31 diajukan dengan tepat. Hal tersebut merupakan salah satu tolak ukur
keberhasilan pembelajaran IPS.
F. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Hipotesis Alternatif Ha: Terdapat pengaruh yang positif antara intensitas membaca terhadap hasil belajar IPS pada siswa kelas V SD se-gugus II
Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo Tahun Pelajaran 20142015. 2. Hipotesis Nihil Ho: Tidak ada pengaruh yang positif antara intensitas
membaca terhadap hasil belajar IPS pada siswa kelas V SD se-gugus II Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo Tahun Pelajaran 20142015.
G. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Intensitas membaca adalah kegiatan interaktif yang dilakukan untuk
menafsirkan bahasa tulis dari pesan dengan maksud memahami makna yang terkandung dalam bahan tulis yang dilakukan secara terus menerus
dengan frekuensi yang semakin lama semakin meningkat. Membaca yang dimaksud adalah membaca materi pelajaran atau sumber yang berkaitan
dengan mata pelajaran IPS. 2. Hasil belajar IPS adalah kemampuan-kemampuan yang diperoleh siswa
setelah mengalami interaksi tindak belajar dan mengajar sesuai dengan tujuan pembelajaran IPS. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar
intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Dalam penelitian ini,
32 aspek yang diukur adalah aspek kognitif dengan tiga tipe hasil belajar
kognitif yaitu pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi.
33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan dan uraian pada latar belakang, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif karena teknik dan
prosedur yang digunakan dalam proses pengumpulan data penelitian diwujudkan dalam angka-angka dengan menggunakan analisis statistik. Hal ini
sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto 2010: 27 yang mengemukakan penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak dituntut
menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. Penelitian ini termasuk penelitian non-
eksperimen karena tidak memberikan perlakuan khusus pada salah satu variabel dan hanya mendeskripsikan variabel.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian ex-post facto. Menurut Sukardi 2011: 165, sebuah penelitian disebut ex-post facto karena sesuai
dengan arti ex-post facto, yaitu “dari apa dikerjakan setelah kenyataan”. Penelitian ini sering disebut penelitian sesudah kejadian. Dalam penelitian ex-
post facto tidak ada kelompok kontrol atau kegiatan pre tes. Hubungan sebab dan akibat antara subjek satu dengan subjek yang lain diteliti tidak
dimanipulasi, karena penelitian ex-post facto hanya mengungkap gejala-gejala yang ada atau telah terjadi. Fakta dalam penelitian ini diungkapkan apa adanya
dari data yang terkumpul. Dengan demikian penelitian ini mengungkapkan hubungan dari variabel-variabel yang ada yakni intensitas membaca dan hasil
belajar IPS.