Strategi Produk Implikasi Strategi Bauran Pemasaran

instan memiliki keragaman yang relatif sama, hal ini dapat diamati terhadap panjang dari vektor-vektor yang relatif sama.

4.9. Implikasi Strategi Bauran Pemasaran

Analisis strategi bauran pemasaran terdiri dari strategi produk, strategi harga, strategi promosi dan strategi tempat. Analisis bauran pemasaran ini implikasi dari hasil pembahasan sebelumnya, baik proses keputusan pembelian Indomie, faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pembelian Indomie, maupun pemetaan persepsi Indomie yang dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya.

4.9.1. Strategi Produk

Pengembangan produk yang akan dilakukan oleh produsen haruslah diselaraskan dengan keinginan dan kebutuhan konsumen sasarannya. Faktor pertimbangan utama bagi konsumen dalam pembelian Indomie adalah aspek rasa. Hal ini menunjukkan bahwa semua konsumen menginginkan rasa yang enak dan lezat, serta sesuai dengan seleranya. Kondisi ini menandakan bahwa masih terbukanya peluang bagi produsen untuk menciptakan produk dengan variasi rasa yang baru, karena banyak konsumen yang membeli Indomie dengan rasa berbeda- beda. Untuk itu dibutuhkan kreativitas pihak produsen untuk berinovasi dalam aspek rasa Indomie yang disesuaikan dengan selera masyarakat Indonesia. Hal ini juga didukung oleh karakter konsumen yang selalu ingin mencoba, terutama jika ada rasa Indomie yang baru dipasarkan. Hal ini didukung dengan adanya pernyataan dari konsumen mahasiswa IPB yang berpendapat bahwa 56 darinya menyatakan perlu adanya penambahan variasi rasa Indomie. Berdasarkan pendapat konsumen, variasi rasa yang perlu ditambahkan sangat beragam, seperti rasa soto Makasar, rasa sup jamur, rasa rendang, rasa sop buntut, rasa rawon, rasa barbeque , rasa cumi saus tiram, rasa tomyam pedas, dan lain-lain. Salah satu atribut yang perlu diperhatikan secara lebih mendalam oleh para produsen Indomie adalah kemasan. Dalam hal ini bagaimana menciptakan kemasan menarik dengan komposisi warna dan gambar yang serasi dan unik, sehingga tertarik untuk membeli. Konsumen biasanya memperhatikan kelengkapan label kemasan, terutama masa berlaku produk atau masa kadaluarsa, label halal, komposisi bahan, kandungan gizi dan berat bersih produk. Strategi kemasan produk yang perlu dikembangkan oleh produsen adalah mencantumkan informasi nilai kandungan gizi per kemasan, mengingat semakin meningkatnya kesadaran dan pengetahuan gizi masyarakat dan berupaya mengembangkan teknik pengemasan bumbu agar semakin praktis dan mudah disobek. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran gizi konsumen, sebaiknya produsen meningkatkan kandungan gizi Indomie dengan menambahkan beberapa vitamin dan mineral. Atau dengan menambahkan bahan pelengkap seperti bawang goreng, sayuran kering, atau baksososis kering dalam tiap kemasannya. Kemasan Indomie juga cukup berpengaruh, karena secara langsung memberikan kesan awal atau citra tentang mutu dan nilai produk bagi konsumen. Berdasarkan analisis proses keputusan pembelian diketahui bahwa komposisi pada label yang terdapat pada kemasan merupakan indikator yang menunjukkan mutu suatu produk. Selain itu, hendaknya dibuat kemasan yang praktis, karena motivasi konsumen terbesar membeli Indomie adalah karena kepraktisan atau kecepatan penyajian. Selain itu berdasarkan analisis faktor dan analisis biplot, maka faktor ukuran berat menjadi salah satu faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam pembelian Indomie. Konsumen cenderung menyukai mie instan yang memiliki ukuran berat yang besar. Persepsi konsumen berdasarkan analisis biplot adalah Indomie memiliki ukuran berat yang sedikit. Untuk itu, strategi produk yang dilaksanakan adalah dengan menambahkan ukuran berat Indomie.

4.9.2. Strategi Harga