tertekan komentar, 4 penilaian portofolio dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, oleh sebab itu respon siswa dalam proses pembelajaran diberikan
reinforcement, dengan demikian siswa akan segera mengetahui kekurangan dan kelebihan dari proses pembelajaran yang dilakukannya,5 penilaian portofolio
dapat mendorong para orang tua siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran siswa. Hal ini disebabkan setiap perkembangan siswa yang
digambarkan melalui hasil kerja siswa, orang tua dimintai komentarnya Wina Sanjaya 2005.
Gronlund 1998 berpendapat penilaian portofolio memiliki beberapa keuntungan, yaitu: 1 kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan jelas, 2
penekanan pada hasil pekerjaan terbaik siswa memberikan pengaruh positif dalam belajar, 3 membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu
memberikan motivasi yang lebih besar dari pada membandingkan dengan milik orang lain, 4 memberikan kesempatan siswa bekerja sesuai dengan perbedaan
individu, 5 dapat menjadi alat komunikasi yang jelas tentang kemajuan tujuan belajar siswa, bagi siswa itu sendiri, orang tua dan lainnya. Kelemahan dari
penilaian portofolio adalah 1 penggunaan portofolio tergantung pada kemampuan siswa dalam menyampaikan uraian secara tertulis, 2 penggunaan
portofolio untuk penilaian memerlukan banyak waktu dari guru untuk melakukan penskoran, apalagi kalau kelasnya besar Depdiknas 2003.
Fungsi penilaian portofolio antara lain sebagai berikut: 1. Mendokumentasikan kemajuan siswa dalam kurun waktu tertentu.
2. Mengetahui bagian-bagian yang perlu diperbaiki. 3. Membangkitkan kepercayaan diri dan motivasi untuk belajar.
4. Mendorong tanggung jawab siswa untuk belajar.
4. Pengembangan Rubrik Penilaian Portofolio Proses Sains
Banyak cara dan ragam untuk mengukur dan menilai kompetensi peserta didik, yang bila dikelompokkan dapat terbagi menjadi 2 bagian besar, yaitu tes
dan nontes. Tes cenderung digunakan untuk mengukur kompetensi dari ranah kognitif dan sifat jawabannya adalah mutlak. Nontes cenderung digunakan untuk
mengukur kompetensi di luar ranah kognitif dan sifat jawabannya adalah variatif
atau tidak ada kemutlakan untuk benar dan salahnya. Jadi, nontes lebih cenderung bersifat subyektif dalam penilaian. Karenanya cara penilaian seperti
ini kurang bisa dipertanggungjawabkan validitas dan reliabilitasnya. Untuk menghindari hal tersebut, maka perlu dikembangkan kriteria atau rubric yang
digunakan sebagai pedoman atau alat penilaian kinerja dan hasil kerja peserta didik. Dengan demikian, rubrik dapat membantu gurudosen untuk menentukan
tingkat ketercapaian kinerja yang diharapkan. Rubrik penilaian portofolio proses sains yang dikembangkan di sini
adalah rubrik yang mana di dalamnya terdapat beberapa kriteria-kriteria yang digunakan untuk menilai kegiatan sains siswa selama praktikum. Rubrik ini akan
dijadikan pedoman untuk melakukan penilaian pada materi ekosistem.
5. Karakteristik Materi Ekosistem
Materi ekosistem merupakan materi pokok pada SK 7 memahami saling ketergantungan dalam ekosistem, yang diajarkan pada siswa SMP kelas
VII semester genap. Terdiri dari empat KD, yaitu menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem, mengidentifikasi pentingnya
keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem, memprediksi pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan, dan mengaplikasikan
peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan. Ekosistem membahas tentang pengertian ekosistem,
satuan makhluk hidup dalam ekosistem, habitat dan nisia, komponen penyusun ekosistem, keseimbangan dan daya lenting ekosistem, serta organisme autotrof
dan heterotrof. Indikator yang harus dicapai dalam melakukan penilaian portofolio, yaitu membuat laporan untuk masing-masing kegiatan praktikum
pada materi ekosistem berdasarkan hasil pengamatan, menjelaskan bagan rantai makanan beserta kedudukannya dan mengelompokkan bentuk-bentuk daun
berdasarkan tepi daun, ujung daun, serta pertulangan daun. Sesuai dengan silabus yang ada indikator tersebut membutuhkan bentuk penilaian portofolio untuk
mencapai kompetensi. Pada proses pencapaian indikator, dalam kegiatan pembelajaran dilakukan proses mengamati, mencatat, menghitung, dan
mengelompokkan. Mengamati merupakan kegiatan mengamati objek, mencatat
merupakan kegiatan mencatat objek yang sedang diamati, menghitung merupakan kegiatan menghitung jumlah objek populasi dan individu yang
sedang diamati, dan mengelompokkan merupakan kegiatan mengelompokkan bentuk-bentuk daun berdasarkan tepi daun, ujung daun, serta pertulangan daun
dari hasil pengamatan. Kegiatan praktikum yang harus dilakukan siswa antara lain: mengamati
komponen biotik dan abiotik pada ekosistem lingkungan sekitar sekolah, melakukan percobaan tentang saling ketergantungan antara komponen biotik dan
abiotik, melakukan pengamatan menghitung jumlah individu dan populasi penyusun komunitas, membuat model bagan rantai makanan dari hasil
pengamatan di lingkungan sekitar sekolah, dan melakukan pengamatan mengenai keanekaragaman makhluk hidup di lingkungan sekitar sekolah.
6. Kerangka berpikir