38
4. Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup
4.1 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di
lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu,
kucing
4.2 Menunjukkan kepedulian terhadap hewan peliharaan,
misalnya kucing, ayam, ikan
Berdasarkan silabus yang dijelaskan di atas, terdapat materi yang masih mengalami kesulitan, yaitu materi penggolongan hewan berdasarkan makanan,
dan tahapan daur hidup hewan. Oleh karena itu, peneliti akan mengembangkan sebuah media yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang
terjadi di lapangan. Melalui media ini, diharapkan permasalahan yang terjadi dapat terselesaikan. Selain itu juga dapat merubah suasana kelas yang
sebelumnya pasif, menjadi aktif.
F. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar Kelas Tinggi
Rita Eka Izzaty, dkk 2008: 116 membagi masa anak-anak di Sekolah Dasar menjadi dua fase, yaitu masa anak kelas rendah kelas 1 sampai dengan
kelas 3, dan masa anak kelas tinggi kelas 4 samapi dengan kelas 6. Masa anak kelas rendah berlangsung anatara usia 7-9 tahun, sedangkan masa anak
kelas tinggi berlangsung antara usia 9-12 tahun. Menurut Piaget dalam C. Asri Budiningsih 2005: 38 siswa Sekolah Dasar
kelas 4 termasuk dalam tahap operasional konkret. Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas
dan logis, dan ditandai adanya reversible dan kekekalan. Anak telah memiliki
39
kecakapan berpikur logis, akan tetapi hanya dengan benda-benda yang bersifat konkret.
Pada fase masa perkembanganan anak kelas tinggi, anak-anak mengalami perkembangan sebagai berikut :
1. Perkembangan fisik
Pertumbuhan fusuk cenderung lebih stabil atau tenang sebelum memasuki masa remaja yang pertumbuhannya begitu cepat. Masa yang tenang ini
diperlukan oleh anak untuk belajar berbagai kemampuan akademik. Anak menjadi lebih tinggi, lebih berat, lebih kuat serta belajar berbagai ketarmpilan.
Kenaikan tinggi dan berat badan bervariasi antara anak yang satu dengan yang lain. Peran kesehatan dan gizi sangat penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak. 2.
Perkembangan Kognitif Menurut Piaget, masa kanak-kanak akhir berada dalam tahap operasi
konkret dalam berfikir usia 7-12 tahun, dimana konsep yang pada awal masa kanak-kanak merupakan konsep yang samar-samar dan tidak jelas sekarang
lebih konkret. Anak menggunakan operasi mental untuk memecahkan masalah- masalah yang aktual, anak mampu menggunakan kemampuan mentalnya untiuk
memecahkan masalah yang bersifat konkret. Kini anak mampu berfikir logis meski masih terbatas pada situasi sekarang.
Masa kanak-kanak akhir menurut Piaget Partini, 1995: 52-53 tergolong pada masa operasi konkret dimana anak berfikir logis terhadap objek yang
konkret. Berkurang rasa egonya dan mulai bersikap sosial. Terjadi peningkatan
40
dalam hal pemeliharaan, misalnya mulai mau memelihara alat permainannya. Mengelompokkan benda-benda yang sama ke dalam dua atau lebih kelompok
yang berbeda. Mulai banyak memperhatikan dan menerima pandangan orang lain. Materi pembicaraan lebih ditujukan kepada lingkungan sosial, tidak pada
dirinya sendiri. Berkembang pengertian tentang jumlah, panjang, luas dan besar. Pada masa operasi konkret, anak dapat melakukan banyak pekerjaan pada
tingkat yang lebih tinggi daripada yang dapat mereka lakukan pada masa sebelumnya. Pemahamannya tentang konsep ruangan, kausalitas, kategorisasi,
konversi dan penjumlahan lebih baik, mempunyai ide yang lebih baik tentang jarak dari satu tempat ke tempat lain, lama waktu tempuhnya, dan dapat
mengingat rute dan tanda-tanda jalan. 3.
Perkembangan Bahasa Kekampuan bahasa terus tumbuh pada masa ini. Anak lebih baik
kemampuannya dalam memahami dan menginterpretasikan komunikasi lisan dan tulisan. Pada masa ini perkembangan bahasa nampak pada perubahan
perbendaharaan kata dan tata bahasa. 4.
Perkembangan Bicara Berbicara merupakan alat komunikasi terpenting dalamm berkelompok.
Anak belajar bagaimana berbicara dengan baik dalam berkomunikasi dengan orang lain. Bertambahnya kosa kata yang berasal dari berbagai sumber
menyebabkan semakin banyak perbendaharaan kata yang dimiliki. Anak mulai menyadari bahwa komunikasi yang bermakna tidak dapat tercapai bila anak
41
tidak mengerti apa yang dikatakan oleh orang lain. Hal ini mendorong anak untuk meningkatkan pengertiannya.
5. Perkembangan Moral
Perkembangan moral ditandai dengan kemampuan anak untuk memahami aturan, norma dan etika yang berlaku di masyarakat. Perkembangan moral
terlihat dari perilaku moralnya di masyarakat yang menunjukkan kesesuaian dengan nilai dan norma di masyarakat. Perilaku moral ini banyak dipengaruhi
oleh pola asuh orang tua serta perilaku moral dari orang-orang sekitarnya. Perkembangan moral ini juga tidak terlepas dari perkembangan kognitif dan
emosi anak. 6.
Perkembangan Emosi Emosi memainkan peran yang penting dalam kehidupan anak. Akibat dari
emosi ini juga dirasakan oleh fisik anak terutama bila emosi itu kuat dan berulang-ulang. Sering dan kuatnya emosi anak akan merugikan penyesuaian
sosial anak. Seorang anak dengan kondisi keluarga yang kurang atau tidak bahagia, rasa rendah diri, memungkinkan terjadinya tekanan perasaan atau
emosi. Berdasarkan penjelasan di atas, siswa kelas 4 SD dengan umur antara 9-10
tahun masuk dalam tahap perkembangan operasional konkret. Tahap operasional konkret, merupakan tahap dimana anak sudah mulai berpikir logis
terhadap objek yang konkret. Hal ini terlihat pada siswa kelas 4 SD Negeri 1 Sinduadi berdasarkan pengamatan pada saat pengumpulan data awal, siswa
sudah mulai berpikir logis terhadap benda yang sifatnya konkret.
42
G. Kerangaka Berpikir