Pengujian signifikan dengan uji F Sumbangan Relatif SR dan Sumbangan Efektif SE

64 siswa tersebut dan sebaliknya. Keaktifan kegiatan ekstrakurikuler memiliki andil yang signifikan terhadap tumbuhnya kesiapan kerja pada diri siswa, kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dengan memberikan macam-macam jenis ekstrakurikuler sehingga siswa dapat memilih sesuai dengan keinginannya.

2. Pengaruh Keaktifan Kegiatan OSIS X2 terhadap Kesiapan Kerja Siswa Y

Keaktifan kegiatan OSIS berperan dalam menumbuhkan kesiapan kerja siswa kelas XII di SMK PIRI 1 Yogyakarta. Kegiatan OSIS dibutuhkan oleh siswa setelah lulus dari sekolah, selain harus memiliki kompetensi yang tinggi, soft skill juga sangat di butuhkan di dalam perusahaan. Kebiasan siswa dalam mengikuti kegiatan OSIS pasti akan membawa hal yang positif di dalam perusahaan, selain siswa akan pandai beradaptasi dengan lingkungan baru siswa juga bisa bekerja di bawah tekanan karena sudah terbiasa melalkukan itu di dalam kegiatan OSIS. Hipotesis alternatif Ha penelitiaan ini yaitu terdapat pengaruh antara keaktifan kegiatan OSIS terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII di SMK PIRI 1 Yogyakarta, sedangkan hipotesis nol H0 adalah sebaliknya, yaitu tidak terdapat pengaruh antara keaktifan kegiatan OSIS terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII di SMK PIRI 1 Yogyakarta dan selanjutnya dilakukan uji signifikansi hasil regresi tersebut. Hasil uji hipotesis kedua menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara keaktifan kegiatan OSIS terhadap kesiapan kerja, hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi yang menunjukan koefisiennya bernilai positif. Melalui output analisis regresi nampak bahwa besaran regresi kedua variabel ditunjukan dengan besarnya koefisien korelasi r sebesar 0,397 dan 65 koefisien determinasi r 2 sebesar 0,157. Berdasarkan hasil analisis di atas, kesiapan kerja siswa kelas XII di SMK PIRI 1 Yogyakarta dipengaruhi oleh keaktifan kegiatan OSIS sebesar 15,7. Hasil hipotesis kedua menunjukan bahwa semakin tinggi keaktifan kegiatan OSIS maka akan semakin tinggi pula kesiapan kerja yang dimiliki siswa tersebut dan sebaliknya, kesiapan kerja siswa akan rendah bila keaktifan kegiatan OSIS rendah. Hasil tersebut disebabkan karena siswa yang aktif dalam kegiatan OSIS lebih siap secara mental dan fisik untuk langsung terjun kedalam perusahaan. 3. Keaktifan Kegiatan Ekstrakurikuler X1 dan Keaktifan Kegiatan OSIS X2 terhadap Kesiapan Kerja Y Keaktifan kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan OSIS sangat berarti karena bisa menumbuhkan kesiapan kerja pada siswa. Kompetensi keahlian sangat penting untuk dikuasai karena merupakan modal yang kuat bagi siswa untuk memasuki dunia kerja. Berbekal pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dipelajari selama di SMK, maka siswa akan lebih siap dalam menghadapi dunia kerja yang akan dimasukinya. Hipotesis alternatif Ha penelitiaan ini yaitu terdapat pengaruh antara keaktifan kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan OSIS terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII di SMK PIRI 1 Yogyakarta, sedangkan hipotesis nol H0 adalah sebaliknya, yaitu tidak terdapat pengaruh antara keaktifan kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan OSIS terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII di SMK PIRI 1 Yogyakarta dan selanjutnya dilakukan uji signifikansi hasil regresi tersebut. Hasil uji hipotesis ketiga menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara keaktifan kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan OSIS