Fungsi Sosial Pengertian Lingkungan Pendidikan

55 gotong-royong. Rasa kebersamaan dan gotong-royong ini masih tetap hidup dalam .masyarakat baik masyarakat yang tinggal di kota matipun masyarakat yang tinggal di desa. Sebagai contoh dalam kehidupan bermasyarakat ada keluarga yang mengadakan kenduri, maka keluarga lain akan datang memban- tu persiapan kenduri tersebut Apabila ada orang sakit, tetangga atau keluarga lain menengok, membantu mencarikan dokter atau obat untuk penyembuhannya. Apabila ada orang meninggal, maka dengan penuh kesadaran tetangga terdekat atau yang jauh pun turut merasa prihatin dan membantu mengurus mayat untuk dikebumikan, bahkan membantu memberi beras atau uang duka. Rasa kebersamaan dan kegotongroyongan ini nampak bukan hanya dalam menolong orang yang sedang mengalami kesusahan saja, tetapi juga kegiatan- kegiatan lainnya, seperti: gotong royong membangun mesjid; madrasah; jalan dan jembatan. Selain hubungan dengan manusia atau masyarakat seperti telah diuraikan, seseorang sangat tergantung pula kepada lingkungan alam sekitamya. Yang dimaksud dengan lingkungan alam adalah udara, air, tanah, batu-batuan, pohon-pohonan, hewan dan sebagainya. Dewasa ini telah disadari betapa pentingnya lingkungan alam bagi kelangsung-an pembangunan jangka panjang. Setiap perencanaan pelaksanaan proyek pembangunan perlu menyertakan analisa mengenai dampak lingkungan alam. Menurut Emil Salim, kualitas lingkungan hidup di negara kita masih sangat rendah, namun belum sampai mencapai keputusasaan untuk diperbaiki. Rendahnya kualitas lingkungan alam disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang terus meningkat. sehingga tanah banyak yang digunakan tanpa memperhatikan dampak lingkungan. Penggunaan tanah berakibat pada penggundulan gunung, pengrusakan hutan dan pengrusakan sumber alam lainnya. Berbeda dengan negara maju, rusaknya lingkungan disebabkan kemajuan ekonomi negara-negara tersebut. Pembangunan industri mengakibatkan pencemaran sungai. dan laut oleh pembuangan limbah industri; pencemaran udara akibat peningkatan kadar karbon dioksida dari cerobon cerobong asap pabrik dan pembakaran minyak oleh ken-daraan bermotor serta kerusakan lingkungan alam oleh hasil industri berupa barangbarang anorganis yang sulit dihancurkan dan barang-barang kimia serta pestisida yang mempengaruhi kesehatan masyarakat Tata lingkungan sangat erat hubungannya dengan kesehatan suatu masyarakat. Di negara industri maju, kematian lebih banyak disebabkan oleh kanker dan jantung. Di samping itu kehidupan modem mengakibatkan penyakit yang berhubungan dengan suatu akibat ketegangan-ketegangan hidup. Sebaliknya di negara-negara yang sedang berkembang, jutaan orang mati akibat kurang gizi dan kesehatan lingkungan yang buruk, seperti kondisi air minum yang tidak baik, kondisi pemukiman yang tidak memenuhi sarat, 56 saluran air limbah dan pembuangan sampah yang tidak teratur; dan bahan makanan yang dijual tanpa kontrol. Orang Indonesia paling peka pada angin. Gejala tersebut tidak hanya terbatas pada rakyat berpenghasilan rendah, tetapi juga pada golongan kelas menengah ke atas. Hal ini terutama disebabkan oleh karena daya tahan badan kurang dan tata lingkungan kotor. Jika sampah menumpuk di depan rumah, atau keperluan sehari-hari dari pasar yang sama sekali tidak ada pengawasan kesehatan, air selokan tiap kali meluap waktu hujan lebat, dan jika orang buang air seenaknya tidak memilih tenipat dengan sendirinya maka kuman-kuman penyakit akan menular yang berakibat membinasakan manusia.

