Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

9 maupun non fisik siswa dalam mengikuti kegiatan sehingga dapat output yang diharapkan dapat tercapai.

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori 1. Pengertian Keaktifan

Dalam setiap organisasi sekecil apapun lingkupnya pasti memerlukan keaktifan atau partisipasi anggotanya. Demikian pula dengan kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan OSIS yang membutuhkan keaktifan dari anggotanya yaitu siswa untuk mencapai tujuan atau output yang diharapkan. Menurut Anton M. Mulyono yang dikutip oleh Handoko 2013: 9 “Keaktifan adalah suatu kegiatanaktifitas atau segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non fisik”. Menurut Sardiman 2005: 98 Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Kegiatan yang berhasil harus melalui berbagai macam aktifitas, baik aktifitas fisik maupun psikis. Aktifitas fisik adalah siswa giat aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain maupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Siswa yang memiliki aktifitas psikis kejiwaan adalah jika daya jiwanya bekerja sebanyak –banyaknya. Sedangkan menurut Dirgo Sabariyanto 2000: 17 aktivitas dapat berarti keaktifan atau kesibukan dan kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan dalam tiap bagian dalam perusahaan. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keaktifan merupakan segala kegiatan yang bersifat fisik 10

2. Ekstrakurikuler a. Pengertian ekstrakurikuler

Sekolah sebagai institusi pendidikan sesungguhnya tidak hanya berkewajiban mengembangkan dan meningkatkan kemampuan siswa dalam hal-hal yang bersifat akademis, tetapi juga berkewajiban mengembangkan dan meningkatkan kemampuan siswa dalam hal-hal yang bersifat non-akademis. Pada tataran non- akademis ini, sekolah harus memberikan tempat bagi tumbuh-kembangnya beragam bakat dan kreativitas sehingga mampu membuat siswa menjadi manusia yang memiliki kebebasan berkreasi namun sekaligus memiliki akhlak baik Rohinah M. Noor, 2012: 73. Menurut Rohinah M. Noor 2012: 75 kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolahmadrasah. Pengertian ekstrakurikuler menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Handoko 2013: 10 yaitu: ”suatu kegiatan yang berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa”. Kegiatan ekstrakurikuler sendiri dilaksanakan di luar jam pelajaran wajib. Kegiatan ini memberi keleluasaan waktu dan memberikan kebebasan pada siswa, terutama dalam menentukan jenis kegiatan yang sesuai dengan bakat serta minat mereka. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Pedoman Kegiatan Ekstrakurikuler 2013: 1, Kegiatan Ekstrakurikuler adalah program kurikuler