data primer tersebut adalah kelompok masyarakat pemanfaat KMP peserta kemitraan, lembaga ekonomi pengembangan pesisir – mikro mitra mina LEPP-
M3, lembaga yang terkait dengan kemitraan, dinas kelautan dan perikanan, lembaga keuangan, LSM, Perguruan Tinggi, Perusahaan Terbatas , konsultan
manajemen kota KMK, tenaga pendamping desa TPD, tokoh masyarakat kepada desa, tokoh agama. Data sekunder yang dikumpulkan meliputi hasil-
hasil studi dari pihak lain, laporan tahunan dinas kelautan dan perikanan kota Ambon, laporan evaluasi program PEMP Kota Ambon, pedoman umum PEMP,
statistik perikanan dan sosial ekonomi mengenai informasi wilayah dan karakteristik yang berkaitan dengan sektor perikanan. Sumber data sekunder
tersebut dari berbagai instansi yaitu, dinas kelautan dan perikanan Kota Ambon, BPS Kota Ambon, kantor kecamatan, kantor kepala desa dan lembagainstansi
terkait dengan penelitian.
4.3 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling, yakni metode pengambilan responden secara sengaja. Pemilihan Kota Ambon didasari oleh pertimbangan bahwa usaha perikanan tangkap di Kota
Ambon masih sangat sederhana menggunakan teknologi yang dibuat oleh masyarakat sendiri, sementara Kota Ambon merupakan salah satu sentra
produksi perikanan di Propinsi Maluku, dengan demikian nelayan kecil di kota ini perlu diberdayakan dalam artian nelayan di Kota Ambon mesti diberikan inovasi
baru dalam bidang penangkapan program motorisasi, yang juga ditunjang oleh manajemen usaha yang baik, dan modal usaha yang pada gilirannya dapat
meningkatkan taraf hidup mereka. Selain itu program PEMP telah dilaksanakan sejak Tahun 2001.
Populasi dalam penelitian ini adalah kelompok masyarakat pemanfaat KMP. Berdasarkan jumlah kelompok masyarakat pemanfaat KMP yang
terbentuk di Kota Ambon yang bergerak di bidang perikanan tangkap khusunya purse seine berjumlah 16 kelompok dengan jumlah populasi sebanyak 362
nelayan. Sehingga responden diambil secara proposional yang berjumlah 102 responden. Sedangkan responden untuk lembaga ekonomi pengembangan
pesisir – mikro mitra mina LEPP-M3 berjumlah 10 responden yang adalah pengurus dari LEPP-M3 tersebut. Responden dari lembaga terkait lainnya
berjumlah 10 responden.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dokumentasi dan triangulasi.
Observasi, yaitu teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung terhadap obyek penelitian. Sasaran yang ingin dicapai
dalam observasi adalah mendapat gambaran secara umum tentang pokok kajian sebelum melakukan penelusuran secara sistimatis terhadap obyek penelitian,
yaitu melalui penelusuran secara bertahap kepada beberapa informan tentang
berbagai macam pelapisan dan pengelompokkan yang berada dalam objek penelitian.
Wawancara, adalah teknik dalam penelitian yang dilakukan melalui wawancara oleh peneliti kepada responden dengan menggunakan kuisioner.
Wawancara terdiri atas wawancara terstruktur dengan panduan kuisioner yang
sifatnya tertutup dan terbuka. Metode ini digunakan untuk pengumpulan data dari kelompok masyarakat pemanfaat KMP.
Wawancara semi terstruktur dengan mengacu pada beberapa pertanyaan kunci yang telah disiapkan, dengan
kelompok sasarannya adalah lembaga ekonomi pengembang pesisir-mikro mitra mina LEPP-M3 Kota Ambon. Diskusi kelompok terfokus FGD melibatkan
perwakilan dari kelompok masyarakat pemanfaat KMP, tokoh-tokoh masyarakat, konsultan manajemen kota KMK, tenaga pendamping desa TPD
dan insatansi terkait. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan pandangan secara kolektif tentang perkembangan lembaga LEPP-M3 dan penentuan
prioritas perkembangan lembaga LEPP-M3 secara partisipatif. Dokumentasi,
adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengambil data berupa tulisan, gambar dan dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini.
Triangulasi, adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
4.4 Analisis Data 4.4.1 Analisis Konsep Kemitraan