RISIKO LIKUIDITAS LIQUIDITY RISK

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 serta Periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS September 30, 2012 and December 31, 2011 and for period ended September 30, 2012 and 2011 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 152 40. RISIKO LIKUIDITAS 40. LIQUIDITY RISK Risiko terjadinya kerugian yang merupakan akibat dari adanya kesenjangan antara sumber pendanaan yang pada umumnya berjangka pendek dan aktiva yang pada umumnya berjangka panjang. Besar kecilnya risiko likuiditas ditentukan antara lain: The risk of loss resulting from the gap between short-term funding and long-term assets. The size of the liquidity risk is determined, i.e: a. Kecermatan dalam oerencanaan arus kas atau arus dana berdasarkan prediksi pembiayaan dan prediksi pertumbuhan dana, termasuk mencermati tingkat fluktuasi dana; a. Accuracy in planning cash flow based on financing and growth prediction of fund, include observing on the funds rate volatility b. Ketetapan dalam mengatur struktur dana termasuk kecukupan dana; b. The precision in managing the fund structure, including the adequacy of funding; c. Ketersediaan asset yang siap dikonversikan menjadi kas; c. The availability of asset that is ready to be converted into cash; and d. Kemampuan menciptakan akses ke pasar antar bank atau sumber dana lainnya, termasuk fasilitas lender of last resort. d. Ability to create access to the interbank market or other funding sources, including the lender of last resort facilities. Apabila kesenjangan tersebut cukup besar maka akan menurunkan kemampuan Bank untuk memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Oleh karena itu untuk mengantisipasi terjadinya risiko likuiditas, maka diperlukan manajemen likuiditas, yang mana pengelolaan likuiditas bank juga merupakan bagian dari pengelolaan liabilitas. If the gap is large enough it will reduce the Bank‟s ability to meet its liabilities at maturity. Therefore, to anticipate liquidity risk, liquidity management is needed, which is bank liquidity management are also part of the management liability. Kebijakan likuiditas Bank ditujukan untuk memastikan bahwa kebutuhan dana dapat dipenuhi, baik untuk membayar deposito pada saat jatuh tempo atau untuk memenuhi fasilitas kredit yang belum digunakan. The Bank‟s liquidity policies are aimed at ensuring that fund requirements can be fulfilled, either to pay deposits at maturity or to fulfill additional loans on request. Pengelolaan dan pemantauan posisi likuiditas Bank berada dalam tanggung jawab Bagian Likuiditas di Divisi Treasury sedangkan pengukuran serta analisa terhadap kondisi likuiditas menjadi tugas Divisi Manajemen Risiko diantaranya stress test likuiditas berdasarkan tiga skenario dan pembuatan profil risiko yang terkait risiko likuiditas. Maintaining and monitoring the Bank‟s liquidity position is the responsibility of the Liquidity section of the Treasury Group while measuring and analysing on liquidity condition is the responsibility of the Risk Management Group which among others include liquidity stress test based on 3 scenarios and preparing risk profile related to liquidity risk. Pengelolaan kelebihan dana likuiditas yang tidak terserap penyaluran kredit teroptimalisasi melalui pengelolaan treasury. Sebagian besar kelebihan dana likuiditas tersalurkan melalui instrumen- instrumen yang berjangka pendek dan aman. Umumnya, kondisi likuiditas bank terjaga baik dimana penarikan dana nasabah dapat terpenuhi sekaligus kelebihan dana teroptimalkan dengan imbal hasil yang optimal. Managing the excess of liquidity fund which are not absorbed by credits will be optimized through managing treasury. Most of the excess of liquidity will be placed in short-term and secured instruments. In general, the Bank‟s liquidity condition is well maintained where the customers withdrawal can be fulfilled while the excess fund can be optimized with optimum return. PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 serta Periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS September 30, 2012 and December 31, 2011 and for period ended September 30, 2012 and 2011 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 153 40. RISIKO LIKUIDITAS lanjutan 40. LIQUIDITY RISK continued