Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

52 Tabel 2. Subyek Uji Coba dalam Penelitain No Kelas Tujuan Jumlah Siswa 1 4 Uji coba lapangan awal 4 2 4 Uji coba lapangan utama 12 3 4 Uji lapangan operasional 20

F. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

Metode dan instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan 3 metode. Metode tersebut adalah: 1. Metode Observasi Metode observasi dilakukan sebagai langkah awal untuk melakukan pengumpulan data dan informasi mengenai proses pembelajaran, dan media yang digunakan. Menurut Nana Syaodih 2005: 220-221 metode observasi merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan terebut bisa berkenaan dengan cara guru mengajar, siswa belajar, kepala sekolah yang sedang memberikan pengarahan, personil bidang kepegawaian yang sedang rapat, dsb. Sedangkan menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono 2010: 203 mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang komplek, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Dari segi proses, pelaksanaan pengumpulan data observasi dapat dibedakan mejadi participant observation observasi berperan serta dan non participant observation, selanjutnya dari segi instrumentasi yang digunakan, observasi dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur. Dari 53 segi proses peneliti melakukan pengumpulan data menggunakan metode observasi nonpartisipan. Peneliti tidak terlibat langsung dan hanya sebagai pengamat independen saja. Dari segi instrumentasi, peneliti menggunakan metode observasi tidak terstruktur. Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Observasi pada penelitian ini dilakukan pada saat penelitian awal dengan mengamati kegiatan pembelajaran yang terjadi dikelas. Hasil pengamatan digunakan sebagai petunjuk awal dalam pembuatan media pembelajaran. 2. Metode Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahu hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah responden sedikit. Sutrisno Hadi dalam Sugiyono 2010: 194 mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang peneliti dalam menggunakan metode wawancara dan kuesioner angket adalah sebagai berikut: a. Subyek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri. b. Apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya. c. Interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti. 54 Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan menggunakan telepon. Penelitian pengembangan monopoli ini menggunakan metode wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang bebas, dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang terlah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. 3. Metode Angket kuesioner Menurut Sugiono 2010: 199 kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertuli kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Dalam penelitian ini, angket akan diberikan kepada ahli media, ahli materi, dan siwa kelas 4 SD negeri 1 Sinduadi Sleman. Angket dalam penelitian pengembangan ini digunakan sebagai alat ukur untuk menentukan kelayakan produk yang dikembangkan. Data angket diperoleh dari hasil penilaian produk oleh ahli media, ahli materi, dan subyek uji coba lapangan, yaitu siswa kelas 4. Penilaian yang dilakukan dalam penilitian ini menggunakan jenis angket semi tertutup dengan menambahkan kolom 55 komentar atau saran. Pada penelitian pengembangan monopoli pembelajaran ini menggunakna 3 instrumen, yaitu: 1 Instrumen 1 Instrumen pertama adalah lembar angket penilaian ahli materi yang berhubungan dengan materi IPA pokok bahasan penggolongan hewan berdasarkan makanan dan tahapan daur hidup hewan untuk kelas 4 SD. Hasil dari penilaian ahli materi tersebut, digunakan sebagai bahan revisi dan penyempurnaan materi agar sesuai dengan materi yang pelajaran IPA kelas 4 SD. 2 Instrumen 2 Instrumen kedua adalah lembar angket penilaian ahli media pembelajaran. Angket penilaian kedua digunakan untuk menilai produk dari segi pemilihan bahan, kualitas bahan, ketahanan bahan , ketetapan bentuk dan ukuran, kombinasi warna, dan lain-lain. Hasil dari penilaian akan digunakan sebagai bahan revisi produk media agar tercipta suatu media pembelajaran yang baik. 3 Instrumen 3 Instrumen ketiga adalah lembar respon siswa yang ditujukan kepada siswa berupa penilaian untuk mengetahui tingkat kelayakan media bila digunakan di lapangan.

G. Langkah Pengembangan Instrumen