62 Tabel 18. Hasil Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif
No. Variabel
Sumbangan Relatif
Efektif
1 Kegiatan Ekstrakurikuler
57,2 13,1
2 Kegiatan OSIS
48,8 9,8
Total 100,0
22,9
Berdasarkan hasil sumbangan relatif dan sumbangan efektif pada Tabel 18, dapat diketahui bahwa keaktifan kegiatan ekstrakurikuler memberikan
sumbangan relatif sebesar 57,2 dan keaktifan kegiatan OSIS memberikan sumbangan relatif sebesar 48,8 terhadap kesiapan kerja, sedangkan
sumbangan efektif keaktifan kegiatan ekstrakurikuler sebesar 13,1 dan sumbangan efektif keaktifan kegiatan OSIS sebesar 9,8. Total sumbangan
efektif sebesar 22,9 terhadap kesiapan kerja, sedangkan 77,1 dari variabel lain yang tidak diteliti.
f. Mencari korelasi lugas jenjang nihil
Berdasarkan data perhitungan analisis regresi linier ganda pada Lampiran 21, dihasilkan nilai korelasi lugas yang di masukkan dalam matrik korelasi seperti
Tabel 19. Tabel 19. Matrik Antar Korelasi
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan pada penelitian sesuai dengan tujuan dari penelitian sendiri, dimana
memaparkan tingkat
pencapaian tingkat
keaktifan kegiatan
ekstrakurikuler, tingkat keaktifan kegiatan OSIS dan kesiapan kerja siswa kelas XII SMK PIRI 1 Yogyakarta serta pengaruh masing-masing variabel bebas dan
1 X
1 2
Y 1
1 0,491 0,427
2 0,491 1
0,397 Y 0,427 0,397
1
terikat.
63
1. Pengaruh Keaktifan Kegiatan Ekstrakurikuler X1 terhadap Kesiapan Bekerja Y
Keaktifan kegiatan ekstrakurikuler berperan dalam membentuk kesiapan kerja siswa kelas XII di SMK PIRI 1 Yogyakarta. Keaktifan kegiatan
ekstrakurikuler mempunyai pengaruh terhadap kesiapan kerja, mengingat dalam dunia industri tenaga kerja yang digunakan mempunyai spesifikasi kompetensi
yang khusus sehingga hanya tenaga kerja yang dianggap kompeten yang akan diterima perusahaan. Selain kompetensi siswa juga harus mempunyai
kepercayaan diri, mampu bekerja sama dan rajin bekerja. Hipotesis alternatif Ha penelitiaan ini yaitu terdapat pengaruh antara keaktifan kegiatan
ekstrakurikuler terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII SMK PIRI 1 Yogyakarta, sedangkan hipotesis nol H0 adalah sebaliknya, yaitu tidak terdapat pengaruh
antara keaktifan kegiatan ekstrakurikuler terhadap kesiapan bekerja siswa kelas XII SMK PIRI 1 Yogyakarta dan selanjutnya dilakukan uji signifikansi hasil
regresi tersebut. Hasil uji hipotesis pertama menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara keaktifan kegiatan ekstrakurikuler terhadap kesiapan bekerja
siswa, hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi yang menunjukan koefisiennya bernilai positif.
Melalui output analisis regresi nampak bahwa besaran regresi kedua variabel ditunjukan besarnya koefisien korelasi r sebesar 0,427 dan
koefisien determinasi r
2
sebesar 0,182. Berdasarkan hasil analisis di atas, kesiapan kerja yang dimiliki siswa kelas XII di SMK PIRI 1 Yogyakarta
dipengaruhi oleh keaktifan kegiatan ekstrakurikuler sebesar 18,2. Hasil hipotesis pertama menunjukan bahwa semakin tinggi nilai keaktifan
kegiatan ekstrakurikuler maka akan semakin tinggi pula kesiapan yang dimiliki