Tabel 4.12. Lanjutan Seksi
Kegiatan Hasil
Keterangan 2. Imunisasi
dan Surveilans
3. KESLING
4. Kesga: Gizi dan Usila
Kesga
1. Imunisasi khusus untuk campak
2. Imunisasi rutin 3. Memantau Surveilans
terhadap semua kasus yang
dapat menjadi
KLBWABAH dan
penyakit menular maupun tidak menular
Pemeriksaan kualitas air dan udara
1. Pendistribusian MP-ASI 2. Pendistibusian PMT
Bumil 3. Pendistribusian Proten
4. Penimbangan balita di setiap posko pengungsian
1. Pemeriksaan kesehatan
Ibu hamil 2. Pengambilan
data persalinan ke Rumah Sakit
KLB Campak
Baik
Kualitas Air
dan Udara
dalam batas
normal
1584 kotak 344 kotak
105 kotak 2377 orang
150 orang diperiksa
Ibu bersalin 26
orang Waspada
terhadap diare, tipoid
dan hepatitis
Lokasi: Lau
Borus dan Lau Biang
Saran: waspada terhadap
penyakit menular
Terpenuhi
Terlaksana
4.6. Karakteristik Informan
Informan dalam penelitian ini diperoleh dengan teknik purposive sampling dengan pertimbangan bahwa informan adalah orang yang mengemban tugas sebagai
Universitas Sumatera Utara
pelaksana kebijakan penanggulangan bencana yaitu: Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas dan Kepala Rumah Sakit. Untuk Kepala Puskesmas dipilih Puskesmas
Tiga nderket dan Puskesmas payung yang mewakili daerah desa dan juga turut mengungsi, serta Puskesmas Brastagi mewakili daerah kota namun tidak mengungsi
karena tidak terdampak erupsi secara langsung namun bertanggung jawab dalam melayani posko kesehatan di titik pengungsian di wilayah kerjanya.
a. Informan Pertama: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karo Penelitian dilakukan pada tanggal 11 April dan 5 Mei 2014 di Dinas
Kesehatan Kabupaten Karo. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karo bernama Dr. Jansen Perangin-angin merupakan lulusan Fakultas Kedokteran USU. Mengawali
karir sebagai dokter Puskesmas, Kepala Puskesmas. Kepala Tata Usaha di Dinas Kesehatan, Kepala Rumah Sakit periode 2008-2010 dan akhirnya Beliau menjabat
sebagai Kepala Dinas Kesehatan sejak tahun 2010 hingga sekaranGunung Pernah menjabat sebagai Ketua Koperasi selama 9 tahun. Beliau sudah memperoleh gelas
Magister Manajemen di bidang akuntansi namun tidak dicantumkan. Beliau juga pernah belajar ilmu hukum disalah satu perguruan tinggi swasta karena merasa sangat
senang belajar. Senang berdiskusi dan mudah untuk ditemui, begitulah kesan peneliti kepadanya. Mau meluangkan waktu untuk wawancara berkali-kali ditengah
kesibukan mengurus pelayanan kesehatan pada saat bencana maupun menghadiri rapat-rapat. Berperawakan gemuk dan pendek namun penuh dengan ide maupun
gagasan. Bagi Beliau apa yang dia lakukan pada masyarakat Karo khususnya pengungsi bukanlah untuk mencari nama agar lebih dikenal namun karena budaya
Universitas Sumatera Utara
Karo yang sangat kental dengan rasa persaudaraan membuatnya dengan tulus memberikan pelayanan.
b. Informan Kedua : Kepala Rumah Sakit Sangat berhati-hati, itulah kesan peneliti kepada Kepala Rumah Sakit Umum
Kabanjahe Bapak Dr. Jasura Pinem, M. Kes. Sempat terjadi kesalahpahaman dalam melakukan prosedur penelitian, namun setelah melakukan cross chek administrasi,
akhirnya wawancara dapat dilakukan. Beliau menyelesaikan pendidikan kedokteran di Fakultas Kedokteran USU dan magister kesehatan di Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Memiliki kesamaan dalam almamater dengan penelti akhirnya membuat suasana wawancara menjadi cair dan lancar. Beliau
mengawali karier dari bawah yaitu sebagai Dokter Puskesmas dan naik secara bertahap menjadi Kepala Puskesmas, Kepala Bidang di RSU hingga akhirnya
menjadi Kepala Rumah Sakit. c. Informan Ketiga : Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan
Kabupaten Karo Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Karo adalah
Bapak Kawal Maha, Apt., M. Kes. Meskipun Beliau berperawakan pendek, namun menurut Peneliti Beliau memiliki pemikiran yang up to date dan open minded.
Tidak sulit untuk bertemu dan melakukan wawancara dengan Beliau, meskipun saat itu Beliau sedang sibuk dan baru saja pulang dari kunjungan ke Posko Pengungsi.
Universitas Sumatera Utara
d. Informan Keempat : Kepala Puskesmas Kecamatan Tiga Nderket Ramah dan menyenangkan adalah kesan awal yang peneliti dapatkan dari
Kepala Puskesmas Tiga nderket yang bernama Dr. Deddy A. Pinem. Meskipun bekerja dengan tugas rangkap yaitu sebagai dokter dan Kepala Puskesmas, Beliau
tetap komitmen dengan tugas pelayanannya di Kecamatan Tiga nderket. Pernah mendapatkan pelatihan bencana ketika menjadi dokter yang bertugas di Kabupaten
Samosir, menjadikan Beliau lebih siap mengahadapi bencana. e. Informan Kelima : Kepala Puskesmas Kecamatan Payung
Ketika bertemu dengan dengan Kepala Puskesmas Kecamatan Payung yang bernama Bapak Dr. Fredy Aslan Sitepu, Beliau sedang melayani pasien yang datang
pada pagi hari di Rumah Dinasnya. Lama menjadi Kepala Puskesmas dan sudah menetap lama di Kec. Payung, membuat Beliau sudah dikenal banyak pasiennya.
f. Informan Keenam: Kepala Puskesmas Kecamatan Brastagi Dr. Rahmenda adalah Kepala Puskesmas Brastagi. Pengalaman Beliau sebagai
Kepala Puskesmas di beberapa Kecamatan di Kab. Karo, dimulai yang paling jauh yaitu Mardinding hingga sekarang di Puskesmas Brastagi yang merupakan
Puskesmas Perkotaan. Berpenampilan menarik, tapi sangat berkomitmen dengan tugasnya sebagai Kepala Puskesmas. Hal itu terlihat ketika kunjungan ke Puskesmas,
Beliau sedang melakukan kebersihan Puskesmas bersama dengan stafnya. Menjadi contoh dan tidak menganggap rekan sesama Puskesmas sebagai bawahan adalah
kunci Beliau dalam membina hubungan baik dengan sesama staf di Puskesmas Brastagi.
Universitas Sumatera Utara
4.7. Penyajian dan Analisa Data