43 Responden yang digunakan untuk uji coba instrumen diambil dari siswa
yang memiliki karakteristik relatif sama dengan responden yang digunakan dalam penelitian. Uji coba dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di SDN 2
Ngulakan dengan jumlah responden sebanyak 30 siswa. Untuk mengetahui validitas tiap butir instrumen digunakan analisis butir
dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Sebuah butir instrumen
dikatakan valid apabila koefisien r
xy
yang diperoleh lebih besar dari r tabel pada taraf signifikansi 5. Perolehan harga r hitung lebih besar atau sama
dengan r tabel maka butir instrumen dianggap valid. Sedangkan jika harga r hitung lebih kecil dari r tabel maka butir instrumen dianggap tidak valid.
1. Uji Validitas
Menurut Saifuddin Azwar 2006: 5, validitas merupakan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat dalam melakuan fungsi ukurnya.
Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus product moment yang dikemukakan oleh Pearson Suharsimi Arikunto,
2010: 213 sebagai berikut:
r
xy
=
{ ² ²}{
² ²}
keterangan : r
xy
= koefisien korelasi antara variabel X dan Y N
= jumlah subjek ΣX
= jumlah skor X ΣY
= jumlah skor Y ΣXY = jumlah perkalian antara X dan Y
ΣX
2
= jumlah X kuadrat ΣY
2
= jumlah Y kuadrat Dengan subjek
N sebanyak 30 siswa pada variabel intensitas
membaca diperoleh r tabel sebesar 0,374 pada taraf signifikansi 5. Hasil
uji coba instrumen dari 35 pertanyaan tentang intensitas membaca siswa
44 dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS for Windows versi
20 diperoleh 26 butir valid dan 9 butir tidak valid. Butir soal yang valid yaitu nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 21, 23, 24, 25, 27,
28, 29, 31, 32, 33, 34, dan 35. Sedangkan butir soal yang tidak valid yaitu nomor 3, 8, 9, 11, 18, 20, 22, 26, dan 30. Dari 26 butir soal yang valid,
hanya 25 soal yang digunakan dalam penelitian. Hasil uji coba instrumen dari 35 pertanyaan tentang hasil belajar IPS
dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS for Windows versi 20 diperoleh 25 butir valid dan 10 butir tidak valid. Butir soal yang valid
yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 23, 24, 25, 26, 27, 30, 31, 32, dan 34. Sedangkan butir soal yang tidak valid yaitu 8,
10, 11, 17, 21, 22, 28, 29, 33, dan 35.
2. Uji Reliabilitas
Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan mempunyai reliabilitas yang tinggi, apabila instrumen yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten
dalam mengukur yang hendak diukur Sukardi, 2011: 127. Adapun pengujiannya menggunakan rumus Alpha, yaitu:
− 1 1 − Ʃ
Keterangan: = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir soal
Ʃ = jumlah varians butir
= varians total Suharsimi Arikunto, 2010: 239
Sugiyono 2010: 257, menyatakan bahwa nilai r
11
yang diperoleh diinterpretasikan dengan tabel indeks korelasi sebagai berikut.
45 Tabel 5. Kriteria Reliabilitas Instrumen Penelitian
Nilai Reliabilitas Interpretasi
Antara 0,000 sampai dengan 0,199 Antara 0,200 sampai dengan 0,399
Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Antara 0,600 sampai dengan 0,799
Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Sangat rendah
Rendah Sedang
Tinggi Sangat tinggi
Untuk mengetahui reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan rumus Alpha. Uji reliabilitas instrumen menggunakan bantuan
komputer program SPSS for Windows versi 20 dengan hasil koefisien reliabilitas Alpha sebesar 0,911.
Sedangkan pada variabel hasil belajar IPS koefisien reliabilitas Alpha sebesar 0,908.
Berdasarkan hasil reliabilitas yang dihasilkan yaitu 0,911 untuk intensitas membaca dan hasil belajar IPS dengan koefisien 0,908 maka
reliabilitas kedua variabel di atas termasuk dalam kategori sangat tinggi.
I. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono 2010: 208, analisis statistik inferensial digunakan untuk membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi. Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik inferensial karena data penelitian ini menggunakan data sampel dimana kesimpulannya akan
diberlakukan untuk populasi. Statistik inferensial dibedakan menjadi statistik parametris dan nonparemetris. Dalam penelitian ini menggunakan stastistik
parametris. Namun sebelumnya perlu dilakukan uji prasyarat analisis. Adapun uji prasyarat analisis tersebut, meliputi:
1. Uji Normalitas
Menurut V. Wiratna Sujarweni 2008: 45, uji normalitas dilakukan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel. Uji normalitas dalam
penelitian ini akan menggunakan rumus uji normalitas Kolmogorov-Smirnov
46 dengan bantuan komputer program SPSS for windows versi 20 dengan taraf
signifikansi 5. Data dapat dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansi 0,05.
2. Uji Linearitas