Pengaruh Efikasi Diri pada Tingkah Laku

23

5. Pengaruh Efikasi Diri pada Tingkah Laku

Secara tidak langsung efikasi diri akan mempengaruhi perilaku individu dalam di kehidupan sehari-hari, seperti pendapat yang dikemukakan oleh Luthans 2006: 340 mengenai pengaruh efikasi diri pada tingkah laku adalah sebagai berikut : a. Pemilihan perilaku Salah satu pengaruh efikasi diri adalah ketika membuat keputusan. Keputusan yang dibuat berdasarkan bagaimana efikasi diri dirasakan seseorang terhadap pilihan. Pemilihan keputusan ini di dasarkan pada keyakinan individu terhadap kemampuannya dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang akan dihadapi. b. Usaha motivasi Individu akan berusaha lebih keras dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai, dalam hal ini efikasi diri yang dimiliki lebih tinggi daripada mereka yang kurang memiliki usaha dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai. Efikasi diri akan mempengaruhi sajauh mana individu dapat bertahan dalam menghadapi hambatan-hambatan yang kurang menyenangkan melalui usaha-usaha yang dilakukannya. c. Daya tahan Efikasi diri akan mempengaruhi daya tahan ketika indivdu mengahadapi masalah. Individu dengan efikasi diri tinggi akan bangkit dan bertahan saat menghadapi masalah atau kegagalan, sebaliknya 24 individu yang memiliki efikasi diri rendah akan merasa putus asa dengan kegagalan yang dialaminya. d. Pola pemikiran fasilitatif Penilaian efikasi diri akan mempengaruhi perkataan pada diri sendiri seperti orang dengan efikasi diri tinggi akan mengatakan “saya tahu saya akan dapat menemukan cara untuk menyelesaikan masalah ini”. dan bagi yang memiliki efikasi diri rendah akan berkata sebaliknya. e. Daya tahan terhadap stress Individu dengan efikasi diri rendah cenderung akan mudah mengalami stress atau mengalah pada permasalahan yang dihadapi. Hal ini karena individu merasa gagal menyelesaikan permasalahan yang dialami dan merasa terbebani sehingga akan mudah mengalami stress, sementara individu dengan efikasi diri tinggi akan menghadapi masalah dengan percaya diri sehingga dapat terhindar dari stress. Dari penjelasan tentang efikasi diri yang telah diuraikan peneliti dapat disimpulkan bahwa efikasi diri adalah keyakinan individu terhadap kemampuan yang dimiliki dalam menghadapi atau menyelesaikan suatu tugas sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Efikasi diri ini berkaitan dengan keyakinan pada diri individu terhadap kemampuannya dalam melakukan suatu tindakan, jika individu memiliki efikasi diri tinggi maka akan dapat menentukan memilih tindakan sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi. Keberhasilan suatu tindakan yang akan dilakukan dipengaruhi oleh efikasi diri yang dimiliki oleh individu. Efkasi diri yang dimiliki dapat 25 membantu individu dalam memahami kemampuan yang dimiliki, kemampuan tersebut akan berpengaruh pada keyakinan dalam melakukan suatu tindakan, seperti menyelesaikan tugas, mencapai tujuan dan mengatasi hambatan. Efikasi diri dapat diperoleh, ditingkatkan atau dikembangkan melalui empat sumber yaitu yang pertama adalah pengalaman menguasai sesuatu mastery experience yang dapat diperoleh dari pengalaman individu secara langsung, kedua modeling sosial, yang dapat diperoleh ketika melihat teman sebaya dengan karakter yang hampir sama mencapai keberhasilan atau kegagalan menyelesaikan tugas, ketiga persuasi sosial, yang merupakan dukungan dari seseorang kepada individu dalam menyelesaikan tugas yang dihadapai dan yang kempat kondisi fisik dan emosiaonal ketika individu berada dalam keadaan tertekan. Dari keempat sumber tersebut pengalaman menguasi sesuatu mastery experience merupakan sumber yang paling berpengaruh dalam peningkatan dan penurunan efikasi dibandingkan sumber yang lain. Keberhasilan dimasa lalu akan meningkatkan efikasi diri sedangkan kegagalan yang dialami akan menurunkan efikasi diri. Peningkatan dan penurunan efikasi diri ini tergantung sejauh mana individu dapat menguasai pengalaman dimasa lalunya. Efikasi diri terdiri dari beberapa dimensi yang meliputi dimensi tingkat kesulitan tugas berkaitan dengan tingkat kesulitan tugas yang dihadapi, dimensi generalisasi berkaitan dengan luas cakupan bidang kemampuan yang dimiliki individu, dimensi tingkat kekuatan berkaitan 26 dengan tingkat kekuatan dari keyakinan atau pengharapan terhadap kemampuannya. Aspek-aspek efikasi diri antara lain, aspek kognitif berkaitan dengan kemampuan memikirkan dan merancang tindakan, aspek motivasi berkaitan dengan kemampuan seseorang memotivasi diri melalui pemikirannya dalam melakukan suatu tindakan, aspek afeksi berkaitan dengan kemampuan mengatasi perasaan emosi yang timbul pada diri sendiri dan aspek seleksi yang berkaitan dengan kemampuan individu untuk menyeleksi tingkah laku sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi. Efikasi diri yang dimiliki oleh individu secara tidak langsung akan mempengaruhi indvidu dalam pemilihan perilaku yang didasarkan pada efikasi yang dimiliki, usaha memotivasi diri dalam bertahan dalam menghadapi permasalahanya, daya tahan yang dimiliki dalam menghadapi masalah, pola pemikiran fasilitatif yang akan mempengaruhi perkataan pada diri sendiri dan yang terakhir adalah daya tahan terhadap stress dimana individu dengan efikasi diri rendah cenderung akanmudah mengalami stress sedangkan individu dengan efikasi diri tinggi ketika menghadapi masalah memiliki rasa percaya diri atas kemampuannya dalam menghadapi masalah sehingga dapat terhindar dari stress 27

B. Kajian Pengambilan Keputusan Karir