Fungsi Pendidikan Pengertian Lingkungan Pendidikan

51 Pendidikan dalam keluarga tidak hanya meliputi pendidikan ro-hani seperti agama, ahlak dan sopan santun, tetapi termasuk juga per-tumbuhan dan perkembangan jasmani; seperti mencukupi kebutuhan gizi anak, olah raga, dan aktifitas lainnya, agar pertumbuhan jasmani dan rohani dapat seimbang. Oleh karena itu, seorang ibu harus mem-punyai pengetahuan yang cukup agar mampu menjadi pendidik yang sebaik-baiknya. Keberhasilan pendidikan dalam keluarga ikut dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi keluarga. Keluarga yang tingkat sosial ekonominya relatif mampu, lebih banyak memiliki kemampuan dan kesempatan untuk mendidik anaknya secara baik. Keluarga ini dapat menyiapkan fasilitas yang memadai sesuai kebutuhan anak seperti buku-buku pelajaran bacaar lainnya yang berguna untuk menambah pengetahuan anak, majalah koran yang dapat merangsang dan menumbuhkan minat serta kebiasaan membaca serta mainan- mainan yang pada dsamya mendukung pendidikan anaknya. Demikian pula keluarga cukup mampu mendorong, membimbing dan mengawasi anak- anaknya secara baik dalam hal belajar serta mengembangkan pertumbuhan jasmani dan rohani. Unsur lain yang turut menentukan pendidikan anak adalah unsur gerak anak mobilitas anak. Keluarga golongan mampu biasanya mempergunakan waktu libur untuk mengunjungi tempat-tempat rekreasi atau mengunjungi saudara di kota atau tempat lainnya. Perjalanan yang jauh dapat menarik dan meninibulkan kesan yang dalam di hati anak-anak. Keadaan di berbagai kota atau tempat-tempat lainnya yang dikunjungi memungkinkan untuk dapat banyak melihat toko-toko besar di kota-kota, mobil-mobil bersimpang siur. lampu listrik yang terang benderang bergantungan, orang berbondong- bondong berbelanja di toko-toko, kereta api, pesawat terbang, laut luas nan biru, kapal besar yang mengeluarkan asap, pemandangan gunung yang biru dan indah serta kejadian-kejadian lain yang merupakan hal baru bagi anak. Pengalaan ini akan sangat membantu anak dalam mengembangkan wawasannya sehingga anak dapat memperkaya referensi pengeta-huannya yang mungkin tidak diperoleh melalui pendidikan formal. Selanjutnya untuk keluarga yang sosial ekonominya kurang mampu, tidak memiliki kemampuan dan kesempatan untuk mengembangkan pendidikan anaknya sebagaimana halnya keluarga mampu. Oleh karena itu anak dari keluarga ini diasumsikan memiliki bekal pendidikan keluarga yang kurang memadai. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: waktu yang tersedia dari orang tua untuk mendidik relatif kurang oleh karena orang tua disibukkan oleh urusan mencari nafkah, fasilitas pendukung pendidikan dalam keluarga yang kurang, pengalaman anak-anak untuk mengunjungi tempat- tempat untuk mengenal dunia baru yang kurang, sehingga pengetahuan dan wawasan mereka diasumsikan sangat terbatas. 52 Selain itu sebagia dari anak yang berasal dari keluarga kurang mampu diharuskan oleh orangtuanya untuk membantu mencari nafkah sehingga sering berakibat anak putus sekolah. Dengan demikian keluarga dengan tingkat sosial semacam ini tidak berpeluang untuk memperoleh pendidikan yang memadai. Hal ini ikut berpengaruh pada pelayanan dalam hal pemenuhan pendidikan anak misalnya cinta, pendidikan agama, pendidikan moral, pendidikan etika dan sebagainya. Meskipun demikian beberapa anomali terjadi di masyarakat. Banyak dijumpai anak yang berasal dari keluarga mampu sering terlibat minum minuman keras, terlibat dalam narkoba, prilaku seks bebas, dan prilaku negatif lainnya yang bertentangan norma dalam masyarakat. Gejala ini sering diakibat- kan oleh ketidak harmonisan orang tua, perceraian orang tuanya, atau kesibuk- an kedua orang tuanya. Selain itu fasilitas yang diberikan orang tua tidak dibarengi dengan pengarahan dan curahan kasih sayang serta motivasi yang memadai. Sehingga kasih sayang yang dibutuhkan anak tidak dapat terpenuhi. Sebalikya ada pula anak dari golongan sosial ekonomi kurang mampu, misalnya anak seorang janda yang pekerjaannya hanya menerima gaji sebagai tukang cuci pakaian, namun dapat mencapai tingkat pendidikan yang memadai. Hal ini disebabkan antara lain, oleh adanya keharmonisan dan kerukunan rumah tangga, pemberian pengarahan dan motivasi yang cukup memadai disertai pancaran teladan orang tua dalam tawakal dan ketaatan beragama.

