2000 melaporkan bahwa pada musim dingin dan awal musim semi di hutan deciduous sebelum mengalami gugur daun, 80 dari energi yang tersedia dikonversi menjadi sensible heat

2.5.3 Latent Heat LE

Latent heat LE diartikan sebagai limpahan energi yang digunakan untuk menguapkan air ke atmosfer. Menurut Woodward dan Sheehy 1983, Monteith dan Unsworth 1990 bahwa Latent heat adalah jumlah energi yang diperlukan untuk mengubah satu unit massa air menjadi uap pada suhu yang sama. Kondisi ini juga disebut latent heat of vaporization. Bila terjadi evaporasi, maka sistem yang ber- evaporasi mengalami pengurangan energi atau evaporative heat loss http:www.plantphys.net sedangkan aliran energi bersifat postif atau positive latent heat flux. http:www.uwsp.edugeo . Pada proses ini terjadi konversi latent heat menjadi sensible heat yang kemudian mengakibatkan suhu udara meningkat sebaliknya permukaan mengalami penurunan suhu.

2.5.4 Soil Heat Flux G