45 Nilai kadar gula pereduksi yang diperoleh dikalikan dengan faktor pengenceran.
Kadar total pati dalam sampel diperoleh dengan mengalikan kadar total gula dengan faktor konversi 0.9.
Tabel 16 Penentuan glukosa, fruktosa, dan gula invert dalam suatu bahan dengan metode Luff Schoorl
ml 0.1 N Na-
thiosulfat Glukosa fruktosa, gula
invert, mg C
6
H
12
O
6
ml 0.1 N Na-
thiosulfat Glukosa fruktosa, gula
invert, mg C
6
H
12
O
6
Δ Δ
1 2.4
2.4 13
33.0 2.7
2 4.8
2.4 14
35.7 2.8
3 7.2
2.5 15
38.5 2.8
4 9.7
2.5 16
41.3 2.9
5 12.2
2.5 17
44.2 2.9
6 14.7
2.5 18
47.1 2.9
7 17.2
2.6 19
50.0 3.0
8 19.8
2.6 20
53.0 3.0
9 22.4
2.6 21
56.0 3.1
10 25.0
2.6 22
59.1 3.1
11 27.6
2.7 23
62.2 -
12 30.3
2.7 24
- -
1.8 Kadar amilosa Faridah et al. 2008
Pembuatan kurva standar
Sebanyak 40 mg amilosa murni dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml, ditambahkan 1 ml etanol 95 dan 9 ml larutan NaOH 1 N ke dalam labu. Labu
takar lalu dipanaskan dalam penangas air pada suhu 95
o
C selama 10 menit. Setelah didinginkan, larutan gel pati ditambahkan air destilata sampai tanda tera
sebagai larutan stok standar. Dari larutan stok dipipet 1, 2, 3, 4, dan 5 ml dan dipindahkan masing-
masing ke dalam labu takar 100 ml. Larutan asetat 1 N ditambahkan 0.2, 0.4, 0.6, 0.8, dan 1.0 ml ke dalam masing-masing labu takar tersebut. Ditambahkan 2 ml
larutan iod 0.2 g I
2
dan 2 g KI dilarutkan dalam 100 ml air destilata ke dalam setiap labu takar, lalu ditera dengan air destilata. Larutan dibiarkan selama 20
menit, lalu diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer pada
46 panjang gelombang 625 nm. Kurva standar merupakan hubungan antara kadar
amilosa dan absorbansi.
Analisis sampel
Sebanyak 100 mg sampel pati dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan etanol 95 dan 9 ml larutan NaOH 1 N ke dalam tabung
reaksi. Tabung reaksi kemudian dipanaskan dalam penangas air pada suhu 95
o
C selama 10 menit. Setelah didinginkan, larutan gel pati ditambahkan air destilata
sampai tanda tera dan dihomogenkan. Dipipet 5 ml larutan gel pati dipindahkan 1.0 ml ke dalam labu takar 100 ml. Kemudian ditambahkan 1.0 ml larutan asam
asetat 1 N dan 2 ml larutan iod ke dalam labu takar tersebut, lalu ditera dengan air destilata. Larutan dibiarkan selama 20 menit, lalu diukur absorbansinya dengan
spektrofotometer pada panjang gelombang 625 nm. Kadar amilosa ditentukan berdasarkan persamaan kurva standar yang diperoleh.
Kadar amilosa =
Dimana : C
= konsentrasi amilosa contoh dari kurva standar mgml V
= volume akhir contoh ml FP
= faktor pengenceran W
= berat contoh mg.
1.9 Analisis nilai energi Almatsier 2002