Pelesapan Fungsi Sintaksis Unsur-Unsur Klausa

2 Fungsi Subjek S Subjek merupakan fungsi terpenting kedua setelah predikat Alwi et al. 2003. Umumnya, subjek berupa kata benda dan frasa nominal seperti tampak pada contoh berikut. 32 Harimau binatang liar. Subjek sering juga berupa frasa verbal seperti tampak pada contoh berikut. 33 Membangun gedung bertingkat mahal sekali. 3 Fungsi Objek O Objek adalah konstituen kalimat yang kehadirannya dituntut oleh predikat yang berupa verba transitif pada kalimat aktif Alwi et al. 2003. Objek biasanya berupa kata benda atau frasa nominal. Jika objek tergolong kata benda atau frasa nominal tak bernyawa, atau person ketiga tunggal, nomina objek dapat diganti dengan pronominal –nya, dan jika berupa pronominal aku atau kamu, bentuk –ku dan –mu dapat digunakan. Contohnya adalah sebagai berikut. 34 Adi mengunjunginya. 4 Fungsi Pelengkap Pel Orang sering mencampuradukkan pengertian objek dan pelengkap. Hal itu dapat dimengerti karena antara kedua konsep itu memang terdapat kemiripan. Menurut Alwi et al. 2003 persamaan dan perbedaan antara objek dan pelengkap dapat dilihat pada ciri –ciri berikut. Tabel 1 Ciri-ciri yang membedakan objek dan pelengkap Objek Pelengkap Berwujud frasa nominal Berwujud frasa nominal, frasa verbal, frasa adjektival, frasa preposisional Berada langsung di belakang predikat Berada langsung di belakang predikat jika tak ada objek dan di belakang objek kalau unsur ini hadir. Dapat diganti dengan pronominal –nya. Tidak dapat diganti dengan –nya kecuali dalam kombinasi preposisi selain di, ke, dari, dan akan. 5 Fungsi Keterangan Fungsi keterangan merupakan fungsi sintaksis yang paling beragam dan paling mudah berpindah letaknya. Konstituen keterangan biasanya berupa frasa nominal, frasa preposisional, atau frasa adverbial. Berdasarkan maknanya, terdapat bermacam-macam keterangan. Berikut ini didaftarkan beberapa jenis keterangan yang lazim dikenal dalam tata bahasa. Tabel 2 Jenis keterangan beserta preposisi yang mendahuluinya Jenis Keterangan Preposisi Contoh Tempat di ke dari di dalam pada di kamar, di kota ke Medan dari Manado, dari sawah di dalam rumah pada saya, pada permukaan Waktu - pada dalam se- sebelum sesudah selama sepanjang sekarang, kemarin pada pukul 5 dalam dua hari ini setiba di rumah sebelum pukul 12 sesudah pukul 10 selama 2 minggu sepanjang tahun Alat dengan dengan gunting, dengan mobil Tujuan agarsupaya untuk bagi demi agarsupaya kamu pintar untuk kemerdekaan bagi masa depanmu demi kekasihnya Cara dengan secara dengan cara dengan jalan dengan diam-diam secara hati-hati dengan cara damai dengan jalan berunding Penyerta dengan dengan adiknya bersama beserta bersama orang tuanya beserta saudaranya Perbandingan Kemiripan seperti bagaikan laksana seperti angin bagaikan seorang dewi laksana bintang di langit Sebab karena sebab karena perempuan itu sebab kecerobohannya Sumber: Alwi et al. 2003

2.4 Knowledge Graph

Teori KG merupakan sebuah pendekatan baru yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan bahasa manusia yang lebih terfokus pada aspek semantik daripada aspek sintatik. Keuntungan menggunakan KG adalah lebih bisa menggambarkan dan mengekspresikan aspek semantik lebih dalam, menggunakan relasi yang minimum, dapat meniru pengamatan manusia, dan sebagainya. Pendekatan ini merupakan jalan baru untuk penelitian pemahaman komputer terhadap bahasa manusia. KG terdiri atas concept token, type, dan name dan relationship Zhang 2002. 1 Concept Token adalah suatu node pada KG yang ditandai dengan “฀”, yang menyatakan suatu pengalaman pada dunia nyata atau konsep yang ada pada dunia kita. Faktanya, pengamatan seseorang atas suatu hal menandakan ada hal seperti itu pada dunia kita. Oleh karena itu, dalam KG segala sesuatu akan berkorespondensi dengan token. Type menyatakan concept umum yang ditentukan oleh himpunan atribut yang melekat padanya James 1992. Contohnya buah, binatang, dan sebagainya. Name adalah suatu yang bersifat individual dan unik van den Berg 1993. Contohnya Yani adalah sebuah name dari seorang perempuan. 2 Relationships Menurut Zhang 2002 serta Nurdiati dan Hoede 2009, ontologi word graph terdiri atas token yang direpresentasikan dengan node, sembilan macam relasi biner, dan empat macam relasi n-ary atau disebut juga relasi frame. Kesembilan relasi biner tersebut adalah Equality EQU, Subset relationships SUB, Alikeness ALI, Disparateness DIS, Causality CAU, Ordering ORD, Attribution PAR, Information dependency SKO dan Ontology Focus F, sedangkan keempat relasi frame adalah Focusing on a situation FPAR, Negation of a situation NEGPAR, Possibility of a situation POSPAR, dan Necessity of a situation NECPAR. Berikut ini adalah penjelasan kesembilan macam relasi biner. a Relasi Alikeness ALI Relasi ALI digunakan untuk menghubungkan token dengan type, tujuannya untuk mengekspresikan bahwa token tersebut mempunyai type tertentu. Gambar 3 Relasi ALI. b Relasi Causality CAU Relasi ini menyatakan hubungan di antara penyebab dan akibat, atau sesuatu hal yang memengaruhi hal lainnya. Gambar 4 Relasi CAU. c Relasi Equality EQU Relasi ini menyatakan penamaan concept melalui arc dari label menuju concept. Relasi ini juga dapat digunakan untuk memberi nilai pada sesuatu hal, contohnya merah pada pemberian nilai warna. Pada relasi simetris, misalnya relasi kesamaan pada teori himpunan, kita gunakan relasi EQU simetris untuk menggabungkan himpunan A dan himpunan B. Relasi EQU simetris juga dapat digunakan untuk menunjukkan dua buah konsep yang sama. ALI CAU