5. Fungsi Agama

Bagi bangsa kita yang bercorak religius, persoalan agama merupakan persoalan yang melekat tidak dapat dipisahkan dengan segi kehidupan lainnya. Dalam pelaksanaan pembangunan di segala bidang, agama selalu memberi kontribusi berarti dalam mencapai keberhasilan yang diharapkan. Agama adalah segala peraturan dan ketentuan yang berasal dari Tuhan yang diturunkan melalui Nabi dengan Kitab Suci yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan umat manusia baik di dunia maupun di akhirat. Agama juga merupakan sumber pendidikan paling luhur karena memuat ketentuan- ketentuan yang mengatur segi-segi yang mendasar baik kehidupan manusia, seperti ahlak, karakter dan mental manusia, Nilai segi-segi tersebut akan memberi corak pada hasil karsa dan karya manusia. Dalam agama diajarkan bahwa tugas manusia di dunia tidak lain adalah untuk melaksanakan ibadah mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ibadah mempunyai pengertian yang luas yaitu segala perbuatan yang baik untuk kepentingan umat manusia. Pengertian ini penting dihayati karena sementara orang mengartikan ibadah dalam arti sempit yaitu perbuatan yang langsung berhubungan dengan Tuhan. Ibadah mencakup hubungan vertikal dan horizontal. Hubungan vertikal adalah hubungan langsung dengan Tuhan dan horizontal adalah hubungan dengan manusia dan alam sekitamya. Hubungan dengan Tuhan harus mendasari hubungan dengan sesama manusia, sebaliknya hubungan dengan sesama manusia merupakan pengamalan dari hubungan dengan Tuhan. Tujuan hubungan dengan sesama manusia adalah untuk saling mengingatkan, tolong-menolong dan bantumembantu agar dapat mewujudkan kesejahteraan masing-masing. Pengertian tersebut juga dapat ditafsirkan bahwa segala kegiatan pembangunan yang ditakukan oleh manusia dalam berbagai macam aspek pembangunan adalah ibadah. Agama misalnya Agama Islam mengatur kehidupan manusia dalam kehidupan keluarga, misalnya: cara-cara memilih jodoh, meminang sampai tahap pembinaannya, aturan tentang masa hamil; menyusui; mendidik anak 57 dan lain-lain. Syarat utama bagi keutuhan dan kelanjutan hidup keluarga adalah adanya ketenteraman jiwa serta adanya rasa cinta dan kasih sayang. Kita sulit dapat berikhtiar membentuk keluarga dengan ketenteraman jiwa tanpa adanya rasa cinta dan kasih isayang sesama anggota keluarga. Orang tua hendaknya berusaha membentuk keluarga yang.yang tenteram, damai, penuh kasih sayang, sejahtera lahir batin, taqwa dan tawakal sehingga dari padanya diharapkan memberi manfaat bagi se-sama manusia. Hal ini penting karena tujuan pembangunan yang hen-dak dicapai adalah masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila. Untuk mewujudkan cita-cita itu, diperlukan kemampuan secara lahiriah dan batiniah yang kuat. Dalam rangka membentuk manusia yang memiliki kemampuan secara lahiriah dan batiniah tersebut, hendaknya dimulai dengan menumbuhkan ketaqwaan pada anak dan selanjutnya diamalkan mdlalui kegiatan ibadah kepada Tuhan. Dalam ajaran agama misalnya agama Islam seseorang diwajibkan menjalankan syariat dan ibadah ketika mencapai akil balig. Kendati demikian sikap taqwa yang mampu memberi arah pada amal seseorang tidak dapat dibentuk dalam waktu singkat, melainkan harus dimulai sejak kecil, bahkan dimulai sejak bayi dalam kandungan. Sebagaimana dimaklumi bahwa bayi dalam. kandungan sangat peka terhadap pengaruh dari luar, terutama keadaan ibu baik jasmani maupun rohani. Ibu yang kurang sehat jasmaninya akan mempengaruhi kesehatan jasmani bayi. Demikian pula dengan kondisi rohani ibu akan mempengaruhi pertumbuhan jiwa anak. Keadaan rohani ibu hamil kurang stabil, misalnya selalu dicekam rasa khawatir, takut, kesal, marah, atau mengalami kegoncangan jiwa lainnya, maka akan berpengaruh pada pertumbuhan rohani bayi. Hal ini kemungkinan akan berlanjut sampai anak dewasa apabila sering terjadi pada ibu hamil. Oleh karena itu bagi ibu yang sedang hamil perlu selalu menjaga kesehatan jasmani dan kesehatan rohaninya serta selalu mendekatkan diri pada Tuhan Maha Pencipta. Hal ini diharapkan akan membantu pertumbuhan bayi dalam kandungan serta memudahkan persalinannya. Dalam membentuk sikap taqwa bagi anak-anak, sangat diperlukan peran dari orang tua. Selanjutnya dibutuhkan pula adanya motivasi dan bimbingan dari orang tua dalam beribadah, perlu adanya contoh dan ketauladanan dari ayah dan ibu. Hal ini akan lebih efektif dibandingkan dengan hanya menyuruh saja. adanya pemberian Peranan keluarga bukan saja berupa peranan-peranan yang bersifat intern antara orang tua dan anak, serta anak yang satu dengan anak yang lain. Keluarga juga merupakan medium untuk menghubungkan kehidupan anak dengan kehidupan di masyarakat, dengan kelompok-kelompok sepermainan, lembaga-lembaga sosial seperti lembaga agama, sekolah dan masyarakat yang lebih luas. Setelah anak memiliki pergaulan dan pengalaman-pengalaman yang luas di dalam kehidupan masyarakatnya, sering pengaruh orang-orang dewasa