Pengaruh Keaktifan Kegiatan Ekstrakurikuler X1 terhadap Kesiapan Bekerja Y

66 terhadap kesiapan kerja siswa, hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi yang menunjukan koefisien masing-masing variabel bernilai positif. Melalui output analisis regresi nampak bahwa besaran nilai F kedua variabel ditunjukan dengan nilai Fhitung = 9,928 Ftabel = 3,13 sehingga H0 ditolak, sehingga keaktifan kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan OSIS terhadap kesiapan jika bersama-sama ditingkatkan maka kesiapan kerja siswa akan semakin tinggi pula. Besarnya koefisien korelasi R sebesar 0,478 dan koefisien determinasi R 2 sebesar 0,229. Berdasarkan hasil analisis diatas, kesiapan kerja dimiliki siswa kelas XII di SMK PIRI 1 Yogyakarta ditentukan oleh keaktifan kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan OSIS sebesar 22,9. Keaktifan kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan OSIS akan menumbuhkan kesiapan kerja siswa, terutama saat siswa mulai mengikuti serangkaian tes masuk sampai cepatnya beradaptasi ketika sudah diterima bekerja. Siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan OSIS akan lebih cepat tanggap dengan pekerjaannya dan akan lebih aktif bertanya ketika kurang paham sesuatu dengan pekerjaannya. Peran aktif sekolah juga sangat diperlukan dengan memfasiltasi semua yang berhubungan dengan kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan OSIS agar lebih baik lagi sehingga keaktifan siswa semakin meningkat. 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dari penelitian tentang pengaruh keaktifan dalam kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan OSIS terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII di SMK PIRI 1 Yogyakarta maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara keaktifan kegiatan ekstrakurikuler terhadap kesiapan kerja siswa dengan nilai koefisien korelasi dimana r itun lebih besar dari r tabel 0,4270,235. Dalam pedoman interprestasi korelasi, koefisien korelasi 0,427 termasuk dalam kategori sedang. Hasil perhitungan koefisien determinasi variabel keaktifan kegiatan ekstrakurikuler sebesar 0,182. Hal ini berarti varian yang terjadi pada variabel kesiapan kerja siswa 18,2 ditentukan oleh varian yang terjadi pada variabel keaktifan kegiatan ekstrakurikuler atau kesiapan kerja siswa 18,2 ditentukan oleh tingkat keaktifan kegiatan ekstrakurikuler. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jika semakin tinggi keaktifan kegiatan ekstrakurikuler yang dimiliki siswa, maka kesiapan kerja siswa akan semakin tinggi pula. 2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara keaktifan kegiatan OSIS dengan kesiapan kerja siswa kelas XII SMK PIRI 1 Yogyakarta dengan nilai koefisien korelasi hipotesis dimana r itun lebih besar dari r tabel 0,3970,235. Dalam pedoman interprestasi korelasi, koefisien korelasi 0,397 termasuk dalam kategori rendah. Hasil perhitungan koefisien determinasi variabel keaktifan kegiatan OSIS sebesar 0,157. Hal ini berarti