33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan dan uraian pada latar belakang, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif karena teknik dan
prosedur yang digunakan dalam proses pengumpulan data penelitian diwujudkan dalam angka-angka dengan menggunakan analisis statistik. Hal ini
sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto 2010: 27 yang mengemukakan penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak dituntut
menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. Penelitian ini termasuk penelitian non-
eksperimen karena tidak memberikan perlakuan khusus pada salah satu variabel dan hanya mendeskripsikan variabel.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian ex-post facto. Menurut Sukardi 2011: 165, sebuah penelitian disebut ex-post facto karena sesuai
dengan arti ex-post facto, yaitu “dari apa dikerjakan setelah kenyataan”. Penelitian ini sering disebut penelitian sesudah kejadian. Dalam penelitian ex-
post facto tidak ada kelompok kontrol atau kegiatan pre tes. Hubungan sebab dan akibat antara subjek satu dengan subjek yang lain diteliti tidak
dimanipulasi, karena penelitian ex-post facto hanya mengungkap gejala-gejala yang ada atau telah terjadi. Fakta dalam penelitian ini diungkapkan apa adanya
dari data yang terkumpul. Dengan demikian penelitian ini mengungkapkan hubungan dari variabel-variabel yang ada yakni intensitas membaca dan hasil
belajar IPS.
34
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi penelitian adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2010: 117.
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Suharsimi Arikunto, 2010: 173. Jadi, populasi yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD se-gugus II Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo. Jumlah siswa kelas V SD se-gugus II
Kecamatan Pengasih berdasarkan data dari UPTD PAUD dan DIKDAS Kecamatan Pengasih dapat dilihat pada tabel.
Tabel 1. Populasi Siswa V SD se-Gugus II Kecamatan Pengasih
No Nama SD
Jumlah Siswa
1 Pengasih 1
16 2
Pengasih 3 27
3 Gebangan
9 4
Kepek 33
5 Sendangsari
19 6
Clereng 12
7 Serang
21 8
Klegen 19
Jumlah 156
2. Sampel
Sugiyono 2010: 118 menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Alasan
penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel, karena jumlah populasi yang besar, dapat menghemat waktu dan biaya.
a. Ukuran Sampel
35 Penarikan sampel pada penelitian ini dihitung menggunakan
rumus Slovin, yaitu: n =
N 1 + N e
Keterangan : n = sampel
N = populasi e = error sampling
Dalam penelitian ini, error sampling ditentukan sebesar 5 sehingga diperoleh:
n = 156
1 + 156 0,05 =
156 1,39
= 112,230216 = 112
Jadi, sampel dalam penelitian ini sejumlah 112 siswa. b. Cara Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling. Pengambilan anggota sampel dari
populasi dilakukan secara acak dari seluruh SD, sehingga seluruh individu yang menjadi anggota populasi memiliki peluang yang sama
untuk diambil sebagai anggota sampel. Dalam menentukkan sampel tiap SD peneliti menggunakan perhitungan sebagai berikut.
jumlah sampel tiap SD = jumlah siswa per kelas
populasi x jumlah sampel
1 SD Negeri Pengasih 1 = x 112 = 11 anak
2 SD Negeri Pengasih 3 = x 112 = 19 anak
36 3 SD Negeri Gebangan
= x 112 = 6 anak 4 SD Negeri Kepek
= x 112 = 24 anak 5 SD Negeri Sendangsari = x 112 = 14 anak
6 SD Negeri Clereng = x 112 = 9 anak
7 SD Negeri Serang = x 112 = 15 anak
8 SD Negeri Klegen = x 112 = 14 anak
D. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono 2010: 60, variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Kidder 1981 seperti yang dikutip dan diterjemahkan oleh Sugiyono 2007: 3
menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas qualities dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.
Suharsimi Arikunto 2010: 162, mengemukakan bahwa dalam penelitian yang mempelajari pengaruh sesuatu, terdapat dua variabel yaitu:
1. variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau disebut independent variable.
2. variabel yang dipengaruhi disebut variabel akibat, variabel tergantung atau tidak bebas disebut dependent variable.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, penelitian ini menggunakan dua macam variabel, yaitu:
1. variable independent bebas adalah intensitas membaca. 2. variable dependent terikat adalah hasil belajar IPS.
37 Dalam penelitian ini intensitas membaca akan diukur tingkat
pengaruhnya dengan hasil belajar IPS. Pengaruh kedua variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 1. Pengaruh Variabel Bebas-Variabel Terikat
E. Waktu dan Tempat Penelitian