Motivasi adalah suatu dorongan dalam diri seseorang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya yang diarahkan pada tujuan
untuk memperoleh kepuasan. Dengan kata lain, motivasi adalah keinginan untuk memuaskan kebutuhan yang ada pada diri manusia.
Persepsi merupakan proses individu dalam memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan masukan-masukan informasi yang
dapat menimbulkan preferensi terhadap produk dan merek-merek tertentu ini tercermin dalam perilaku pembeliannya.
Pengetahuan yang ada dalam pikiran manusia merupakan hasil penggunaan panca inderanya Guhardja, dkk dalam Parinduri, 2004.
Seseorang dapat memperoleh pengetahuan dari pendidikan formal maupun informal. Media yang dapat mentransfer pengetahuan pada
seseorang, antara lain buku-buku pustaka, majalah, televisi, radio, surat kabar, dan orang lain seperti orang tua, teman dan tetangga. Dalam hal
ini, keyakinan adalah suatu pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu .
2.4. Atribut Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi kegiatan atau kebutuhan konsumen Kotler, 2000. Suatu
produk pada dasarnya adalah kumpulan atribut-atribut setiap produk, baik barang atau jasa dapat didefinisikan dengan menyebutkan atribut-atributnya.
Keunikan suatu produk dapat dengan mudah menarik perhatian konsumen. Keunikan ini terlihat dari atribut yang dimiliki oleh suatu produk.
Atribut produk terdiri atas tiga tipe, yaitu ciri-ciri atau rupa features, fungsi function dan manfaat benefit. Ciri-ciri dapat berupa ukuran, karakteristik
astetis, komponen atau bagian-bagiannya, bahan dasar, proses manufaktur, servis atau jasa, penampilan, harga, susunan maupun trademark atau tanda
merek dan lain-lain. Sementara manfaat dapat berupa kegunaan, kesenangan yang berhubungan dengan indera, manfaat non material seperti kesehatan dan
penghematan misalnya waktu. Manfaat dapat juga berupa manfaat langsung
dan manfaat tidak langsung. Atribut fungsi jarang digunakan dan lebih sering diperlakukan sebagai ciri-ciri atau manfaat Engel, dkk, 1995.
Atribut produk dapat menjadi penilaian tersendiri bagi konsumen terhadap suatu produk. Konsumen melakukan penilaian dengan melakukan
evaluasi terhadap atribut produk dan memberikan kekuatan kepercayaan terhadap atribut yang dimiliki oleh suatu produk. Menurut Engel, dkk 1995,
dalam mengevaluasi atribut produk, ada dua sasaran pengukuran yang penting, yaitu 1 Mengidentifikasi kriteria evaluasi yang mencolok dan 2
Memperkirakan aliensi relatif dari masing-masing atribut produk. Kriteria evaluasi yang mencolok ditentukan dengan menentukan atribut yang
menduduki peringkat tertinggi. Sedangkan aliensi biasanya diartikan sebagai kepentingan, yaitu konsumen diminta untuk menilai kepentingan dari berbagai
kriteria evaluasi. Ukuran evaluasi atribut yang dihasilkan menunjukkan kepentingan atribut sekaligus “keteringinan” atribut.
2.5. Tinjauan Metode Positioning
Brand positioning merupakan tindakan para pemasar dalam memberi
identitas atau citra tertentu pada produk yang dihasilkan, karena semakin kompetitifnya persaingan merek yang ada di pasaran, brand positioning terkait
erat dengan segmentasi brand segmentation, penggunaan merek brand usage, dan citra terhadap merek itu sendiri brand image. Dalam rangka
mengetahui kekuatan dan kelemahan, serta posisi dan kedudukan relatif suatu produk terhadap produk pesaingnya, para pemasar melakukan produk
positioning . Posisi dan kedudukan relatif tersebut didasarkan pada persepsi
perceptual yang melekat pada pikiran konsumen mengenai satu atau beberapa atribut.
Pengenalan persepsi konsumen terhadap suatu produk atau jasa berkaitan dengan produk-produk pesaingnya merupakan hal yang sangat
penting untuk melihat keefektifan pemasaran produk atau jasa tersebut dalam setiap segmen pasar. Melalui produk positioning, produsen dapat melakukan
identifikasi persepsi konsumen, kesempatan atau peluang pasar, mengetahui kelemahan dan kekuatan relatif suatu produk terhadap pesaingnya. Hasil akhir
yang diharapkan dari positioning produk adalah menentukan cara terbaik untuk melakukan repositioning produk atau jasa tersebut untuk memperkuat
atau memperbaiki posisinya pada setiap segmen pasar.
2.6. Strategi Pemasaran