50
menjaga heteroginitas dan beradaptasi terhadap perubahan-perubahan ataupun penyakit yakni berkisar 1.000 – 25.000 individu per ha dengan rata-rata 5.000
individu per ha. Atas dasar ini maka kondisi hutan Babahaleka dapat dinilai memiliki kemampuan untuk mempertahankan heteregonitas dan adaptapilitasnya.
5.1.2 Sifat Tajuk
Perhitungan indeks luas daun ILD dari kamera Hemivew yang kemudian dianalisis dengan mepergunakan program aplikasi Hemiview AT-3,0 menunjukkan
ILD pohon di kawasan hutan Babahaleka bervariasi dari 4,8 sd 6,4 atau rata-rata 5,6±0,4. Penutupan permukaan oleh tajuk di kawasan ini adalah 68,5 sd 92,5
atau rata-rata 88,9 ± 6,5 . Adapun luas tajuk adalah 12,1- 99,8 m
2
dengan rata- rata 55,9±31,8 m
2
. Data selengkapnya disajikan pada Tabel 4, sedangkan karakter fisik untuk pohon sample intersepsi disajikan pada Lampiran 1.
Analisis vegetasi seperti yang disajikan pada Tabel 5. menunjukkan pada kelompok pohon, pohon berdiameter 20 – 40 cm memiliki indeks nilai penting INP
sebesar 67,4 dan nilai ini mengalami pengurangan dengan bertambahnya kelaster diameter batang pohon. Dibandingkan dengan nilai INP dari kelompok permudaan
hutan khususnya kelompok tiang dan pancang yang mencapai 130,9 sedangkan nilai INP pohon secara komulatif hanya 169,1 yang berarti kelompok pohon
memiliki peranan yang lebih besar dari kelompok tiang dan pancang. Persebaran pohon menunjukkan distribusi yang baik hal ini ditunjukkan oleh nilai frekeuensi yang
berada pada kisaran 0,8 – 1,0. Nilai ini menggambarkan bahwa 80 dari plot observasi ditumbuhi oleh keempat kelaster pohon, sekalipun populasinya berbeda.
-100,0 0,0
100,0 200,0
300,0 400,0
500,0
10 - 20 20 -40
40 -60 60
Diamater batang cm P
o pul
a s
i ph
nha Rata-rata
SD
-50 50
100 150
200 250
300
10 -20 20 - 30
30 -40 40
Tinggi Pohon m P
opul as
i p
h ha
Rata-rata SD
Gambar 13. Struktur vegetasi di hutan Babahaleka TNLL
horisontal vertikal
51
Tabel 4. Karakteristik vegetasi di hutan Babahaleka TNLL No Uraian
Satuan 1 Populasi
a. Pohon
phnha 246
b. Permudaan hutan Phnha
26275 2 Tinggi
pohon a. Kisaran
m 10,2 – 47,9
b. Kelaster dominan m
20 - 30 c. Rata-rata
m 24,6 ± 7,9
3 Diameter batang pohon
a. Kisaran cm
10,2 -133,8 b. Kelaster dominan
cm 20 - 40
c. Rata-rata cm
31,1 ± 21,9 4 Luas
tajuk a.
Kisaran m
2
12,1 – 244,2 b.
Rata-rata m
2
55,9±31,8 5
Indek luas daun a. Kisaran
4,8 – 6,4 b.
Rata-rata 5,6±0,4
6 Penutupan tajuk
a. Kisaran 68,5 - 92,5
b. Rata-rata 88,9 ± 6,5
Sampel intersepsi Tabel 5. Nilai INP vegetasi di hutan Babahaleka TNLL
DBH cm Komponen
60 40 – 60
20 - 40 10 - 20
Kerapatan individuha 31
63 152
450 Kerapatan Relatif
4,5 9,0 21,9 64,7
Frekuensi 0,8 1,0 1,0 1,0
Frekuensi Relatif 21,7 26,1 26,1 26,1
Dominasi 23,9 22,0 22,1 45,4
Dominasi Relatif 21,1 19,4 19,5 40,1
INP 47,3 54,4 67,4 130,9
52
Berdasarkan data di atas, maka karakterisitik vegetasi di kawasan hutan Babahaleka adalah sebagai berikut :
■
Memiliki potensi permudaan hutan yang besar, yakni mencapai 26275 individu per ha
■
Struktur tegakan secara harisontal, khususnya kelompok pohon, didominasi oleh pohon yang memiliki diameter batang 20,0-40 cm
■
Struktur vertikal terdiri dari berbagai lapisan tajuk dan dominan pada klaster tinggi 20 – 30 m dari permukaan tanah.
■
Indeks luas daun dan penutupan tajuk keduanya relatif homogen yakni masing- masing 4,8 – 6,4 dan 68,5 -92,5
■
Luas tajuk relatif heterogen, yakni 12,1 – 244,2 m
2
Variabilitas tinggi tegakan di hutan Babahaleka memberikan petunjuk tentang tajuk hutan terdiri dari berbagai lapisan. Dikaitkan dengan struktur horisontal, luas
tajuk dan ILD, maka dapat dinilai bahwa penutupan permukaan tanah hutan oleh tajuk adalah cukup baik. Hal ini ditunjukkan oleh nilai pengukuran penutupan tajuk
yang mencapai 68,5 - 92,5 . Nilai ini menggambarkan bahwa kondisi hutan di Bahaleka memiliki potensi yang tinggi untuk mengintersepsi hujan di satu sisi, di sisi
lain dapat melindungi permukaan dari daya dispersi oleh butiran hujan erosivitas.
5.2. Sifat Hujan 5.2.1. Curah Hujan Bulanan dan hari Hujan