RISIKO OPERASIONAL OPERATIONAL RISK
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 30 September 2012 dan 31 Desember 2011
serta Periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011
Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS September 30, 2012 and December 31, 2011
and for period ended September 30, 2012 and 2011
Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated
158
42. RISIKO OPERASIONAL 42. OPERATIONAL RISK
Risiko operasional adalah risiko kerugian langsung ataupun tidak langsung yang terjadi karena tidak
memadainya atau karena adanya kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan
sistem atau adanya masalah eksternal yang dapat mempengaruhi operasional bank bjb.
Operational risk is a direct or indirect losses risk incurred by insufficient or malfunction of internal
processes, human error, system failure, or external problems that affect the operations of bank bjb.
Sebagai wujud pelaksanaan proses pengawasan terhadap risiko operasional yang mungkin terjadi,
bank telah mengembangkan suatu sistem dengan menggunakan metodologi pengukuran sendiri,
menggunakan tools Risk Control Self Assessment RCSA yang dilakukan oleh masing-masing risk
taking unit melakukan penilaian terhadap terhadap indikator-indikator utama Key Risk Indicator bank
yang digunakan sebagai early warning system serta wajib melaporkan timbulnya kerugianpotensi
kerugian yang timbul akibat risiko operasional dalam
tools Lost
Event Database
LED. Keseluruhan proses dimaksud merupakan upaya
guna meningkatkan budaya risk awareness terhadap potensi-potensi risiko yang dihadapi oleh
Bank dan sebagai pedoman bagi manajemen guna melakukan pengendalian dan mitigasi terhadap
dampak risiko yang timbul. As a form of implementation of the monitoring
process to the operational risks that may occur, Bank has developed a system using its own
measurement methodology, using tools Risk Control Self Assessment RCSA conducted by
each risk taking unit. Besides it, every month each risk-taking unti take an assessment of bank key
indicators Key Risk Indicators which use as an early warning system also shall report potential
losses arising from operational risks in Lost Event Database LED tools. The entire process is an
attempt to intensify a culture of risk awareness to potential risks faced by Bank and as a guideline for
management in order to control and mitigate the impact of arising risks.
Disamping melakukan proses manajemen risiko terhadap risiko yang melekat dalam aktivitas
existing, Bank
juga melakukan
penerapan manajemen risiko secara menyeluruh atas rencana
penerbitan produk dan aktivitas baru sesuai dengan jenis risiko yang telah ditetapkan dalam
PBI No: 58PBI2003 beserta perubahannya melalui PBI No; 1125PBI2009 tentang penerapan
Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan SE BI No. 1135DPNP tanggal 31 Desember 2009
perihal Pelaporan Produk dan Aktivitas Baru. In addition take risk management process against
the risks inherent in the existing activity. Bank also take
a risk
management implementation
comprehensively of new products and activities issuing plan in accordance with the type of risk that
has beeb established in PBI: 58PBI2003 its amandement through PBI: 1125PBI2009 on the
Application of Risk Management for Bank anad Bank SE no. 1135DPBP dated December
31,2009, concerning Products and Activities Report.
Bank sejak tahun 2010, telah mengalokasikan kebutuhan modal risiko operasional berdasarkan
Basel Committee on Banking Supevision dan SE BI No. 1113DPNP tanggal 27 Januari 2009
perihal Perhitungan Aser Tertimbang Menurut Risiko
ATMR Risiko
Operasional dengan
menggunakan Pendekatan Indikator Dasar PID. Bank menggunakan metodologi pendekatan Basic
Indicator dan
saat ini
masih melakukan
pengembangan terhadap perhitungan penyisihan modal dengan metode Standardized Approach
serta pengumpulan data risiko yang digunakan dalam
perhitungan beban
modal Risiko
Operasional dengan menggunakan pendekatan yang lebih kompleks Advanced Measurement
Approach. Since 2010, Bank has been allocating operational
risk capital requirements under Basel Committee on Banking Supervision and Bank No. SE.
1113DPNP dated Januari 27, 2009 regarding the calculation of Risk Weighted Assets RWA
Operational risk by Using the Basic indicator Approach BIA. Bank, using Basic Indicator
approach and methodology, is currently doing a development of the capital allowance calculation by
method of Standardize Approach and the collection of risk data collection risk capital charges using a
more complex approach Advanced Measurement Approach.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 30 September 2012 dan 31 Desember 2011
serta Periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011
Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS September 30, 2012 and December 31, 2011
and for period ended September 30, 2012 and 2011
Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated
159
42. RISIKO OPERASIONAL lanjutan 42. OPERATIONAL RISK continued