Uji Normalitas Pengujian Persyaratan Analisis

57 koefisien korelasi X terhadap Y r x y sebesar 0,427. Hasil r itun tersebut dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf signifikan 5, maka r itun lebih besar dari r tabel 0,4270,235, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bersifat pengaruh antara variabel keaktifan kegiatan ekstrakurikuler terhadap kesiapan kerja siswa. Bila tingkat keaktifan kegiatan ekstrakurikuler semakin tinggi maka akan meningkatkan kesiapan kerja siswa. Jadi, dapat dikatakan bahwa pengaruh tersebut adalah searah. Selain itu, berdasarkan tabel interpretasi tingkat korelasi tersebut dalam kategori sedang karena berada dalam interval koefisien antara 0,400 sampai 0,599.

c. Koefisien determinasi prediktor

terhadap Y Koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi . Koefisien ini disebut koefisien penentu, karena varians yang terjadi pada variabel terikat dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel bebas. Berdasarkan data perhitungan pada Lampiran 19, menunjukkan bahwa koefisien determinasi X terhadap Y sebesar 0,182. Hal ini menunjukkan bahwa variabel tingkat keaktifan kegiatan ekstrakurikuler memiliki kontribusi pengaruh terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII sebesar 18,2 sedangkan 81,8 ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.

2. Uji Hipotesis Kedua

Ha = Terdapat pengaruh positif dan signifikan tingkat keaktifan kegiatan OSIS terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII SMK PIRI 1 Yogyakarta. H0 = Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan tingkat keaktifan kegiatan OSIS terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII SMK PIRI 1 Yogyakarta. 58 Berikut ini adalah hasil ringkasan analisis regresi linear untuk pengaruh tingkat keaktifan kegiatan OSIS X 2 terhadap kesiapan kerja siswa Y siswa kelas XII SMK PIRI 1 Yogyakarta.

a. Persamaan garis regresi

Berdasarkan data perhitungan pada Lampiran 20, menunjukkan bahwa hasil uji regresi sederhana berpengaruh positif antara keaktifan kegiatan OSIS terhadap kesiapan kerja siswa dengan hasil perhitungan nilai koefisien regresi a = 0,305 dan nilai konstanta K = 48,045. Jadi persamaan garis regresi sederhana Y = 0,305 X 2 + 48,045 artinya jika variabel keaktifan kegiatan OSIS X 2 dinaikkan satu satuan maka kesiapan kerja siswa Y akan naik sebesar 0,305 satuan. Selengkapnya hasil ringkasan analisis regresi X 2 -Y dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Hasil Ringkasan Analisis Regresi X 2 -Y Regresi A K r 70 Ket X 2 -Y 0,305 48,045 0,397 0,235 0,157 Positif Signifikan

b. Koefisien kolerasi r prediktor X

2 terhadap Y Berdasarkan data perhitungan pada Lampiran 20, menunjukkan bahwa koefisien korelasi X terhadap Y r x y sebesar 0,397. Hasil r itun tersebut dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf signifikan 5, maka r itun lebih besar dari r tabel 0,3970,235, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bersifat pengaruh antara variabel keaktifan kegiatan OSIS terhadap kesiapan kerja siswa. Bila tingkat keaktifan kegiatan OSIS semakin tinggi maka akan meningkatkan kesiapan kerja siswa. Jadi, dapat dikatakan bahwa pengaruh tersebut adalah searah. Selain itu, berdasarkan tabel interpretasi tingkat korelasi