Aplikasi dan Evaluasi Persamaan Intersepsi dan Model Gash

80 d C Pg’ ang dapat menjenuhkan tajuk Pg’ sesuai persamaan 18 pada odel Gash 1979 adalah 2,267 nilai ini lebih besar dibandingkan nilai Pg’ pada antara model Gash 1979 dibandingka 95 yakni 640,89. Nilai intersepsi hujan yang tinggi pada revisi model Gash 1995 diakibatkan oleh nilai kecil dari nilai Pg’ pada revisi model Gash 1995. Akibat dari nilai Pg’ yang kecil maka juml 81 dengan total hujan 1659,0 mm seperti yang ditunjukan pada Tabel 8. Selama periode tersebut curah hujan yang mencapai permukaan tanah adalah total maka terdapat selisih se urah Hujan yang dapat Menjenuhkan Tajuk Curah hujan y m model revisi Gash 1995 yakni 1,370. Perbedaan nilai Pg’ dengan revisi model Gash 1995 mengindikasikan bahwa peranan ILD sangat besar n dengan luas tajuk pada proses intersepsi hujan. Temuan ini memiliki relevansi dengan hasil yang didapat pada persamaan 36a dan 38a.

5.7.2 Intersepsi Model Gash

Total intersepsi model Gash 1979 adalah sebanyak 570,99 mm, nilai ini lebih rendah dibandingkan dengan total intersepsi revisi model Gash 19 parameter curah hujan yang dapat menjenuhkan tajuk Pg’ yang lebih ah kejadian hujan yang menjenuhkan tajuk n bertambah. Sesuai persamaan 16 dan 17 maka peningkatan jumlah kejadian hujan yang menjenuhkan tajuk n berkorelasi positif dengan evaporasi yang terjadi selama hujan dan setelah hujan berhenti. Uraian ini menggambarkan bahwa nilai ”n” yang kecil menyebabkan jumlah air yang dievaporasikan meningkat sehingga curah hujan neto berkurang, dengan kata lain nilai ”n” yang kecil menyebabkan intersepsi meningkat secara nyata disajikan pada Tabel 20.

5.8 Aplikasi dan Evaluasi Persamaan Intersepsi dan Model Gash

Jumlah curah hujan selama periode II Juni 2006 – Mei 2007 adalah sebanyak 1 sebanyak 1057,69 mm. Dibandingkan antara curah hujan neto dengan curah hujan banyak 601,33 mm yang berarti intersepsi hujan selama periode II adalah sebanyak 36,25 . Nilai ini menggambarkan kesamaan nilai intersepsi hujan pada periode I. Aplikasi persamaan intersepsi hujan bersama dengan model Gash 1979 dan revisi model Gash 1995 yang hasilnya dibandingkan dengan hasil pengukuran lapangan seperti yang disajikan pada Table 21 menunjukkan nilai prediksi intersepsi hujan dari model Gash adalah lebih kecil, yakni masing-masing -16,81 untuk revisi model Gash 1979 dan -6,62 untuk model revisi Gash 1995. Beda halnya dengan hasil prediksi dari persamaan intersepsi 40 yakni nilai prediksi yang diperoleh relatif 75 Tabel 20. Perbandingan Nilai Hipotetik dengan Oservasi Intersepsi Hujan Priode Juni 2005 – Mei 2006 Model Gash Komponen Intersepsi 1979 Revisi 1995 Ic= 0.98+0.239P +0.035ILD persamaan 40 Kejadian hujan m yang tidak menjenuhkan tajuk Pg Pg’ 103,94 30,05 Kejadian hujan n yang menjenuhkan tajuk Pg Pg’ 45,97 19,78 Evaporasi pada tajuk basah selama hujan berlangsung 326,06 385,84 Evaporasi setelah hujan 94,91 205,10 Evaporasi pada batang Pg Stpt 0,11 0,12 Total Intersepsi 570.99 640.89 686.46 Hasil pengukuran langsung 686.36 Selisih nilai hipotetik terhadap pengukuran -16.81 - 6.62 0.02 Em 23,44 EK 0,78 76 Tabel 21 Perbandingan nilai hipotetik dan observasi intersepsi hujan Priode waktu Juni 2006 – Mei 2007 Model Gash Komponen Intersepsi Ic=0,98+0,239P +0,035ILD 1979 Revisi 95 19 Kejadian menjenuhkan tajuk Pg Pg’ 97, 26,27 hujan m yang tidak 95 K m ,11 26,24 E selama h ,44 337,13 Ev 85,77 179,32 Pg Stpt 0,09 0,14 i ,36 69,10 609,19 601,33 ejadian hujan n yang enjenuhkan tajuk Pg Pg’ 37 vaporasi pada tajuk basah ujan berlangsung 282 aporasi setelah hujan berhenti Evaporasi pada batang Total Interseps 503 5 Hasil pengukuran langsung Selisih n an hasil ,36 1,31 49,06 0,82 ilai hipotetik deng pengukuran -16,29 - 5 Em Ek 83 sama dengan hasil pengukuran lapangan yakni 686,46 mm. Hasil evaluasi dan pengujian persamaan 40 dan kemudian dibandingkan dengan model Gash revisi maka baik hasil duga maupun konsistensi dari hasil dugaan adalah relatif sama. kan pi model Gash 1979 hasilnya sangat besar deviasinya dari pengukuran ngsu sekalipun hasilnya konsisten. Secara subtansial persamaan 40 dan revisi ode ash 1995 memiliki kesamaan yakni i keduanya mengintegrasikan mpo fisik hujan dan komponen biologi veg ajuk vegetasi angg terdiri berbagai lapisan yang direpresentasikan oleh ILD. Fakta ini emb an penguatan empiris tentang peranan sifat hujan dan karakter vegetasi rhad istem hidrometeorologi. Perbedaan secara mendasar antara model pendugaan yang diperoleh pada nelitian ini d o Ga a a m l Gash nilai intersepsi dihutung dari rah hujan kumulatif sedangkan pada model pendugaan intersepsi pada penelitian i, nilai intersepsi hujan dihitung pada setiap hari hujan yang selanjutnya a an untuk jangka waktu tertentu 9 owen Ratio Sesuai kerite ila o β yang dikemukakan oleh Perez et al. 999 a hasil pengukuran sela Mei 2 ni 2006 yang memenuhi riteria untuk dianalisis aliran energi metode NEBR hanya 213 hari. Jumlah data rsebut terdiri dari 102 hari kejadian hujan dan 111 hari tidak hujan, nilai β sajikan pada Tabel 22. Tabel 22. Nilai B n ratio n padang rumput ke 1983 m H dan LE 0 yang tinggi mengidikasikan iran sensible heat i nila an latent heat. Ini menggambarkan bahwa pada kondisi β yang tinggi sesungguhnya terjadi penggunaan energi yang tersedia lebih besar untuk pemanasan udara dibandingkan dengan penggunaan energi untuk penguapan. Konsep ini secara operasional dapat dijadikan suatu Hujan Tidak hujan A la m ko di m te pe cu in di 5. 1 ke te di O al teta ng, l G nen ap erik ap s etasi, dan ii t an m del sh dalah p da ode kum B ulasik ria n i B wen ratio ma mak 005 – Ju owe bahwa mele β pada hutan da ai β dar Ur Rumput aian Hutan Rumput Hutan Obs 1 ervasi 02 111 β 1,43 SD 2,03 ,11 ,71 1, 1, 40 64 0,34 2,63 enegask y an ang nil bihi i alir 84 param

5.10. R dia al