Proses Sains Tinjauan Pustaka

sekaligus menunjukkan tinggi rendahnya capaian. Penilaian tingkat capaian kinerja seorang pembelajar dilakukan dengan menandai angka-angka yang sesuai. Rubrik sebaiknya ditampilkan dalam tabel, kriteria ditempatkan di sebelah kanan nomor urut dan tingkat capaian di sebelah kanan tiap kriteria yang diukur capaiannya itu. Ada dua tipe rubrics, yaitu holistik dan analitik. Rubrics holistic memungkinkan pemberi skor untuk membuat penilaian tentang kinerja produk atau proses secara keseluruhan. Sedangkan rubrics analitik menuntut pemberi skor untuk menilai komponen-komponen yang terpisah atau tugas-tugas individual yang berhubungan dengan kinerja yang dimaksud. Rubrik dapat juga dibuat secara analitis analytic rubrics dan holistic holistic rubrics. Rubrik analitis menunjuk pada rubrik yang memberikan penilaian tersendiri untuk tiap kriteria. Jadi, tiap kriteria mempunyai nilai tersendiri. Pada umumnya, rubrik bersifat analitis. Contoh di atas juga merupakan rubrik analisis. Rubrik holistik, di pihak lain, adalah yang tidak memberikan penilaian capaian kinerja untuk tiap kriteria. Penilaian capaian kinerja diberikan secara menyeluruh untuk seluruh kriteria Nurgiyantoro 2008. Dari semua pendapat yang telah disampaikan di atas mengatakan bahwa rubric terdiri atas 2 jenis, holistik dan analitik. Setiap jenis memiliki titik tekan yang agak berbeda, holistik lebih digunakan untuk menilai kemampuanproses secara keseluruhan tanpa ada pembagian komponen secara terpisah. Sedangkan, rubric analatik lebih digunakan untuk menilai kemampuanproses secara lebih spesifik. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan mengenai rubrik yaitu suatu alat yang di dalamnya berisi pernyataan-pernyataanaspek- aspek yang akan dinilai disertai dengan tingkat aspek yang akan diperoleh siswa, umumnya menggunakan angka-angka 1 - 4 atau 1 - 5, yang nantinya ini akan ditandai oleh observer untuk mengetahui tingkat capaian siswa selama kegiatan yang dilakukan.

2. Proses Sains

Sains tidak hanya terdiri dari fakta, konsep, dan teori yang dapat dihafalkan, tetapi juga terdiri atas kegiatan atau proses aktif menggunakan pikiran dan sikap ilmiah dalam mempelajari gejala alam yang belum diterangkan. Secara garis besar sains dapat didefenisikan atas tiga komponen, yaitu 1 sikap ilmiah, 2 proses ilmiah, dan 3 produk ilmiah. Jadi proses atau keterampilan proses atau metode ilmiah merupakan bagian studi sains, termasuk materi bidang studi yang harus dipelajari siswa. Sedangkan proses dapat didefenisikan sebagai perangkat keterampilan kompleks yang digunakan ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah. Proses atau metode ilmiah itu merupakan konsep besar yang dapat dirinci menjadi sejumlah komponen yang harus dikuasai apabila orang itu hendak melakukan penelitian dan pengembangan dalam bidangnya Anonim 2006. Proses sains diartikan sebagai wawasan pengembangan keterampilan- keterampilan intelektual, sosial, dan fisik yang bersumber dari kemampuan- kemampuan mendasar yang pada prinsipnya telah ada dalam diri siswa Depdikbud dalam Dimyati Mudjiono 2009. Di bawah ini terdapat beberapa keterampilan proses, antara lain: a Mengamati b Menafsirkan hasil pengamatan c Meramalkan d Menggunakan alat dan bahan e Menerapkan konsep f Merencanakan percobaan g Berkomunikasi h Mengajukan pertanyaan Dalam penelitian ini, keterampilan proses yang digali dari siswa adalah keterampilan berkomunikasi. Keterampilan berkomunikasi merupakan keterampilan mengkomunikasikan yang mencakup kemampuan membuat tabel, laporan serta memaparkan gagasan secara lisan. Untuk mencapai keterampilan proses mengkomunikasikan hasil pengamatan, siswa harus dapat menyusun dan menyampaikan laporan kegiatan yang telah dilakukannya secara sistematis dan jelas. Adapun laporan hasil pengamatan yang sudah umum dilaksanakan di jenjang menengah pertama mempunyai susunan sebagai berikut: a Judul b Tujuan c Landasan teori d Alat dan bahan e Cara kerja f Hasil pengamatan g Pembahasan h Kesimpulan i Daftar pustaka Laporan pengamatan dapat disajikan secara beragam, yaitu dapat secara lisan maupun tulisan. Dalam penelitian ini laporan pengamatan akan di sajikan secara tertulis, hal ini diharapkan supaya masing-masing siswa mengerti dan paham dengan kegiatan yang sudah mereka lakukan. Selain itu, isi laporan juga akan dilihat dan dinilai dengan rubrik yang sudah dibuat sebelumnya. Dengan begitu siswa tidak akan seenaknya sendiri dalam membuat laporan dan siswa akan bersungguh-sungguh dalam membuatnya.

3. Penilaian Portofolio