Tujuan Komponen-Komponen Perencanaan Pendidikan 1. Visi dan Misi
147
dilakukan dalam tindakantindakan khusus, 2 tujuan-tujuan akan menyediakan arahan atau petunjuk, 3 tujuan-tujuan akan menetapkan prioritas-prioritas
jangka panjang organisasi, tujuan-tujuan akan memfasilitator kontrol manajemen.
Dapat dilihat bahwa pada beberapa definisi atau batasan runag lingkup tujuan organisasi di atas selalu ditekankan untuk berpijak pada misi
organisaasi dalam bentuk yang lebih spesifik atau khusus, baik waktu atau pun jenis-jenisnya. Mungkin bisa dipahami bahwa misi men-cakup keseluruhan
organisaasi sedangkan tujuan mencakup spesifikasi dari tiap unit organisasi. 3. Desain Organisasi
Desain organisasi adalah proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manajer untuk memilih struktur organisaaasi sesuai dengan strategi untuk
organisasi dan lingkungan tempat anggota organisasi melaksanakan strategi tersebu. Untuk mengembangkan desain organisasi maka dibutuhkan
pendekatan disain organisasi maka dibutuhkan pendekatan-pendekatan, antara lain: pendekatan klasik, yang telah dirintis oleh Max Weber, Fredrick Taylor,
dan Henry Fayol.
Para ahli manajemen dengan pendekatan klasik desain organisasi memandang bahwa organisasi yang paling efektif dan efisien mempunyai
struktur hirarki. Dimana dalam struktur itu tindakan anggota organisasi dibimbing oleh perasaan kewajiban kepada organisasi dan oleh peraturan dan
ketentuan rasional. Pendekatan tugas teknologi dengan asumsi dasar bahwa semakin kompleks suatu teknologi semakin banyak manajer dan tingkat
manajerial, tentang manajemen meningkat pada manajer tingkat pertama, staf administrasi semakin besar. Pendekatan ini dikembangkan oleh Joan
Woodward pada tahun 1960-an ketika melakukan penelitian tentang pengaruh teknologi pada struktur organisasi. Pendekatan lingkungan yaitu suatu
pendekatan pada desain organisasi yang memasukkan lingkungan organisaasi ke dalam pertimbangan desain.
Pada pendekatan ini, dikembangkan dua sistem organisasi yaitu sistem mekanistik, kegiatan organisasi dibagi-bagi menjadi terpisah dan terspesialisasi
dengan penetapan tujuan setiap individu dan unit. oleh menejer yang lebih tinggi. Sedangkan sistem organik, individu lebih banyak bekerja dalam
kelompok dari pada sendiri. Jadi pada perencanaan perguruan tingggi hendaknya memiliki desain yang diinginkan dan diterapkan dalam
menjalankan roda organisasi. 4. Kurikulum
Kurikulum merupakan salah satu subsistem yang menjadi syarat terlaksananya pendidikan di suatu sekolah secara efektif dan efisien. Karena
dengan kurikulum dapat direncanakan suatu pedoman proses belajarmengajar di sekolah dengan segala hal yang terkait dengannya, seperti tujuan, materi,
mata kuliah dan program keilmuan. Telaah konseptual tentang kurikulum
148
yang dilakukan ahli pendidikan telah melahirkan keragaman pandangan tentang hal tersebut. Zais
51
mengungkapkan secara jelas tentang fungsi kurikulum yaitu: 1 curriculum as the program of studies, 2 curriculum as course of
content, 3 curriculum as planned learning experience, 4 curriculum as experience
“HAD” under the auspices of school, 5 curriculum as a structured series of intended learning out comes, 6 and curriculum as written plan for action.
Mengacu pada konsep diatas, maka secara lebih tepat, bahwa kurikulum sebagai acuan ke depan program pelaksanaan tujuan, materi, aktifitas
pembelajaran dan evaluasi. Dengan demikian kurikulum pada politeknik merupakan suatu rencana dan sekaligus pelaksanaan pendidikan mulai dari
program studi.
Sekarang ini dunia pendidikan menjadi bagian yang sangat terbuka dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Kemajuan dalam
bidang iptek dan budaya tentu tidak lepas dari peran pendidikan secara timbal balik. Untuk menyikapi ini pendidikan dituntut untuk mendesain kurikulum
yang mampu untuk memenuhi kebutuhan iptek dan budaya yang berkembang secara cepat. Di samping itu, juga kebutuhan masyarakat luas, dunia usaha dan
dunia industri, terhadap lulusan semakin tinggi. Sehingga kurikulum pendidikan perlu direncanakan berdasarkan kebutuhan masyrakat luas ini.
Dan pada akhirnya kompetesi lulusan dapat diterima secara layak di dunia usaha dan dunia industri.
5. Sumber Daya Pendidikan
Pendidikan di sekolah sebagai organisasi yang membutuhkan seperangkat sumber daya sekolah guna mengemban dan menjalankan proses pendidikan.
Keefektifan lembaga pendidikan untuk mencapai tujuannya sangat ditentukan dengan faktor sumber daya. Sumber daya sekolah, yang kita maksudkan, yaitu
manusia, keuangan dan fasilitas. Sumber daya sekolah meliputi: 1 sumber daya manusia yaitu staf pengajar, pimpinan dan karyawan, 2 sumber dana
yaitu pemerintah, yayasan dan bantuan alumni, 3 fasilitas yaitu: bangunan kelas, perpustakaan, laboratorium. Upaya untuk merencanakan SDM pada
perguruan tinggi akan mendukung dan menunjang bagaimana alokasi penggunaan, pengadaannya untuk kepentingan proses belajar-mengajar secara
efektif dan efisien. Penting untuk diperhatikan bahwa perencanaan sumber daya pendidikan hendaknya didisaian berdasarkan kebutuhan jangka pendek,
jangka menengah dan jangka panjang. Di sini dalam merencanakan sumber daya pendidikan hendaknya mempertimbangkan aspek kebutuhan bagi
pelaksanaan
pendidikan. Seperti
guru dan
karyawan hendaknya
dipertimbangkan bidang keahlian yang dimilikiya dan gaji yang akan
51
Zais, Robert S. 1976. Curriculum; Principles and Foundation. Crowell Company Inc.New York. 1976. p. 10
149
diberikan secara terpat dan baik. Demikian juga perencanaan fasilitas pendidikan didisain berdasarkan kebutuhan bagi terlaksananya pendidikan
yang baik; dengan mempertimbangkan kualitas dan biayanya.
150