4.5. Proses Keputusan Pembelian Indomie
Keputusan konsumen yang dilaksanakan dalam bentuk tindakan membeli tidak muncul begitu saja, tetapi melalui beberapa tahap tertentu.
Berdasarkan Kotler 2000 terdapat lima tahapan proses keputusan pembelian konsumen, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, proses pembelian, dan perilaku pascapembelian. Oleh karena itu, perilaku konsumen dalam membeli Indomie pasti melalui tahapan proses
keputusan pembelian tersebut.
4.5.1. Pengenalan Kebutuhan
Proses keputusan pembelian Indomie dimulai saat konsumen mengenali sebuah masalah atau kebutuhan akan produk tersebut.
Kesadaran akan kebutuhan yang harus dipenuhi tersebut membuat konsumen berusaha untuk mencari produk yang dapat mengatasi
masalah yang mereka rasakan. Hal ini tentu akan memberi keuntungan bagi pihak produsen Indomie yaitu PT ISM Tbk, karena dapat
mendeteksi kapan konsumen mengenali suatu kebutuhan dan mampu menawarkan alternatif solusi yang realistis.
Tabel 6. Motivasi pembelian Indomie oleh mahasiswa IPB
MotivasiAlasan Pembelian Jumlah
Responden orang
Persentase
Praktis kecepatan penyajian Sedang lapar
Ingin mencoba Rasa yang khas
Harganya terjangkau Pengaruh keluarga
Lainnya berhemat, suka mie 57
18 9
7 3
3 3
57 18
9 7
3 3
3
Jumlah
100 100 Kebutuhan akan Indomie dimulai dari mendeteksi
motivasialasan konsumen melakukan pembelian Indomie, manfaat yang dicari dari pembelian tersebut, tingkat keterlibatan konsumen terhadap
pembelian Indomie, dan waktu mengkonsumsi Indomie. Tabel 6 menunjukkan bahwa motivasi atau alasan utama yang mendasari
konsumen dalam pembelian Indomie karena kepraktisankecepatan
penyajian sebanyak 57. Hal ini sesuai dengan produk Indomie yang dalam penyajiannya sangat praktis dan kemudahan dalam
mengkonsumsi. Selain itu Indomie dapat dikonsumsi setiap saat, dimana konsumen tidak mempunyai cukup waktu sehingga membutuhkan
sesuatu yang cepat saji. Motivasi terkecil 3 adalah harga yang terjangkau, pengaruh
keluarga, dan lainnya berhemat, suka mie. Motivasi harga per kemasan yang relatif murah secara tidak langsung merupakan suatu tindakan
alternatif konsumen untuk menekan pengeluaran kebutuhan makan alasan keuangan. Adanya konsumen yang termotivasi karena pengaruh
keluarga dapat dimaklumi karena biasanya anggota keluarga dapat saling melihat hasilnya dari pengalaman mereka dan biasanya komunikasi antar
keluarga lebih sering dibandingkan dengan yang lain. Alasan berhemat dan pada dasarnya konsumen memang menyukai mie instan juga
menjadi penyebab konsumen melakukan pembelian Indomie. Tabel 7. Manfaat pembelian Indomie oleh mahasiswa IPB
Manfaat Pembelian Jumlah
Responden orang
Persentase
Sebagai makanan selingan Sebagai makanan pengganti nasi
Sebagai makanan cadangan ketika begadang Sebagai sarapan pagi
45 36
14 5
45 36
14 5
Jumlah 100 100
Pada Tabel 7 dapat dilihat data mengenai manfaat yang dicari oleh konsumen dalam pembelian Indomie. Manfaat yang paling
mendominasi dari pembelian tersebut adalah sebagai makanan selingan dengan jumlah persentase 45. Konsumen beranggapan bahwa Indomie
merupakan makanan yang dapat dikonsumsi sewaktu-waktu dan hanya sebagai pengganjal perut.
Selain itu manfaat paling sedikit yang dirasakan oleh konsumen Indomie adalah sebagai sarapan pagi 5. Hal ini dapat disebabkan
adanya faktor kebiasaan dari konsumen.
Tabel 8. Tingkat keterlibatan konsumen
Tingkat Keterlibatan Jumlah
Responden orang
Persentase
Biasa Merasa ada yang kurang
Merasa sangat kehilangan 96
3 1
96 3
1
Jumlah 100 100
Pada Tabel 8 dapat dilihat tingkat keterlibatan konsumen terhadap pembelian Indomie. Sebagian besar konsumen 96 biasa saja
jika tidak mengkonsumsi Indomie. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen tidak terlalu loyal terhadap Indomie, buktinya merasa
biasa tidak mengkonsumsi Indomie. Tabel 9. Waktu mengkonsumsi Indomie
Waktu Mengkonsumsi Jumlah
Responden orang
Persentase
Lainnya tidak tentu Malam hari
Pagi hari Siang hari
Setelah beraktivitas 53
26 13
6 2
53 26
13 6
2
Jumlah 100 100
Tabel 9 menjelaskan data mengenai waktu mengkonsumsi Indomie. Sebanyak 53 dari konsumen menyatakan bahwa waktu
mengkonsumsi Indomie tidak tentu, tergantung kapan saja konsumen menginginkannya, serta 2 dari konsumen menjelaskan bahwa
mengkonsumsi Indomie setelah beraktivitas, seperti setelah pulang kuliah, selesai berolah raga dan sebagainya.
4.5.2. Pencarian Informasi