2. Fungsi Ekonomi

Fungsi ekonomi dalam keluarga erat hubungannya dengan tingkat pendidikan dan keterampilan ketuarga itu. Pada umumnya semakin tinggi pendidikan dan keterampilan anggota keluarga, semakin terbuka kesempatan untuk mraih kehidupan dan kedudukan ekonomi yang relatif baik. Selanjutnya fungsí ekonomi dalam keluarga erat kaitannya dengan kondisi kehidupan keluarga. Kondisi ekonomi turut mempengaruhi harmonis tidaknya hubungan dalam keluarga. Dalam keluarga ekonomi merupakan salah satu pilar yang ikut berperan membangun keluarga bahagia. Dalam rangka meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, pemerintah berkewajiban untuk membantu ke arah peningkatan ekonomi dan kesejahteraan tersebut. Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah yaitu: a Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga UP2K Program usaha peningkatan pendapatan keluarga bertujuan untuk membina dan mengembangkan kegiatan usaha keluarga yang tergabung dalam kelompok sehingga secara bertahap keluarga mampu berwiraswasta serta memungkinkan tumbuhnya kegiatan yang bersifat kooperatif. Di samping itu kegiatan ini dalam rangka membantu dan memperkokoh 53 perkembangan koperasi di desakelurahan. Sasaran usaha peningkatan pendapatan keluarga adalah keluarga-keluarga yang berpenghasilan rendah dan telah memiliki kegiatan usaha yang tergabung dalam kelompok. b Program Usaha Ekonomi Produktif UEP Program usaha ekonomi produktif dibina dan dikembangkan oleh Kementerian Sosial, melalui Dinas Sosial propinsi. Program UEP bertujuan meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan pendapatan keluarga. Jenis bantuan berupa peralatan dan bahan-bahan usaha-usaha untuk modal sesuai dengan usulan yang bersangkutan. Adapun sasaran program ini adalah fakir miskin, jompo, tunanetra, karang taruna dan wanita yang berpendidikan rendah. c Program Kejar Usaha Program Kejar Usaha dibina dan dikembangkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Dinas pendidikan Propinsi Bidang PAUDNI sebelumnya bidang Dikmas. Program ini bertujuan untuk meningkatkan penghasilan masyarakat khususnya yang berpenghasilan rendah dan sebagai tindak lanjut dari warga belajar yang sudah tidak buta huruf. Jenis bantuan yang diberikan adalah uang untuk modal yang diberikan kepada kelompok kejar usaha. d Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor UPPKA Program usaha peningkatan peiidapatan keluarga akseptor yang dikembangkan oleh BKKBN, bertujuan meningkatkan kesejahteraan keluarga akseptor KB. Jenis bantuan yang diberikan berupa uang untuk kegiatan simpan pinjam di antara kelompok akseptor KB.

3. Fungsi Keamanan

Pada saat keadaan penduduk Indonesia masih jarang, masih terdapat hutan belantara yang cukup luas, kehidupan dan sistem sosial ekonomi serta pemerintahan belum tumbuh berkembang seperti seka-rang. Seluruh urusan keamanan menjadi tanggung jawab keluarga. Masing-masing keluarga harus dapat menjaga keluarga dari bencana atau gangguan yang mengancam jiwa dan harta bendanya. Gangguan dan ancaman itu bisa berasal dari serangan binatang buas, serangan dari keluarga atau suku lainnya yang memusuhi, bencana alam seperti kebakaran. Banjir, atau gempa bumi. Dewasa ini dengan sistem pemerintahan, ekonomi dan sosial yang ada, telah dibentuk lembaga-lembaga yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat seperti tentara, polisi, jaksa dan hansip. Meskipun demikian lembaga keamanan tidak akan mampu sepenuhnya menjamin keamanan setiap keluarga, karena walaupun organisasi lembaga tersebut telah disusun secara mantap dan rapi, namun tidak memungkinkan untuk dapat menjaga, mengawasi serta melindungi setiap keluarga sepanjang