35
ekonomi dan berakhir pada krisis kepercayaan. Krisis kepercayaan telah menjadi warna yang dominan di dalam kebudayaan kita dewasa ini. Oleh
karena pendidikan merupakan proses pembudayaan maka krisis kebudayaan yang kita alami merupakan refleksi dari krisis pendidikan nasional.
Jadi dapatlah disimpulkan atas evaluasi dan analisis pendidikan dimasa lampau, bahwa pada masa lalu pendidikan hanya untuk doktrin militer,
pendidikan hanya diarahkan untuk keseragaman untuk mencipatakan masyarakat yang homogen, pendidikan yang mengingkari kebhinekaan. Dari
hal tersebut maka pendidikan ternyata tidak terlepas dari politik, ekonomi, hukum dan kebudayaan pada umumnya
2. Kebijakan Pendidikan Sekarang Era Otonomi
Sejak berlakunya UU No. 32 Tahun 2004 mengenai Otonomi Daerah dan sejalan dengan itu UU No. 25 tahun 1999 mengenai Perimbangan Keuangan
Pemerintah Pusat dan Daerah. Merupakan konsekuensi dari keinginan era reformasi untuk menghidupkan kehidupan demokrasi. Maka Di era otonomi
daerah kebijakan strategis yang diambil Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah adalah :
1 Manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah school based management dimana sekolah diberikan kewenangan untuk merencanakan sendiri
upaya peningkatan mutu secara keseluruhan; 2 Pendidikan yang berbasiskan pada partisipasi komunitas community based
education di mana terjadi interaksi yang positif antara sekolah dengan
masyarakat, sekolah sebagai community learning center; dan 3 Dengan menggunakan paradigma belajar atau learning paradigm yang akan
menjadikan pelajar-pelajar atau learner
menjadi manusia yang diberdayakan.
4 Pemerintah juga mencanangkan pendidikan berpendekatan Broad Base Education System BBE
yang memberi pembekalan kepada pelajar untuk siap bekerja membangun keluarga sejahtera. Dengan pendekatan itu setiap
siswa diharapkan akan mendapatkan pembekalan life skills yang berisi pemahaman yang luas dan mendalam tentang lingkungan dan
kemampuannya agar akrab dan saling memberi manfaat. Lingkungan sekitarnya dapat memperoleh masukan baru dari insan yang mencintainya,
dan
lingkungannya dapat
memberikan topangan
hidup yang
mengantarkan manusia yang mencintainya menikmati kesejahteraan dunia akhirat.
3. Kebijakan Pendidikan di Masa Datang
Pendidikan untuk masa dulu, sekarang dan yang akan datang perkembangan pendidikan masih mengacu pada:
a Popularisasi pendidikan
36
b Sistematisasi pendidikan c
Profilerasi pendidikan d Politisasi pendidikan.
Empat paradigma tersebut merupakan dasar dari pengembangan pendidikan nasional. Oleh karena itu setelah kita analisis dan evaluasi
kebijakan pendidikan dimasa dulu, dan masa sekarang maka kita dapat berpikir, dan berekayasa pengembangan pendidikan dimasa yang akan datang
dengan paradigma baru.
Dengan berdasar pada keempat indikator sistem pendidikan nasional yaitu popularisasi, sistematisasi, profileralisasi dan politisasi pendidikan nasional,
Usulan program pengembangan pendidikan sebagaimana tercantum dalam Tilaar 2000 sebagai berikut :
28
1. Mengembangkan dan
mewujudkan pendidikan
berkualitas menyelenggarakan pendidikan guru dan tenaga kependidikan yang
bermutu terciptanya SDM pendidikan yang profesional dengan penghargaan yang wajar
2. Desentralisasi penyelenggraan pendidikan nasional secara bertahap, mulai tingkat provinsi dengan sekaligus mempersiapkan sarana, SDM, dan dana
yang memadai pada tingkat kabupaten 3. Perampingan birokrasi pendidikan dengan restrukturisasi departemen
pusat agar lebih efisien 4. Menghapus berbagai peraturan perundangan yang menghalangi inovasi
dan ekseperimen. Melaksanakan otonomi lembaga pendidikan 5. Menumbuhkan partisipasi masyarakat, terutama di daerah dalam
kesadarannya terhadap pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk membangun masyarakat Indonesia baru. Suatu wadah masyarakat
diperlukan untuk menampung keterlibatan masyarakat tersebut. 6. Menjalin kerjasama yang erat antara lembaga pelatihan dengan dunia usaha
depolitisasi pendidikan nasional. Komitmen politik dari masyarakat dan pemerintahuntuk membebaskan pendidikan sebagai alat penguasa
meningkatkan harkat profesi pendidikan dengan meningkatkan mutu pendidikan, syarat-syarat serta pemanfaatan tenaga profesional,
disertai dengan meningkatkan renumerasi profesi pendidikan yang memadai secara bertahap.
B. Sistem Pendidikan Nasional
Pembangunan pendidikan ke depan didasarkan pada paradigma membangun manusia Indonesia seutuhnya, yang berfungsi sebagai subjek yang
memiliki kapasitas untuk mengaktualisasikan potensi dan dimensi
28
HAR Tilaar, 2000, Paradigma baru Pendidikan Nasional, Jakarta : Rineka Cipta, 2000, h.77-79