Pendekatan tuntunan sosial social demand approach

146 Pendekatan tuntunan sosial social demand yang diterapkan dalam pendidikan masyarakat terhadap pendidikan atas dasar pertimbangan jenis- jenis yang paling mendesak, terkait dengan upaya pemberantasan buta hurup. Kondisi sosial, ekonomi dan politik, bahkan populasi penduduk sering kali menjadi social setting dalam melakukan perencanaan pendidikan. Untuk itu, maka perlu diperhatikan; a pertumbuhan penduduk, penduduk usia sekolah, b prosentase penduduk yang bersekolah, c arus murid dari tingkat yang satu ke tingkat yang lebih tinggi dan dari satu jenjang pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, d pilihan atau keinginan masyarakat dan individu tentang jenis- jenis pendidikan.

C. Komponen-Komponen Perencanaan Pendidikan 1. Visi dan Misi

Visi dan misi bagi suatu lembaga atau organisasi perguruan tinggi merupakan suatu hal yang utama dan prinsipil, dimana dengannya organisasi mampu melakukan aktiffitas-aktifitasnya pada masa mendatang. Visi dan misi ialah maksud dan kegiatan utama yang membuat organisasi memiliki jati diri yang khas dan sekaligus membedakannya dari organisasi lain yang bergerak dalam bidang usaha sejenis. Siagian menekankan misi dalam suatu organisasi yaitu sebagai suatu keistimewaan karakteristik yang mungkin diterjemahkan pada bentuk-bentuk kegiatan yang lebih operasional. Visi dan misi mencakup tugas dan fungsi, filosofi dasar organisasi, apa yang ditawarkan, untuk siapa dan untuk apa. Penekanan utamanya yaitu bagaimana membuat misi organisasi sebagai suatu pusat kreatifitas segala aktifitas diarahkan dengan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam menetapkan misi organisasi diambil tiga dasar utama 1 sejarah organisasi, 2 kejelasan keahlian organisasi, 3 lingkungan organisasi. merumuskan misi organisasi, dalam konteks pengertian di atas, berarti berupaya agar misi mencerminkan segala hal yang berkaitan dengan keorganisasian, baik bersifat internal atau eksternal. Ada lima karakteristik visi dan misi organisasi: 1 visi dan misi sebagai kontrak sosial social contract 2 permanen permanence, 3 visi dan misi merupakan penjelasan clarity, 4 persetujuan approval, visi dan misi harus disetujui penyandang dana untuk memajukan anggota organisasi, 5 terbukti proof, misi harus bisa direalisasikan bersifat spesifik.

2. Tujuan

Tujuan bagi suatu organisasi atau perguruan tinggi merupakan suatu bentuk penjabaran misi oganisasi secara lebih spesifik. Artinya bahwa tujuan akan mengarahkan segala aktifitas organisaasi lebih oprasional. Tujuan goals lebih mengarah pada aspirasi, fungsi dan maksud lembaga yang ditinjau dalam aspek internal. Tujuan organisaasi merupakan titik akhir dari misi organisasi, dengan harapan bahwa mencapai be-berapa hal: 1 tujuan-tujuan akan dapat 147 dilakukan dalam tindakantindakan khusus, 2 tujuan-tujuan akan menyediakan arahan atau petunjuk, 3 tujuan-tujuan akan menetapkan prioritas-prioritas jangka panjang organisasi, tujuan-tujuan akan memfasilitator kontrol manajemen. Dapat dilihat bahwa pada beberapa definisi atau batasan runag lingkup tujuan organisasi di atas selalu ditekankan untuk berpijak pada misi organisaasi dalam bentuk yang lebih spesifik atau khusus, baik waktu atau pun jenis-jenisnya. Mungkin bisa dipahami bahwa misi men-cakup keseluruhan organisaasi sedangkan tujuan mencakup spesifikasi dari tiap unit organisasi. 3. Desain Organisasi Desain organisasi adalah proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manajer untuk memilih struktur organisaaasi sesuai dengan strategi untuk organisasi dan lingkungan tempat anggota organisasi melaksanakan strategi tersebu. Untuk mengembangkan desain organisasi maka dibutuhkan pendekatan disain organisasi maka dibutuhkan pendekatan-pendekatan, antara lain: pendekatan klasik, yang telah dirintis oleh Max Weber, Fredrick Taylor, dan Henry Fayol. Para ahli manajemen dengan pendekatan klasik desain organisasi memandang bahwa organisasi yang paling efektif dan efisien mempunyai struktur hirarki. Dimana dalam struktur itu tindakan anggota organisasi dibimbing oleh perasaan kewajiban kepada organisasi dan oleh peraturan dan ketentuan rasional. Pendekatan tugas teknologi dengan asumsi dasar bahwa semakin kompleks suatu teknologi semakin banyak manajer dan tingkat manajerial, tentang manajemen meningkat pada manajer tingkat pertama, staf administrasi semakin besar. Pendekatan ini dikembangkan oleh Joan Woodward pada tahun 1960-an ketika melakukan penelitian tentang pengaruh teknologi pada struktur organisasi. Pendekatan lingkungan yaitu suatu pendekatan pada desain organisasi yang memasukkan lingkungan organisaasi ke dalam pertimbangan desain. Pada pendekatan ini, dikembangkan dua sistem organisasi yaitu sistem mekanistik, kegiatan organisasi dibagi-bagi menjadi terpisah dan terspesialisasi dengan penetapan tujuan setiap individu dan unit. oleh menejer yang lebih tinggi. Sedangkan sistem organik, individu lebih banyak bekerja dalam kelompok dari pada sendiri. Jadi pada perencanaan perguruan tingggi hendaknya memiliki desain yang diinginkan dan diterapkan dalam menjalankan roda organisasi. 4. Kurikulum Kurikulum merupakan salah satu subsistem yang menjadi syarat terlaksananya pendidikan di suatu sekolah secara efektif dan efisien. Karena dengan kurikulum dapat direncanakan suatu pedoman proses belajarmengajar di sekolah dengan segala hal yang terkait dengannya, seperti tujuan, materi, mata kuliah dan program keilmuan. Telaah konseptual tentang kurikulum