55
E. Kerangka Berpikir
Masa remaja merupakan tahap perkembangan dalam rentang hidup manusia dan salah satu masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa
dewasa. Pada masa remaja individu mengalami banyak perkembangan yang meliputi perkembangan fisik, emosi, sosial, dan kognitif. Ditinjau dari tingkat
pendidikan, individu yang memasuki usia remaja berada pada jenjang pendidikan sekolah menengah pertama ataupun sekolah menengah atas. Pada penelitian ini
yang dijadikan subjek adalah remaja di sekolah menengah atas SMA yang berada pada rentang usia 15 hingga 18 tahun. Alasan peneliti menggunakan siswa
sekolah menengah atas SMA sebagai subjek penelitian adalah karena pada usia ini kemampuan kognitif remaja telah berkembang lebih baik apabila dibandingkan
tahap perkembangan sebelumnya. Perkembangan aspek kognitif pada remaja ini berpengaruh pada
perubahan kemampuan diri salah satunya adalah efikasi diri. Efikasi diri merupakan keyakinan yang dimiliki oleh individu terhadap kemampuan dirinya
untuk melakukan suatu tugas, mencapai tujuan, dan mengatasi hambatan pada situasi tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Efikasi diri dapat
menentukan keberhasilan suatu tindakan yang akan dilakukan karena individu yang memiliki efikasi diri tinggi tentunya tidak mudah menyerah ketika menemui
berbagai permasalahan dan memiliki keyakinan terhadap kemampuan yang dimiliki sehingga ketika setiap permasalahan akan dihadapi dan diselesaikan
dengan efikasi diri yang dimiliki. Artinya, individu dengan efikasi diri yang tinggi akan berusaha semaksimal mungkin dalam menghadapi dan menyelesaikan
56
masalah serta akan berusaha dengan kemampuan yang dimiliki untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Sebaliknya individu dengan efikasi diri rendah
akan cenderung mudah menyerah, mudah mengeluh dan memilih untuk menghindari permasalahan yang dianggap sulit diselesaiakan sehingga sulit untuk
mencapai keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Oleh sebab
itu efikasi diri memiliki peran yang penting dalam menentukan keberhasilan tindakan yang akan dilakukan.
Pada masa remaja, individu yang berperan sebagai siswa sekolah menengah atas SMA memiliki tugas perkembangan, salah satu tugas
perkembangan remaja pada masa ini adalah mempersiapkan karir masa depan. Tugas ini paling dirasakan oleh siswa kelas XII karena akan memasuki dunia karir
yang lebih nyata setelah lulus dari sekolah yaitu antara melanjutkan studi ke pendidikan tinggi atau bekerja. Para siswa yang berada di kelas XII idealnya
sudah memiliki rencana karir, sehingga memiliki kesiapan dalam menghadapi, mengarungi dan menjalani masa depan setelah lulus dari sekolah. Salah satu tugas
perkembngan yang harus dicapai pada masa remaja adalah memilih dan mempersiapkan karir atau pekerjaan.
Berbagai permasalahan dialami oleh siswa dalam memilih dan mempersiapkan karir. Permasalahan-permasalahan karir yang dialami oleh siswa
antaralain seperti, siswa bingung menentukan program studi dan pendidikan tinggi, siswa ragu dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki, program studi
pilihan siswa berbeda dengan pilihan program studi yang diinginkan orang tua, memiliki lebih dari dua pilihan program studi dan pendidikan tinggi yang
57
diminati. Permasalahan karir tersebut akan mempengaruhi kemampuan siswa dalam merencanakan karir terutama ketika melakukan pengambilan keputusan
karir, siswa akan mengalami kebingungan dan ketidakyakinan terhadap kemampuan yang dimiliki dalam pengambilan keputusan karir. Ketidakyakinan
tersebut akan berdampak tidak optimalnya pengambilan keputusan karir siswa yang akan dilakukan dan akan menyebabkab siswa menjadi bingung dalam
menentukan kelanjutan studi, selain itu siswa juga menjadi ragu dapat menjalani keputusan yang akan diambil jika tidak didasari dengan keyakinan atas
kemampuan yang dimiliki. Efikasi diri ini berkaitan dengan keyakinan terhadap kemampuan yang
dimiliki oleh individu. Keyakinan individu terhadap kemampuannya salah satunya ditunjukan dari kognitifnya yaitu ketika merancang dan memprediksi suatu
tindakan yang akan dilakukan. Efikasi diri yang dimiliki oleh individu dapat mempengaruhi keberhasilan tindakan yang akan dilakukan karena efikasi diri
merupakan dasar dalam melakukan suatu tindakan, salah satu contohnya adalah ketika melakukan pengambilan keputusan karir. Efikasi diri memiliki peran
penting dalam pengambilan keputusan karir, efikasi diri dibutuhkan siswa dalam pengambilan keputusan karir agar mendapatkan hasil yang optimal dalam
menentukan masa depannya. Selain itu siswa harus memiliki keyakinan terhadap pengambilan keputusan karir karena dengan keyakinan siswa dapat
mengoptimalkan kemampuan dan menjadikannya sebagai potensi atau kelebihan yang ada pada dirinya. Dengan demikian efikasi diri memiliki peren penting
dalam pengambilan keputusan karir karena siswa yang memiliki efikasi diri akan
58
melakukan pengambilan keputusan karir berdasarkan keyakinan atas kemampuan yang dimilikinya sehingga siap menjalani dan menerima konsekuens dari
keputusan karir yang akan dilakukan. Siswa yang memiliki efikasi diri rendah dalam pengambilan keputusan
karir memiliki kecenderungan mengalami kesulitan dalam pengambilan keputusan karirnya karena siswa merasa tidak sanggup untuk meyakinkan dirinya
menentukan pilihan karirnya dan tidak mampu memilih karir yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Siswa dengan efikasi diri tinggi keputusan karir
memiliki keyakinan terhadap kemampuan yang ada di dalam dirinya sehinga tidak akan mengalami keraguan dalam pengambilan keputusan karirnya. Artinya
dengan memiliki efikasi diri yang tinggi siswa akan lebih mudah dalam merencanakan karir, menetapkan pilihan karir dan melakukan pengambilan
keputusan karir karena memiliki keyakinan terhadap kemampuan yang ada di dalam dirinya. Efikasi diri dapat menjadi salah satu hal penting yang dimiliki
siswa dalam merencanakan karir, pengambilan keputusan karir dan dapat menentukan keberhasilan karir siswa dimasa depan.
F. Paradigma Penelitian