40
keputusan menjadi dasar untuk melakukan sesuatu tindakan yang akan dipilih.
b. Periode implementasi dan penyesuaian, pada periode ini dibagi kedalam tiga tahap, yaitu :
1 Tahap induksi, pada tahap ini segala fantasi dan angan-angan yang ada sudah dihadapkan pada kenyataan. Pilihan alternatif kemungkinan
yang ada di organisasi menjadi suatu piilhan yang akan diambil sesuai dengan tujuan karir yang akan dicapai.
2 Tahap transisi, pada tahap ini meskipun diperoleh kepercayaan bahwa seseorang akan sukses dalam pengambilan keputusan yang telah
dilakukan, namun masih mengalami masa transisi terhadap keputusan yang telah diambilnya. Masih ada kemungkinan untuk bertahan
dengan keputusan yang telah dipilih dan ada kemungkingan beralih ke alternatif yang lain.
3 Tahap mempertahankan, inti dari tahap ini adalah memepertahankan keputusan yang telah berhasil diambil. Pada tahap ini segala usaha dan
kegiatan sudah menuju kepada status yang akan dicapai di masa depan.
7. Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan Karir
Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan karir salah satunya menurut William dalam Tenti Setiawati, 2012: 16 mengemukakan lima
langkah pengambilan keputusan karir, antara lain : a. Create a vision adalah membuat sebuah visi, untuk mencapai tujuan
hidup yang berhubungan dengan karir dengan pemahaman diri yang
41
memahami bajat, minat dan potensi yang dimiliki, cita-cita, pemahaman gaya hidup, dan kesesuaian antara keinginan dan kebutuhan diri untuk
masa depan. Malalui visi yang dibuat individu mempunyai gambaran tentang apa yang akan dilakukan dimasa depan dan berupaya
mempersiapkan diri untuk mencapai tujuan di masa depannya. b. Make an intial decision adalah membuat keputusan tentatif. Individu
dalam membuat keputusan ini memperhatikan bakat, minat, potensi kekurangan dan kelebihan pada diri kemudian dikombinasikan dengan
informasi karir yang dimiliki untuk menentukan pilihan-pilihan karir dalam keputuan karir yang masih bersidat sementara.
c. Set a goal adalah menetapkan tujuan dari pilihan karir sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, membuta tujuan sesuai kemampuan yang
dimiliki, realsitis dengan tujuan yang ingin dicapai dan kemudian ditetapkan waktu pencapaian tujuan tersebut.
d. Develop an action adalah mengembangkan rencana karir, didahului dengan memahami kelanjutan studi, memahami kompetensi yang
menjadi persyaratan untuk memasuki dunia karir yang dipilih, memahami prospek karir dimasa depan dan membuat perencanaan karir
jangka panjang. e. Take an action adalah mengambil tindakan yang berhubungan dengan
karir, dalam hal ini individu harus bertanggung jawab dengan segala konsekuensi yang akan diterima dari keputusan karir.
42
8. Strategi Pengambilan Keputusan Karir
Sementara itu strategi dalam pengambilan keputusan karir yang diungkapkan oleh Dinklage dalam Sharf, 1992: 305 terdiri dari delapan tipe
strategi. Empat strategi diantaranya merupakan strategi yang tidak menghasilkan suatu keputusan, yaitu tipe delaying, fatalistic, compliant, dan
paralytic, sedangkan empat tipe lainnya dipandang sebagai strategi yang efektif dalam mengambil keputusan, yaitu tipe intuitive, impulsive, agonizing,
dan planful. Berikut penjelasan dari strategi pengambilan keputusan karir diatas.
a. Delaying, strategi dimana dalam pengambilan keputusan dilakukan pada waktu yang lama dan sama sekali tidak menghasilkan keputusan.
individu cenderung menunda pengambilan keputusan karir karena tidak tahu apa yang harus dilakukan dalam pengambilan keputusan karir.
b. Fatalistic, merupakan salah satu tipe yang tidak menentukan pilihan karena individu dengan tipe ini tidak melakukan aksi apapun terhadap
pilihan-pilihan yang ada. Pada strategi ini individu hanya membuat pilihan tetapi tidak ada tindak lanjut dari pilihan yang dibuat.
c. Compliant, tipe strategi ini terjadi jika individu mengalah pada rencana pihak lain yang telah membuat keputusan untuknya, pada tipe ini
individu sangat pasif atau terbebani oleh keputusan pihak lain biasanya seseorang yang memiliki otoritas.
