Agar pelaksanaan sosialisasi tersebut dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka sebelum kegiatan sosialisasi dilaksanakan, perlu dilakukan
kegiatan-kegiatan persiapan yang meliputi : 1 identifikasi sasaran sosialisasi yang disesuaikan dengan jenjang pelaksanaannya, 2 identifikasi dan penentuan
media sosialisasi yang digunakan, yaitu melalui kegiatan lokakarya dan diskusitemu wicara, 3 penyiapan materibahan pelaksanaan sosialisasi sesuai
dengan media sosialisasi program yang akan digunakan. Hasil penelitian proses sosialisasi kemitraan melalui program PEMP di
Kota Ambon untuk Tahun 2002 di Kecamatan Nusaniwe masih dilakukan oleh dinas kelautan dan perikanan, setelah itu proses pembentukan KMP, dan LEPP-
M3 di kecamatan ini, dilakukan oleh konsultan manajemen kota KMK yang ditunjuk oleh dinas yakni yayasan Hualopu. Hal ini sangat dipahami karena
program PEMP masih merupakan hal yang baru dan masih perlu dipahami lebih jauh oleh dinas berdasarkan kondisi wilayah Kota Ambon. Berdasarkan hasil
wawancara dengan pihak dinas, mereka mengakui bahwa awal pembentukan PEMP di Kota Ambon masih terdapat banyak kekurangannya. Sementara
sosialisasi pada Tahun 2003 dan 2004 telah dilakukan berdasarkan pedoman umum pedum PEMP Tahun 2003 dan sesuai rencana yang dibuat oleh
konsultan manajemen kota yang ditunjuk oleh dinas yakni yayasan Camar berdasarkan surat perjanjian kerja SPK yang disepakati antara dinas dan
yayasan Camar. Dari hasil wawancara kepada KMP, ternyata proses sosialisasi yang dilakukan masih terasa kurang, terutama bagi yang memiliki
tingkat pendidikan yang rendah, mereka belum sepenuhnya memahai kemitraan yang dibangun melalui program tersebut.
5.3.2 Operasional Kegiatan Kemitraan
Menyadari bahwa wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil memiliki arti strategis dengan potensi sumberdaya alam dan jasa lingkungan yang terkandung
di dalamnya, maka pemerintah melalui departemen kelautan dan perikanan mengucurkan program PEMP. Sasaran utamanya adalah masyarakat pesisir
yang memanfaatkan potensi sumberdaya perikanan dan kelautan sebagai sumber pendapatannya. Pelaksanaan kemitraan usaha melalui program PEMP
yang dilaksanakan di Kota Ambon berlangsung sejak Tahun 2001. Pelaksanaan program PEMP di Kota Ambon bertujuan untuk : 1.
Meningkatkan partisipasi masyarakat Kota Ambon dalam perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, pengembangan kegiatan ekonomi masyarakat yang didampingi dengan kegiatan sosial, pelestarian lingkungan, dan pengembangan
infrastruktur untuk mendorong kemandirian masyarakat pesisir. 2. Menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat pesisir yang terkait dengan sumberdaya perikanan dan kelautan yang ada di sekitar perairan Kota Ambon. 3. Mengelola dan memanfaatkan
sumberdaya pesisir dan laut secara optimal, berkelanjutan sesuai dengan kaidah kelestarian lingkungan. 4. Memperkuat kelembagaan sosial ekonomi
masyarakat dan kemitraan dalam mendukung pengembangan wilayah Kota Ambon. 5. Mendorong terwujudnya mekanisme manajemen pembangunan
yang partisipatif dan transparan dalam kegiatan masyarakat. Program PEMP diupayakan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat pesisir Kota Ambon melalui pemberdayaan masyarakat dan pendayagunaan sumberdaya pesisir dan laut secara optimal dan berkelanjutan.
Operasional kegiatan PEMP di Kota Ambon, yang terbangun sejak tahun 2001 di fasililitasi oleh dinas kelautan dan perikanan Kota Ambon, dan berdasarkan
pedoman umum PEMP, Dinas kealutan dan perikanan Kota Ambon menunjuk yayasan Hualopu sebagai konsultan manajemen kota KMK yang mempunyai
tugas sebagai berikut : 1 membantu dan memfasilitasi pelaksanaan program PEMP di Kota Ambon 2 memfasilitasi kegiatan tenaga pendamping desa TPD
dengan kegiatan pendampingan 3 melaksanakan kegiatan PEMP berupa : 1 identifikasi dan inventarisasi potensi permasalahan untuk mendapatkan informasi
awal tentang sumberdaya perikanan dan kelautan, sumberdaya manusia pesisir terutama kebutuhan, keinginan dan kemampuan masyarakat, aktivitas dan
sasaran ekonomi, kebijakan pemerintah. 2 analisis data dan penyusunan program yang meliputi program ekonomi dan dilengkapi dengan program sosial
serta lingkungan dan infrastruktur. 3 sosialisasi program, yang bertujuan untuk menginformasikan dan menyempurnakan program yang telah disusun, baik
dalam bentuk seminar atau berkonsultasi dengan pihak yang berkepentingan, 4. implementasi program dengan tahapan sebagai berikut : pemilihan calon
anggota KMP, yang harus memenuhi azas keadilan, bijaksana dan tepat sasaran, agar kegiatan PEMP berhasil secara optimal dan tidak menimbulkan
friksi sosial. Oleh karena itu dalam pemilihannya harus melibatkan mitra desa dan TPD. Semantara pelatihan terdiri dari pengembangan potensi diri,
kewirausahaan, teknis perikanan yang disesuaikan dengan potensi setempat
seperti penangkapan, dan penyusunan usaha sederhana. 5 melakukan pendampingan dan pembinaan realisasi kegiatan usaha KMP, mulai dari
pengadaan bahan, rancang bangun, pelaksanaan usaha dan pemasaran hasil usaha serta pemupukan modal. 6 melakukan monitoring dan evaluasi. 7
menyusun laporan bulanan mengenai perkembangan pelaksanaan program PEMP dan laporan insidental apabila ada sesuai dengan keperluankebutuhan
kepada penanggungjawab operasional PEMP.
5.3.3 Kegiatan Pembinaan