Kampus IPB Baranangsing terletak di Kelurahan Tegal Lega, Kecamatan Bogor tengah, Kotamadya Bogor.Kampus yang berada di tengah
kota Bogor ini hanya terdiri dari satu Fakultas, yaitu Fakultas Matematika dan IPA, dan di kampus FMIPA Baranangsiang ini hanya terdapat dua
Departemen, yaitu Departemen Biologi dan Departemen Kimia. Kampus ini merupakan kampus tertua di IPB dan bangunannya masih memiliki ciri khas
arsitektur Belanda. Di kedua lingkungan kampus ini Darmaga dan Baranangsiang
tersedia beberapa fasilitas, seperti perpustakaan, laboratorium, tempat ibadah, sarana olah raga, asrama mahasiswa, kafetaria kantin mahasiswa, gedung
serbaguna, layanan kesehatan poliklinik, cyber mahasiswa dan rumah sakit hewan.
4.3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
Kuesioner yang disebarkan dalam penelitian ini diuji dengan uji validitas dan reliabilitas. Validitas kuesioner dilihat dari nilai korelasi r
antara skor total dengan skor masing-masing butir pertanyaan. Pengujian kuesioner dilakukan dengan mengambil 31 orang responden n=31 dari
mahasiswa IPB yang tinggal secara indekos yang diambil dengan acak, dan menggunakan tingkat kepercayaan 95
α=0,05. Berdasarkan uji validitas dengan metode Product Moment Pearson
dengan program SPSS versi 11.5, diperoleh hasil korelasi setiap pernyataan untuk masing-masing peubah pada analisis faktor dan masing-masing atribut
pada analisis biplot untuk produk Indomie, Mie Sedaap, Supermi dan Sarimi. Dari hasil uji validitas yang diperoleh pada analisis faktor, terdapat tiga
peubah Lampiran 3 yang tidak sahih, karena memiliki r-hasil lebih kecil dari r-tabel 0,355 yaitu peubah rasa 0,301, harga 0,323 dan motivasi membeli
0,304. Pada analisis biplot, terdapat atribut yang tidak sahih, yaitu dua atribut dari Indomie seperti harga 0,114 dan isi -0,117, dua atribut dari Mie
Sedaap yaitu isi 0,326 dan kemasan 0,295, satu atribut dari Supermi yaitu harga 0,269, dan satu artibut dari Sarimi yaitu harga 0,236. Kemudian dari
kuesioner tersebut dilihat apakah peubah tersebut penting atau tidak, ternyata
semua peubah tersebut dianggap penting, maka tidak ada yang direduksi. Untuk peubah rasa dan harga pada analisis faktor, serta atribut harga, isi dan
kemasan pada analisis biplot dianggap penting, maka peubah dan atribut ini direvisi untuk kuesioner berikutnya.
Pada kuesioner pra pengujian ditambahkan pertanyaan tentang perlu atau tidaknya penambahan peubah lain untuk analisis faktor selain yang telah
tercantum dalam tabel peubah. Dalam hal ini, hampir sebagian besar responden menambahkan peubah masa kadaluarsa, kandungan gizi dan label
halal, sehingga peubah ini dimasukkan dalam kuesioner berikutnya. Sebagai bukti, setelah dilakukan pengujian terhadap 100 responden, didapatkan
kenaikan validitas, maka dinyatakan semua pernyataan, baik analisis faktor maupun analisis biplot signifikansi pada alpha 0,05 Lampiran 14, 15, 16, 17
dan 18. Seluruh nilai korelasi atau r-hasil setiap pernyataan lebih besar dari nilai r-tabel 0,195, artinya semua pernyataan dianggap sahih.
Suatu alat ukur atau instrumen dikatakan memiliki reliabilitas yang baik, apabila alat ukur atau instrumen tersebut selalu memberikan hasil yang
sama, meskipun digunakan berkali-kali baik oleh peneliti yang sama maupun berbeda Sudarmanto, 2005. Uji reliabilitas pada 31 kuesioner menunjukkan
nilai alpha untuk analisis faktor 0,9161, analisis biplot Indomie 0,8114, analisis biplot Mie Sedaap 0,7854, analisis biplot Supermi 0,8118, analisis
biplot Sarimi 0,8291, sehingga semua analisis dinyatakan reliabel.
4.4. Karakteristik Umum Konsumen Indomie