d. Paralytic, strategi ini terjadi jika individu sangat takut atau sangat cemas ketika melakukan pengambilan keputusan, hal ini mungkin dikarenakan
43
individu merasa tertekan atau didesak oleh dirinya sendiri atau orang lain dalam membuat keputusan, tetapi takut oleh konsekuensi dari keputusan
yang diambilnya. e. Intuitive, merupakan strategi dalam membuat keputusan yang didasarkan
dari perasaan dari pada pemikiran. Keputusan yang diambil mungkin tepat, tetapi keputusan tersbut tidak berdasarkan dari hasil analisis
kelebihan diri yang seperti bakat, minat dan kemampuan yang dimiliki. f. Impulsive, pada strategi ini proses pengambilan keputusan yang diambil
tidak mempertimbangkan alternatif lain yang artinya individu dalam pengambilan keputusan ini tidak memiliki banyak pilihan tetapi yakin
dengan pilihan yang diambilnya. g. Agonizing, pada strategi ini pengambilan keputusan yang diambil
mungkin akan membuat merasa menderita cukup lama dengan keputusanya dikarenakan kurang memiliki informasi yang lengkap
tentang keputusan yang diambilnya. h. Planful. pada strategi ini, individu dapat membuat perencanaan karena
ketika pengambilan keputusan indvidu memperhatikan perasaaan dan pengetahuan, minat dan nilai-nilai.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa karir adalah suatu sikap atau rangkaian yang berkaitan dengan pekerjaan, seperti jabatan,
kedudukan, pengalaman dan aktivitas kerja yang merupakan perjalanan seseorang dalam mencapai tujuan dan berlangsung seumur hidup. Sikap ini ditunjukan dari
pengetahuan yang dimiliki individu dalam memandang karir sebagai suatu tujuan
44
yang harus dicapai dalam kehidupan. Individu dikatakan berhasil dalam karirnya jika mampu mencapai tujuan karir sesuai dengan yang diharapkan.
Proses perkembangan karir menurut Donald Super dibagi menjadi lima yaitu tahap pengembangan growth, tahap eksplorasi eksploration, tahap
pemantapan establishment, tahap pembinaan maintenance dan tahap kemunduran decline. Lebih lanjut Super juga mengungkapkan fase
perembangan karir yang dialami oleh individu antara lain fase kristalisasi, fase spesifikasi, fase implementasi dan fase stabilisasi.
Pengambilan keputusan karir adalah suatu proses penentuan karir dimana individu menggunakan kemampuan yang dimiliki dalam menentukan pilihan karir
dari beberapa alternatif pilihan-pilihan karir. Pengambilan keputusan karir merupakan tindak lanjut dari penentuan pilihan karir yang mendukung atau
relevan dengan karir masa depan siswa. Pengambilan keputusan karir berbeda dengan pemilihan karir karena pengambilan keputusan karir merupakan tindak
lanjut pemilihan karir dari pilihan-pilihan karir yang ditunjukan dengan tindakan nyata, sedangkan pemilihan karir hanya sekedar memilih pilihan karir yang ada
dan belum direalisasikan melalui pengambilan keputusan karir. Kemampuan individu dalam pengambilan keputusan karir didasari oleh
beberapa aspek antara lain adalah pengetahuan, sikap terhadap karir dan keterampilan pembuatan keputusan karir. Faktor pengambilan keputusan karir
terdiri dari, nilai-nilai kehidupan, taraf intelegensi, bakat khusus, minat, sifat-sifat yang dimiliki, pengetahuan tentang bidang pekerjaan, keadaan jasmani,
sedangkan faktor eksetrnal meliputi masyarakat, keadaan sosial ekonomi negara
45
atau daerah, status ekonomi keluarga, pengaruh dari anggota keluarga, pendidikan, pergaulan teman sebaya serta faktor-faktor lain seperti faktor genetik,
faktor lingkungan, faktor belajar dan keterampilan menghadapi tugas atau masalah.
Periode dalam pengambilan keptusan terdiri dari dua periode yaitu periode antisipasi yang terdiri dari tahap eksplotasi, tahap kristalisasi, tahap pemilihan,
tahap spesifikasi sedangkan periode implementasi dan penyesuaian terdiri dari tahap induksi, tahap transisi dan tahap mempertahankan. Langkah-langkah dalam
pengambilan keputusan diawali dengan create a vision, make an intial decision, set a goal, develop an action
dan diakhiri dengan take an action. dan terdapat delapan stategi dalam pengambilan keputusan antara lain yaitu delaying
, f
atalistic
,
compliant
,
paralytic
,
intuitive
,
impulsive
,
agonizing dan
plainful.
C. Kajian Remaja