Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan KMP

keseriusan dari instansi terkait untuk mendorong peserta kemitraan agar tetap memiliki motivasi dalam berusaha. Disadari bahwa faktor kerusuhan sosial menyebabkan belum secara pasti dikatakan program kemitraan ini berhasil atau tidak berhasil, hal ini perlu dilakukan evaluasi yang lebih tepat dan membutuhkan waktu. Keberhasilan suatu kegiatan usaha juga sangat ditunjang oleh faktor penentunya yakni sumberdaya manusia nelayan peserta, disamping faktor alam, modal, teknologi dan kewirausahaan. Sangat dipahami bahwa pendapatan merupakan salah satu unsur tingkat kesejahteraan manusia yang sangat mempengaruhi tingkat kecukupan kebutuhan dasar. Pendapatan KMP peserta kemitraan di lokasi penelitian pada dasarnya mengalami perubahan dari waktu ke waktu, tergantung dari produksi yang mengalami fluktuasi sesuai musim tangkapan. Fluktuasinya tingkat pendapatan ini tentu akan mempengaruhi nelayan dalam mengambil keputusan berkait dengan pemenuhan kebutuhan keluarganya. Jika pendapatan tersebut tidak dikelola secara bijaksana akan menimbulkan persoalan. Dari hasil penelitian ditemukan juga bahwa nelayan peseta kemitraan belum menyisihkan sebagian pendapatan dari hasil tangkapan dalam bentuk tabungan. Hal ini menyebabkan beberapa peserta kemitraan terpaksa melakukan hutang untuk membeli bahan bakar minyak BBM bagi kebutuhan operasi penangkapan. Mencermati kondisi tersebut, akan sangat memprihatinkan jika pihak mitra LEPP-M3 mengabaikan aspek pembinaan manajemen usaha yang baik bagi nelayan peserta kemitraan. Perencanaan proyek kemitraan yang terpisah-pisah dan tidak menyeluruh mencakup berbagai aspek dan lembaga yang berkaitan dan berperan di dalamnya, akan menyebabkan kasus demi kasus keberhasilan sebagai aspek tetapi tidak diikuti oleh kegagalan pada aspek lainnya. Oleh karena itu masalah pemberian kredit berupa alat tangkap dan armadanya mencakup banyak komponen di dalamnya yang berinteraksi satu dengan yang lainnya di dalam suatu batasan atau organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Masalah ini bersifat kompleks karena berkaitan dengan berbagai disiplin lain dan dinamis karena berkembang dengan perubahan waktu.

6.2 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan KMP

Analisis yang dilakukan pada tahapan ini adalah pengaruh variabel bebas yang tergolong dalam faktor utama terhadap pendapatan nelayan KMP peserta kemitraan secara keseluruhan. Dari hasil analisis faktor, terdapat 3 variabel bebas yang mempengaruhi pendapatan kelompok masyarakat pemanfaat peserta kemitraan. Selain itu dalam analisis ini juga dimasukan bagian pendapatan nelayan dalam sistem bagi hasil yang berlaku untuk melihat pengaruh status nelayan. Porsi pendapatan nelayan dijadikan variabel dummy, yang terdiri atas satus sebagai pemimpin operasional SN-1 dan status sebagai ABK khusus SN-2. Hasil estimasi variabel-variabel yang diduga berpengaruh terhadap pendapatan kelompok masyarakat pemanfaat peserta kemitraan disajikan pada Tabel 32. Tabel 32. Hasil estimasi faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan KMP peserta kemitraan Variabel Koefisien Estimasi T- Ratio P Keterangan Konstanta 545938 -99,39 0,000 Jumlah produksi 47,99 78,93 0,000 Harga jual 130,4 104,29 0,000 Produktivitas 722,9 -2,58 0,011 Status Nelayan 1=juragan, 0=lainnya 82807 -0,48 0,632 ns Status ABK 1=ABK khusus, 0=ABK biasa 64536 -0,61 0,543 ns Sumber : Data primer diolah 2008 Ket : = Nyata berpengaruh ns = Tidak nyata Hasil analisis dengan asumsi cateris paribus menunjukkan bahwa secara simultan variabel-variabel bebas di atas mampu menjelaskan tentang variasi naik turunnya tingkat pendapatan kelompok masyarakat pemanfaat peserta kemitraan sebesar 99,8 . Adapun variabel-variabel yang berpengaruh secara nyata terhadap pendapatan KMP adalah jumlah produksi, harga jual, dan produktivitas nelayan. Variabel jumlah produksi dan harga jual memberikan pengaruh yang nyata terhadap pendapatan kelompok masyarakat pemanfaat peserta kemitraan. Dengan asumsi ceteris paribus, peningkatan sebesar 1 pada kedua variabel tersebut akan memberikan pengaruh peningkatan pendapatan masing-masing sebesar 0,48 dan 1,30 . Mengingat besarnya pengaruh variabel harga jual tersebut, maka dalam kemitraan yang terbangun perlu mendapat perhatian serius dari semua partisipan, sehingga kelompok masyarakat pemanfaat dalam hal ini nelayan memiliki kesempatan untuk memperbaiki tingkat pendapatannya. Dengan demikian upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan sumberdaya teknologi menjadi sangat strategis. Disamping itu perlu ditunjang oleh ketersediaan informasi pasar yang memadai sehingga nelayan dapat menyesuaikan harga jual hasil tangkapannya. Variabel produktivitas nelayan memberikan pengaruh yang nyata terhadap pendapatan kelompok masyarakat pemanfaat peserta kemitraan. Dengan asumsi caterius varibus, peningkatan sebesar 1 pada variabel ini akan memberikan pengaruh peningkatan sebesar 7,23 . Produktivitas nelayan sangat tergantung dari jumlah trip penangkapan dan jumlah hasil tangkapannya. Apabila nelayan memperbesar trip penangkapannya, dengan asumsi fishing grund yang tersedia memiliki sumberdaya ikan, maka peluang untuk memperoleh hasil tangkapan yang banyak semakin tersedia, sehingga pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas nelayan.

6.3 Biaya Transaksi