99
6. Evaluation Evaluasi.
2. Affective domain bidang afektif
a. Sikap; b. Nilai-nilai;
c. Interest, minat; d. Apresiasi
Tingkatan-tingkatan dalam aspek afektif, diantaranya: 1. Receiving Kemauan Menerima;
2. Responding Kemauan Menanggapi; 3. Valuing Penilaian dan keyakinan;
4. Organization Penerapan dan Mengorganisir; 5.
Characterization by a value complex Ketekunan dan Ketelitian
3. Psychomotor domain bidang psikomotor
a. Keterampilan; b. Kemampuan;
c. Kebiasaan dan keterampilan fisik dan mental. Beberapa tingkatan beberapa aspek psikomotorik, diantaranya :
1. Percepsion Persepsi; 2. Set Kesiapan melakukan kegiatan;
3. Mecanism Mekanisme; 4. Guided Respond Respon terbimbing;
5. Complex Overt Respond Kemahiran Kompleks; 6. Adaptation Adaptasi;
7. Origination Orijinasi.
Perumusan tujuan menurut Robert F. Mager dalam bukunya Preparing Instructional :
1. Harus dirumuskan secara spesifik bentuk kelakuan murid sebagai bukti bahwa ia telah mencapai tujuan tersebut;
2. Harus dirumuskan lebih lanjut kondisi-kondisi dimana kelakuan tersebut akan nyata;
3. Harus ditentukan secara spesifik kriteria tentang tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan tersebut.
E. Pengembangan Kurikulum
Oemar Hamalik dalam Google, 2008 mengartikan bahwa ―pengembangan kurikulum adalah perencanaan kesempatan-kesempatan belajar yang
dimaksudkan untuk membawa siswa kearah perubahan-perubahan yang diinginkan dan menilai bagaimana perubahan-perubahan itu telah terjadi pada
siswa‖. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa tujuan dari
100
pengembangan kurikulum adalah agar siswa mengalami perubahan sesuai dengan kurikulum yang digunakan. Selanjutnya dalam Google 2008
menyatakan bahwa ―pengembangan kurikulum adalah perencanaan kesempatan-kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk membawa siswa
kearah perubahan-perubahan yang diinginkan dan menilai bagaimana perubahan-
perubahan itu telah terjadi pada siswa‖. Dalam pengembangannya kurikulum yang lama menjadi pedoman untuk pengembangan kurikulum yang
baru. Serta mengemukakan bahwa perkembangan kurikulum pendidikan di Indonesia diawali pada kurikulum 1968 yang diganti dengan kurikulum 1975
kemudian berkembang lagi pada kurikulum 1984 yang selanjutnya kurikulum 1994 dan berkembang pada kurikulum 2004 yaitu kurikulum KBK, KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang merupakan pengembangan dari kurikulum KBK tahun 2004, dan terakhir kurikulum 2013. Sehingga
perkembangan suatu kurikulum adalah merupakan proses pengembangan kurikulum yang sebelumnya dimana kurikulum yang baru harus dapat
menjawab persoalan atau masalah pada kurikulum yang lalu. Perkembangan kurikulum tersebut bersumber pada nilai-nilai., karena nilai merupakan
sumber nilai yang dinamis. Nilai tersebut menyangkut apa yang harus diajarkan kepada siswa, nilai apa yang harus diberikan dalam pelaksanaan
kurikulum.
Menurut Ralph Tyler dalam Google, 2008 mengemukakan empat pertanyaan dalam mengembangkan kurikulum dan perencanaan pengajaran,
yaitu: 1 Tujuan-tujuan pendidikan apakah yang harus dicapai oleh sekolah?
2 Pengalaman-pengalaman pendidikan apakah yang harus disediakan untuk
mencapai tujuan tersebut? 3 Metode belajar mengajar apa yang diterapkan untuk memperoleh
pengalaman tersebut? 4 Evaluasi hasil belajar yang bagaimanakah yang diterapkan?
Syaodih dalam Google, 2008 mengemukakan hal-hal terpenting pada pengembangan kurikulum mementingkan tiga pendekatan, yaitu:
1. Anak sebagai sumber kurikulum yaitu kebutuhan-kebutuhan siswa 2. Tingkat-tingkat perkembangan siswa
3. Hal-hal yang diminati siswa
Empat aspek utama kurikulum yaitu : Tujuan pendidikan
Isi pendidikan Pengalaman belajar
Penilaian