Menulis Naskah Drama Landasan Teoretis

keutuhan kisah kecil yang menjadi keseluruhan drama. Dengan kata lain, babak merupakan bagian dari naskah drama yang merangkum sebuah peristiwa yang terjadi di suatu tempat dengan urutan waktu tertentu. Adegan merupakan bagian dari drama yang menunjukkan perubahan peristiwa. Perubahan peristiwa ini ditandai dengan pergantian tokoh atau setting tempat dan waktu. Misalnya, dalam adegan pertama terdapat tokoh A sedang berbicara dengan tokoh B. Kemudian mereka berjalan ke tempat lain lalu bertemu dengan tokoh C, maka terdapat perubahan adegan di dalamnya. Dialog merupakan bagian dari naskah drama yang berupa percakapan antara satu tokoh dengan tokoh yang lain. Dialog adalah bagian yang paling dominan dalam drama. Dialog adalah hal yang membedakan antara drama dengan jenis karya sastra yang lain. Prolog dan epilog merupakan bingkai dari sebuah drama. Prolog merupakan pengantar untuk masuk ke dalam sebuah drama, isinya adalah gambaran umum mengenai drama yang akan dimainkan. Sementara epilog adalah bagian terakhir dari pementasan drama, isinya merupakan kesimpulan dari drama yang dimainkan. Epilog biasanya memuat makna dan pesan dari drama yang dimainkan.

2.2.1. Menulis Naskah Drama

Menulis merupakan kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan. Menulis dapat juga diartikan berkomunikasi menggungkapkan pikiran, perasaan, kehendak kepada orang lain secara tertulis Sumiharja 1985:1-2. Pengertian menulis lainnya disampaikan Tarigan 1983:21 dalam Sumiharja 1996:1, menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis seorang penulis harus tampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa dan kosa kata untuk menyampaikan maksud serta tujuan yang ingin diungkapkan. Menulis merupakan kegiatan keterampilan menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dapat dipahami oleh seseorang sehingga, orang lain dapat membaca lambang- lambang grafik tersebut jika mereka memahami bahasa dan grafik yang ditulisnya. Salah satu jenis kegiatan menuis adalah menulis kreatif. Dalam hal ini drama merupakan salah satu kegiatan menulis kreatif. Menurut Roekhan 1991 dalam Kurningsih, tiga unsur penting dalam menulis kreatif sastra yaitu 1 kreatif, 2 bekal kemampuan bahasa, 3 bekal kemampuan sastra. Trianto dalam Qomariyah 2006:20 menyebutkan bahwa tulisan kreatif merupakan tulisan yang bersifat apresiatif dan ekspresif. Apresiatif maksudnya melalui kegiatan menulis kreatif orang dapat mengenali, menyenangi. Menikmati, dan mungkin menciptakan kembali secara krtis berbagai hal yang dijumpai dalam teks-teks kreatif karya orang lain dengan caranya sendiri dan memanfaatkan berbagai hal tersebut kedalam kehidupan nyata. Ekspresif artinya bahwa kita dimungkinkan mengekspresi atau mengungkapkan berbagai pengalaman atau berbagai hal yang menggejala dalam diri kita, untuk dikomunikasikan kepada orang lain melaluitulisan kreatif karya sastra sebagai sesuatu yang bermakna. Menurut Sutarsih 2006 menulis kreatif yaitu sebagai suatu kegiatan mewujudkan apa yang ada di otak dengan sebagai suatu langkah awal yang ditulis oleh tangan kita. Hal ini didukung oleh pengertian menulis kreatif dslam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke-3 yang menyatakan kegiatan melahirkan pikiran atau perasaan dengan tulisan yang memiliki daya cipta 2003:599. Menurut Sayuti 2003:172, penulisan drama berate memikirkan adegan sebagai sebuah fragmen micro play. Sebuah adegandikatakan berhasil apabila berisi cerita yang dapat merembut perhatian penonton. Dalam tahapan akhir penulisan drama ini yaitu mempelarai proses membuat adegan. Membolak-balik lagi apa yang sudah dimiliki dari latihan sebelumnya, kemudian meningkat kepada membuat adegan dengan tahapan : 1 penempatan ide pokok cerita ke dalam skenario dasar yang mengisahkan cerita drama dalam sebuah adegan, 2 menulis adegan itu secara lengkap berserta dialog dengan ditambah petunjuk- petunjuk panggung.

2.2.2. Teknik Pancing Media Karikatur