30
b. Fase spesifikasi berkembang sekitar usia 18-22 tahun, individu mulai mempersempit pilihan karir dan mulai mengarahkan sikap dan perilaku
sesuai dengan pilihan karir yang di inginkan. c. Fase implementasi berkembang sekitar usia 21-24 tahun, pada fase ini
individu menyelesaikan sekolah atau pelatihannya dan mulai memasuki dunia kerja..
d. Fase stabilisasi berkembang sekitar usia 25-35 tahun, pada tahap ini individu bertahan untuk menyesuaikan keputusan karir yang telah dipilih
dengan menjalani dan menerima konsekuensi dari keputusan karirnya. e. Fase konsolidasi berkembang setelah usia 35 tahun, individu akan
memajukan karirnya agar dapat mencapai posisi atau jabatan lebih tinggi dari yang sebelumnya.
Berdasarkan fase perkembangan karir yang dikemukakan Super, usia remaja dalam konteks ini adalah siswa SMA berada pada fase
kristalisasi, yaitu mulai menggali, membangun dan merumuskan karir yang ditandai dengan penggalian kemampuan atau penggalian bakat dan
minat yang dimiliki kemudian dipadukan dengan pilihan karir yang kemudian akan dipersempit pada fase spesifikasi.
3. Definisi Pengambilan Keputusan Karir
Proses pengambilan keputusan karir adalah ketika individu dihadapkan pada berbagai macam pilihan program studi dan pendidikan
tinggi setelah lulus dari sekolah. Pada proses ini individu mulai memilih beberapa plihan kelanjutan studi ketika membuat perencanaan karir dan mulai
31
berlatih untuk membuat serta mengambil keputusan dari pilihan yang telah ditentukan Sharf, 1992: 303. Pengambilan keputusan karir merupakan inti
dari perencanan karir, karena melalui pengambilan keputsan karir ini akan menentukan seberapa efektif perencanaan karir yang telah dibuat untuk
meraih tujuan karir di masa depan, proses dapat disebut sebagai pengambilan keputusan karir
Menurur Super dalam Tuti, Tjahjono dan Kartika, 2006 pengambilan keputusan karir adalah kemampuan dalam menggunakan
pengetahuan dan pikirannya untuk membuat perencanaan karir. Pendapat lain dikemukakan oleh Gati dan Asher 2001: 31 yang mengatakan pengambilan
keputusan karir merupakan proses yang dilakukan oleh individu untuk mencari alternatif-alternatif dari berbagai pilihan karir yang dibandingkan
lalu ditetapkan menjadi suatu pilihan yang akan diambil. Sementara itu menurut teori pengambilan keputusan karir behaviorial
dari Krumboltz yang diadaptasi dari toeri behaviorisme Albert Bandura dalam Munandir,1996: 101 mengungkapan bahwa dalam pengambilan
keputusan karir, individu berada dalam lingkungan tertentu, dengan membawa ciri-ciri bawaan dari keturunannya dalam menghadapi berbagai
situasi yang dijadikan sebagai pengalaman belajar. Teori Krumboltz menjelaskan selain pengalaman belajar ada beberapa hal yang mendasari
individu dalam pengambilan keputusan karir seperti, keadaan sosial, peristiwa yang terjadi, jenis kelamin dan keadaan jasmaniah yang dapat menentukan
tingkah laku ketika menentukan pilihan karir dalam pengambilan keputusan
32
karir .
Lebih lanjut Munandir 1996: 101 mengatakan teori dari Krumboltz
tentang keputusan karir berguna untuk mengenali kondisi-kondisi lingkungan dan peristiwa yang memberikan pengalamanan belajar kepada seseorang
untuk menyusun rencana karir. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengambilan keputusan karir adalah suatu proses penentuan karir dimana individu menggunakan kemampuan yang dimiliki dalam menentukan pilihan
karir yang akan dipilih dari beberapa alternatif pilihan-pilihan karir yang telah direncanakan.
4. Aspek-Aspek Pengambilan Keputusan Karir