Dimensi Efikasi Diri Kajian Efikasi Diri

16 yang rendah sehingga emosi yang kuat cenderung akan mengurangi performa yang dimiliki.

3. Dimensi Efikasi Diri

Menurut Bandura 1997: 42-43 perbedaan efikasi diri yang dimiliki setiap individu terletak pada tiga komponen, yaitu: a. Dimensi tingkat kesulitan Level Dimensi tingkat kesulitan tugas ini adalah dimensi yang berkaitan dengan tingkat kesulitan tugas yang dihadapi oleh individu. Apabila individu menghadapai tugas-tugas yang disusun menurut tingkat kesulitannya, maka efikasi diri individu akan cenderung memilih pada kesulitan tugas yang mudah, sedang, bahkan tugas-tugas yang sulit sesuai dengan batas kemampuan yang dimiliki oleh individu tersebut. Semakin tinggi tingkat kesulitan tugas yang dihadapi maka akan semakin tinggi pula efikasi diri yang harus dimiliki. Artinya, individu yang memiliki efikasi diri rendah akan cenderung menghindari tugas-tugas yang memiliki tingkat kesulitan diluar batas kemampuannya. Sebagai contoh, seorang siswa memiliki kemampuan yang cukup tinggi dalam bahasa inggris dan memiliki kemampuan yang rendah dalam bahasa daerah, ketika ada tugas dua mata pelajaran yang harus dikumpulkan secara bersamaan maka siswa tersebut akan mengerjakan tugas bahasa inggris terlebih dahulu karena siswa tersebut memilih untuk mengerjakan tugas sesuai dengan tingkat kesulitan yang dihadapi dan siswa tersebut yakin akan kemampuan dapat menyelesaikan tugas bahasa 17 inggris lebih cepat daripada tugas bahasa daerah yang membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikannya. b. Dimensi Generalisasi Generality. Dimensi generalisasi berkaitan dengan luas cakupan bidang kemampuan yang dimiliki individu. Hal tersebut dapat dilihat dari kemampuan individu dalam mengerjakan tugas. Apakah kemampuan individu hanya terbatas pada suatu tugas tertentu atau pada tugas dan situasi yang bervariasi tergantung pada pemahaman individu terhadap kemampuan yang dikuasai. Sebagai contoh, seorang siswa meyakini kemampuannya cukup baik dalam bidang seni terutama seni rupa. Siswa tersebut tidak mau mencoba untuk memperluas kemampuan seninya di bidang seni yang lain seperti seni musik atau seni tari. Siswa tersebut meyakini batas kemampuannya terbatas hanya dalam bidang seni rupa dan kurang yakin dengan kemampuannya di bidang seni yang lain selain seni rupa, sehingga ketika ada tugas bidang seni tetapi di luar bidang seni rupa maka siswa tersebut akan kesulitan menyelesaikan tugas tersebut karena kemampuan pengusaan di bidang seni hanya terbatas di bidang seni rupa. c. Dimensi tingkat kekuatan Strength Dimensi tingkat kekuatan berkaitan dengan tingkat kekuatan dari keyakinan atau pengharapan individu terhadap kemampuannya. Individu yang memiliki keyakinan kuat akan mendorong dan terus berusaha mencapai tujuan yang diharapkan meskipun mendapatkan pengalaman 18 yang tidak menyenangkan. Sebaliknya jika individu tersebut memiliki keyakinan yang lemah akan membuat individu tersebut mudah goyah oleh pengalaman-pengalaman yang tidak sesuai dengan harapan. Sebagai contoh, seorang siswa mempunyai cita-cita ingin menjadi musisi yang hebat, siswa tersebut lalu membeli beberapa peralatan musik dan berlatih rutin secara mandiri. Siswa tersebut memiliki harapan dan keyakinan bahwa suatu saat akan menjadi musisi yang hebat dengan rajin berlatih dan belajar setiap hari. Melalui usaha yang dilakukannya, akhirnya siswa tersebut merasakan hasil dari usahanya yaitu menjadi musisi hebat dan dikenal banyak orang. Sebaliknya jika siswa tersbut tidak memiliki kekuatan dari kemampuan atau pengarapannya maka akan mudah goyah atau putus asa ketika mendapat pengalaman kurang mengenakan dalam mencapai tujuan menjadi musisi.

4. Aspek-Aspek Efikasi Diri