Struktur Tegakan Karakteristik Vegetasi

V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Vegetasi

5.1.1 Struktur Tegakan

Identifikasi vegetasi hutan pada plot sampel di kawasan hutan Babahaleka, menunjukkan populasi pohon atau tegakan yang berdiameter batang DBH 20 cm adalah rata-rata 10 individu per plot, setara dengan 246 pohon per ha. Adapun populasi kelompok permudaan hutan yang terdiri dari semai dan pancang DBH 10 cm, dan tiang DBH 10 – 20 cm adalah masing-masing 25825 dan 450 individu per ha. Struktur horisontal tegakan menunjukkan kelompok permudaan hutan berupa tiang lebih dominan dibandingkan dengan kelompok pohon. Khusus kelompok pohon dengan DBH 60 cm populasinya hanya 31 individu per ha. Analisis populasi tegakan berdasarkan DBH menunjukkan pengurangan populasi tegakan secara ekoponensial dengan bertambahnya diameter batang Gambar 13. Sesuai dengan populasi tegakan kelompok permudaan hutan, maka di lokasi penelitian memungkin- kan berkembang menjadi hutan yang lebih rapat apabila tidak mengalami gangguan. Pengukuran terhadap tinggi pohon dengan mempergunakan VERTEX III menunjukkan pohon tertinggi di hutan Babahaleka adalah 47,9 m dengan diameter batang 111,4 cm dan luas tajuknya mencapai 127,8 m 2 . Diameter batang pohon yang yang terbesar adalah 133,6 cm, dengan tinggi pohon 44,8 m dan luas tajuk mencapai 244,2 m 2 sekaligus merupakan pohon tajuknya terluas. Sesuai klaster tinggi pohon, maka struktur vertikal tegakan menunjukkan tajuk hutan di kawasan Babahaleka terdiri dari berbagai lapisan dan didominasi pada kelompok tinggi 20 – 30 m 293 pohon per ha. Terdapat petunjuk bahwa semakin tinggi pohon populasinya mengalami pengurangan. Sebagai ilustrasi struktur vertikal tegakan disajikan pada Gambar 13. Sutisna 1996 melaporkan bahwa kerapatan pohon yang berdiameter 10 cm di hutan klimaks dataran rendah di Indonesia umumnya adalah 400 – 600 individu per ha. Kerapatan permudaan tingkat pancang pada hutan dataran rendah di Kalimantan Timur adalah 2.290 – 3.675 individu per ha Rizal 1994. Dibandingkan dengan kondisi hutan di Babahaleka yakni kerapatan individu pohon berdiameter 10 cm adalah 696 individu per ha, maka terdapat kemiripan dengan kedua laporan tersebut di atas. Menurut Jacobs 1981, kecukupan jumlah tumbuhan untuk dapat 50 menjaga heteroginitas dan beradaptasi terhadap perubahan-perubahan ataupun penyakit yakni berkisar 1.000 – 25.000 individu per ha dengan rata-rata 5.000 individu per ha. Atas dasar ini maka kondisi hutan Babahaleka dapat dinilai memiliki kemampuan untuk mempertahankan heteregonitas dan adaptapilitasnya.

5.1.2 Sifat Tajuk