1  PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa alami atau bahasa natural adalah bahasa yang biasa digunakan untuk berkomunikasi  antarmanusia.  Bahasa  buatan  adalah  bahasa  yang  dibuat  secara
khusus  untuk  memenuhi  kebutuhan  tertentu,  misalnya  bahasa  pemrograman komputer  Arman  2004.  Komunikasi  antara  komputer  dan  manusia  hanya
mungkin  jika  ada  pendekatan  yang  mampu  menjembatani  bahasa  alami  dan bahasa komputer.  Beberapa metode yang sudah dikenal adalah natural language
processing  NLP,  natural  language  understanding,  atau  computational linguistics  Zhang  2002.  NLP  mencoba  membuat  komputer  mampu  memahami
suatu perintah yang dituliskan dalam bentuk bahasa sehari-hari. Saat  ini  sudah  ada  penelitian  mengenai  NLP.  Salah  satu  metode  yang
digunakan  dalam  NLP  adalah  Knowledge  Graph  KG  yang  merupakan  metode baru  dalam  metode  representasi  pengetahuan.  Metode  ini  membuat  model
penjelasan  semantik  untuk  persepsi  manusia  dan  pengolahan  informasi berdasarkan  filsafat  dan  psikologi  Zhang  2002.  Penelitian  tentang  KG  pada
mulanya dipelopori oleh Hoede dan Stokman pada tahun 1982  yang menyarikan pengetahuan  dari  teks  bidang  medis  dan  sosiologi.  Pada  tahun  2002,  Zhang
meneliti  tentang  teori  KG  dan  structural  parsing.  Structural  parsing  adalah pemetaan  suatu  kalimat  pada  suatu  semantic  sentence  graph  Zhang  2002.
Prinsipnya,  setiap  kata  mempunyai  word  graph  dan  setiap  kalimat  mempunyai sentence  graph,  sedangkan  sentence  graph  terbentuk  dari  word  graph  yang  ada
pada kalimat. Saat itu, Zhang sudah meneliti tentang penerapan metode KG untuk dokumen berbahasa Inggris dan Cina.
Pengembangan metode KG untuk dokumen berbahasa Indonesia sebenarnya sudah  dimulai  dan  dipelopori  oleh  Sri  Nurdiati  dan  beberapa  mahasiswa
bimbingannya. Hulliyah 2007 menganalisis teks dari dokumen tsunami. Ikhwati 2007  menganalisis  teks  dari  dokumen  kemiskinan.  Berri  2008  mengubah
kalimat sembarang menjadi kalimat efektif kemudian ditransformasi menjadi text graph  dan  merancang  algoritme  pembentukan  text  graph.  Wulandari  2008
merancang  algoritme  combined  graph  dan  simplified  graph.  Rusiyamti  2008
menentukan  chunk  indicators  yang  digunakan  sebagai  petunjuk  dalam menganalisis teks berbahasa Indonesia yang akan ditampilkan dalam bentuk graf.
Saleh  2009  merancang  aturan  dan  menyusun  word  graph  kata  benda.  Muslik 2009  merancang  aturan  dan  menyusun  word  graph  kata  kerja.  Rahmat  2009
merancang  aturan  dan  menyusun  word  graph  kata  sifat.  Anggraeni  2009 merancang aturan dan menyusun word graph preposisi. Samba 2010 merancang
aturan  dan  menyusun  word  graph  kata  keterangan,  dan  Mahmuda  2010 merancang aturan dan menyusun graf frasa bahasa Indonesia.
Aturan dan kamus  word graph tersebut belum juga dapat  digunakan untuk menganalisis  suatu  kalimat.  Analisis  suatu  kalimat  membutuhkan  aturan
pembentukan satuan sintaksis di bawah kalimat yaitu klausa. Konstruksi pola graf klausa bahasa Indonesia bukanlah sesuatu yang mudah dan cepat, melainkan perlu
waktu yang relatif lama. Begitu juga dengan klausa bahasa Indonesia yang terlalu luas dan kompleks, karena klausa berpotensi menjadi sebuah kalimat, baik kalimat
sederhana  maupun  kalimat  majemuk.  Kalimat  majemuk  terbagi  lagi  menjadi kalimat  majemuk  setara  dan  kalimat  majemuk  bertingkat.  Kalimat  majemuk
bertingkat  terbentuk  oleh  dua  bagian  klausa,  yaitu  klausa  utama  atau  induk kalimat  dan  klausa  subordinatif  atau  anak  kalimat.  Oleh  karena  itu,  penulis
tertarik  melakukan  penelitian  tentang  KG  dan  membatasinya  pada  aturan pembentukan graf klausa bahasa Indonesia, khususnya untuk klausa subordinatif.
1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian