5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik simpulan sebagai berikut. 1.
Klausa subordinatif ada 4 jenis, yaitu klausa adverbial, klausa nominal, klausa relatif, dan klausa perbandingan. Klausa berdasarkan penggolongan
fungsi predikatnya yang diteliti dalam penelitian ini ada beberapa jenis, yaitu klausa aktif transitif, klausa pasif, klausa taktransitif, klausa statif, dan klausa
ekuatif. Pembentukan klausa subordinatif dalam kalimat majemuk bertingkat ada dua tahap, yaitu pembentukan hubungan subordinasi antara klausa
subordinatif dengan klausa utama, dan pembentukan struktur klausa subordinatif atau anak kalimat.
2. Pembentukan hubungan subordinasi klausa adverbial dengan hubungan
waktu batas permulaan, hubungan waktu berurutan, hubungan waktu batas akhir, dan klausa perbandingan dengan hubungan komparatif menggunakan
relasi ORD. Pembentukan klausa adverbial dengan hubungan waktu bersamaan, hubungan pembandingan, klausa nominal, dan klausa
perbandingan dengan hubungan ekuatif menggunakan relasi EQU. Pembentukan klausa adverbial dengan hubungan syarat, pengandaian,
penyebaban, tujuan, hasil, cara, dan alat menggunakan relasi CAU kecuali pada hubungan cara dan alat dengan konjungsi tanpa yang menggunakan
relasi CAU dan NEGPAR. Pembentukan klausa adverbial dengan hubungan konsesif menggunakan relasi frame AND. Pembentukan klausa relatif
menggunakan relasi PAR. Ada 13 pola graf konjungsi yang menghubungkan klausa subordinatif dengan klausa utama dan 48 pola graf struktur klausa
dengan kombinasi fungsi subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan. 3.
Aturan pembentukan pola graf struktur klausa subordinatif bahasa Indonesia dapat diterapkan untuk semua klausa subordinatif yang sama konjungsi dan
struktur fungsinya.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa topik yang dapat diangkat dalam penelitian selanjutnya, antara lain :
1. membuat aturan mengenai proses identifikasi struktur klausa,
2. menguraikan pembentukan graf struktur klausa yang melibatkan fungsi
pelengkap, keterangan alat, keterangan tujuan, keterangan cara, keterangan penyerta, dan keterangan pembandingan dengan metode Knowledge Graph,
dan 3.
membuat aturan pembentukan graf klausa secara umum dan sentence graph pada bahasa Indonesia dengan menggunakan metode Knowledge Graph,
4. membuat aturan pengujian aturan pembentukan wordgraph, sentence graph,
dan text graph secara baku.
119
DAFTAR PUSTAKA
Alwi H, Dardjowidjojo S, Lapoliwa H, Moeliono AM. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Ed ke-3. Jakarta: Balai Pustaka.
Anggraeni W. 2009. Analisis Pembentukan Word Graph Preposisi Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Knowledge Graph [tesis]. Bogor: Program
Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Arman AA. 2004. Teknologi Pemrosesan Bahasa Alami sebagai Teknologi Kunci
untuk Meningkatkan Cara Interaksi antara Manusia dengan Mesin. Makalah Orasi Ilmiah, Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Industri, ITB.
Artdiyasa N. November 2010. Pohon Dewa dari Benua Hitam. Trubus. Ed ke- 492:24,26kolom 2,1.
Bambang. 2008. BPPT Kembangkan Mikroba untuk Pertanian Lahan Gambut. ANTARA News. [Berita Elektronik]. http:www.antaranews.comview
?i=1226576017c=TEKs= [13 Nov 2008]. Berri N. 2008. Algoritme Pembentukan Word Graph dari Dokumen Berbahasa
Indonesia [skripsi]. Bogor: Program Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bintang T. 2011. UFO Berperangai Babi Hutan. Kompasiana. [Koran
Elektronik]. http:green.kompasiana.compenghijauan20110127ufo-
berperangai-babi-hutan [27 Jan 2011]. Cahyana D. November 2009. Reaktor Mini Penghasil Pupuk. Trubus. Ed ke-480:
20kolom 2. _____. November 2010. Krisan Rasa Gula dan Baking Soda. Trubus. Ed ke-492:
42kolom 3. Chaidir A. 2010. Gambir Mungka Mendunia. Trubus online. [Majalah
Elektronik]. http:www.trubus-online.co.idtrindo7index.php?option=
com_contentview=articleid=4983:gambir-mungka-menduniacatid =104:perkebunanItemid= 483 [6 Des 2010].
[Depdiknas] Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ed Ke-4. Jakarta: Pusat Bahasa.
120 Diana. 2011. Seandainya. Kompasiana. [Koran Elektronik]. http:fiksi.
kompasiana.compuisi20110410seandainya [10 Apr 2011]. Effendi S, Aritonang B. 1992. Preposisi dan Frasa Preposisi. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Nurdiati S, Hoede C. 2009. Word Graph Construction on Certain Aspects of
Indonesian Language. Supplementary Proceeding of the 17
th
International Conference
on Conceptual
Structures. [terhubung
berkala]. http:sunsite.informatik.rwth-aachen.dePublicationsCEUR-WSVol-
483paper7.pdf [24 Juni 2011]. Hulliyah K. 2007. Rekayasa Memahami Teks Menggunakan Teori Knowledge
Graph [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Ikhwati A. 2007. Analisis Masalah Kemiskinan Menggunakan Teori Knowledge
Graph [skripsi]. Bogor: Program Sarjana, Institut Pertanian Bogor. James P. 1992. Knowledge Graph. Enschede: University of Twente.
Jazi A. 2010. Hobi Ngebut....? Sirkuit Tempatnya. Blogdetik. [Blog]. http:jazi.
blogdetik.com20101229hoby-ngebut-sirkuit-tempatnya [29 Des 2010]. Lapoliwa H. 1992. Frase Preposisi dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Mahmuda. 2010. Konstruksi Pola Word Graph Frasa Kata Menggunakan Metode
Knowledge Graph [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Maruli A. 2011. Osama Tak Bersenjata Ketika Ditembak. ANTARA News. [Berita Elektronik].
http:www.antaranews.comberita257332osama-tak- bersenjata-ketika-ditembak [6 Mei 2011].
Muslik A. 2009. Analisis Pembentukan Word Graph Kata Kerja Menggunakan Metode Knowledge Graph [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut
Pertanian Bogor. Nardiati S, Sabariyanto D, Herawati, Nurlina WES. 1996. Konjungsi Subordinatif
dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
121 Nugroho A. 2011. Pedrosa Bagaikan Rasakan Kemenangan Ganda. Inilah. [Koran
Elektronik]. http:olahraga.inilah.comreaddetail1470422pedrosa-
bagaikan-rasakan-kemenangan-ganda [2 Mei 2011]. Rachman R. 2011. Empuknya Bebek Asap di Warung Boga Asap. Suaramerdeka.
[Koran Elektronik]. http:suaramerdeka.comv1index.phpreadkuliner 20110206145Empuknya-Bebek-Asap-di-Warung-Boga-Asap
[6 Feb
2011]. Rahmat U. 2009. Analisis Pembentukan Word Graph Kata Sifat Menggunakan
Metode Knowledge Graph [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Raharjo AA. November 2010. Tyto Tak Pernah Melirik. Trubus. Ed ke-492: 92kolom 1.
Ramlan M. 2001. Ilmu Bahasa Indonesia : Sintaksis. Yogyakarta: C.V. Karyono. Rixco. 2008. Cara Memperoleh Senjata Api. Rixco.multiply [Media Elektronik].
http:rixco.multiply.comjournalitem9 [16 Jan 2008]. Ronald. 2010. Nadal Maju Walaupun Cedera. Tempo Interaktif. [Koran
Elektronik]. http:www.tempointeraktif.comhgraket20100912brk,
20100912-277786,id.html [12 Sep 2010]. Rusiyamti. 2008. Analisis Teks Berbahasa Indonesia Menggunakan Teori
Knowledge Graph [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Safitri D. 2011. Perempuan di Parlemen: Sudahkah Membawa Perubahan?. BBC Indonesia. [Koran Elektronik]. http:www.bbc.co.ukindonesialaporan_
khusus201103110304_perempuan.shtml [7 Mar 2011]. Saleh H. 2009. Analisis Pembentukan Word Graph Kata Benda Menggunakan
Teori Knowledge Graph [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Samba R. 2010. Analisis Pembentukan Word Graph Kata Keterangan Menggunakan Metode Knowledge Graph [tesis]. Bogor: Program
Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
122 Susanti T, Budiman A. November 2009. Seri Walet 149: Paket Hemat Rumah
Walet. Trubus:129 kolom 2. Syariefa E. November 2010. Mencari Jejak Bu Hibab. Trubus. Ed ke-492:
16,18,19 kolom 2,2,1. _____. November 2009. Dua Sejoli Doyo Mikroba. Trubus. Ed ke-480:
30kolom 2. Tambunan LA. November 2009. Paras Baru Pacman. Trubus. Ed ke-480:
124kolom 2. _____. November 2010. Pekerja di Balik Layar. Trubus. Ed ke-492:72 kolom 2.
Tsasasoen. 2011. Chinatsu Wakatsuki lebih memilih 2NE1 daripada BigBang.
Asiafansclub. [Blog].
http:asianfansclub.wordpress.com20110522 chinatsu-wakatsuki-lebih-memilih-2ne1-daripada-bigbang [22 Mei 2011].
Toepra R. 2011. Truk Terguling, Pantura Tegal Macet 8 Km. Suaramerdeka. [Koran
Elektronik]. http:suaramerdeka.comv1index.phpramadan
ramadan_news2011011475460Truk-Terguling-Pantura-Tegal-Macet-8- Km [14 Jan 2011].
van den Berg H. 1993. Knowledge Graph and Logic: One of Two Kinds. Dissertation, University of Twente. Enschede, The Netherlands, ISBN 90-
9006360-9. Wahono T. 2011. Nurdin Halid Mau Mundur jika Menpora Mundur. Kompas
bola. [Koran
Elektronik]. http:bola.kompas.comread20110328
18355947Nurdin.Halid.Mau.Mundur.jika.Menpora.Mundur [28 Mar 2011]. Widhi
A. 2011.
Sovietic Cops.
Fan Fiction.
[Media Elektronik].
http:www.fanfiction.nets69784931SOVIETIC_COPS_SERIES [10 Mei 2011].
Wulandari A. 2008. Perancangan Algoritme Pembentukan Combined Graph dan Simplified Graph pada Metode Knowledge Graph [skripsi]. Bogor: Program
Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Zhang, L. 2002. Knowledge Graph Theory and Structural Parsing. Enschede:
Twente University Press.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Pengujian aturan pembentukan graf struktur klausa subordinatif bahasa Indonesia
1.
Input : Jika Andi Malarangeng mau mundur dari jabatan Menpora, ia mau
mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI Wahono 2011.
Konjungsi : jika p
dalam daftar konjungsi jenis 6.
Proses identifikasi struktur klausa : taktransitif dengan
pola S
–P– Ket.Tempat K
1
. Jika Andi Malarangeng mau mundur dari jabatan Menpora
konj S P Ket.Tempat K
1
Pembentukan pola graf : representasikan token klausa subordinatif pada
Gambar 89 dengan graf struktur klausa pada Gambar 118.
Graf struktur klausanya adalah sebagai berikut.
Gambar 151 Pola graf struktur klausa subordinatif taktransitif dengan konjungsi jika dan susunan fungsional S
–P–K
1
. Tabel 11 Pengujian aturan pembentukan pada Gambar 151
Hal yang diuji Input
Hasil Status
Hubungan subordinasi
konjungsi jenis 6 jika
relasi ORD, arah dari klausa utama ke klausa subordinatif
sesuai
hubungan S –P
Andi Malarangeng
mau mundur relasi CAU, arah dari S menuju P
sesuai hubungan P
– Ket.Tempat K
1
mundur dari jabatan
Menpora relasi PAR, arah dari Ket.Tempat
menuju P sesuai
2.
Input : Seandainya aku bidadari, aku kan selalu terbang melingkari langkah
dan arahmu Diana 2011. CAU
ALI jika
ALI klausa subordinatif
ALI klausa utama
P PAR
K
1
CAU ALI
S ALI
ALI
Konjungsi : seandainya p
dalam daftar konjungsi jenis 6.
Proses identifikasi struktur klausa : ekuatif dengan pola S
–P. seandainya aku bidadari
konj S P
Pembentukan pola graf : representasikan token klausa subordinatif pada
Gambar 89 dengan graf struktur klausa pada Gambar 141.
Graf struktur klausanya adalah sebagai berikut.
Gambar 152 Pola graf struktur klausa subordinatif ekuatif dengan konjungsi seandainya dan susunan fungsional S
–P. Tabel 12 Pengujian aturan pembentukan pada Gambar 152
Hal yang diuji Input
Hasil Status
Hubungan subordinasi
konjungsi jenis 6 seandainya
relasi CAU, arah dari klausa subordinatif ke klausa utama
sesuai
hubungan S –P
aku bidadari relasi EQU
sesuai
3.
Input : Selain itu, agar arus lancar, kesatuannya sudah memanggil mobil
derek untuk menyingkirkan gandengan truk yang terguling Toepra 2011.
Konjungsi : agar p
dalam daftar konjungsi jenis 8.
Proses identifikasi struktur klausa : statif dengan pola S
–P. agar arus lancar
konj S P
Pembentukan pola graf : representasikan token klausa subordinatif pada
Gambar 91 dengan graf struktur klausa pada Gambar 129.
CAU ALI
seandainya ALI
klausa subordinatif klausa utama
ALI P
EQU ALI
S ALI
Graf struktur klausanya adalah sebagai berikut.
Gambar 153 Pola graf struktur klausa subordinatif statif dengan konjungsi agar dan susunan fungsional S
–P. Tabel 13 Pengujian aturan pembentukan pada Gambar 153
Hal yang diuji Input
Hasil Status
Hubungan subordinasi
konjungsi jenis 8 agar
relasi CAU, arah dari klausa utama ke klausa subordinatif
sesuai
hubungan S –P
arus lancar relasi PAR, arah dari P ke S
sesuai
4.
Input : Nadal hanya butuh tiga set untuk menyingkirkan pemain Rusia
Mikhail Youzhny, walaupun mengalami cedera pergelangan kaki kiri Ronald 2010.
Konjungsi : walaupun p
dalam daftar konjungsi jenis 9.
Proses identifikasi struktur klausa : aktif transitif dengan pola P
–O. walaupun mengalami cedera pergelangan kaki kiri
konj P O
Pembentukan pola graf : representasikan token klausa subordinatif pada
Gambar 92 dengan graf struktur klausa pada Gambar 109.
Graf struktur klausanya adalah sebagai berikut. ALI
klausa subordinatif ALI
klausa utama CAU
ALI agar
S PAR
ALI P
ALI
Gambar 154 Pola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi walaupun dan susunan fungsional P
–O. Tabel 14 Pengujian aturan pembentukan pada Gambar 154
Hal yang diuji Input
Hasil Status
Hubungan subordinasi
konjungsi jenis 9 walaupun
relasi frame AND sesuai
Hubungan P –O
mengalami cedera
pergelangan kaki kiri
relasi CAU, arah dari P menuju O sesuai
5.
Input : Pembalap Honda Dani Pedrosa mengungkapkan dirinya bagaikan
merasakan kemenangan ganda di Estoril Nugroho 2011.
Konjungsi : bagaikan p
dalam daftar konjungsi jenis 2.
Proses identifikasi struktur klausa : aktif transitif dengan pola P
–O– Ket.Tempat K
1
. bagaikan merasakan kemenangan ganda di Estoril
konj P O Ket.Tempat K
1
Pembentukan pola graf : representasikan token klausa subordinatif pada
Gambar 85 dengan graf struktur klausa pada Gambar 110.
Graf struktur klausanya adalah sebagai berikut. ALI
walaupun
klausa utama
ALI AND
ALI klausa subordinatif
P CAU
ALI O
ALI
Gambar 155 Pola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi bagaikan dan susunan fungsional P
–O–K
1
. Tabel 15 Pengujian aturan pembentukan pada Gambar 155
Hal yang diuji Input
Hasil Status
Hubungan subordinasi
konjungsi jenis 2 bagaikan
relasi EQU sesuai
hubungan P –O
merasakan kemenangan
ganda relasi CAU, arah dari P menuju O
sesuai hubungan P
– Ket.Tempat K
1
merasakan –
di Estoril relasi PAR, arah dari Ket.Tempat
menuju P sesuai
6.
Input : Bebek asap tersebut memang istimewa sebab rasanya yang unik
Rachman 2011.
Konjungsi : sebab p
dalam daftar konjungsi jenis 6.
Proses identifikasi struktur klausa : statif dengan pola S
–P. sebab rasanya yang unik
konj S P
Pembentukan pola graf : representasikan token klausa subordinatif pada
Gambar 89 dengan graf struktur klausa pada Gambar 129.
Graf struktur klausanya adalah sebagai berikut. EQU
ALI bagaikan
ALI klausa subordinatif
ALI klausa utama
P PAR
ALI K
1
ALI O
CAU ALI
Gambar 156 Pola graf struktur klausa subordinatif statif dengan konjungsi sebab dan susunan fungsional S
–P. Tabel 16 Pengujian aturan pembentukan pada Gambar 156
Hal yang diuji Input
Hasil Status
Hubungan subordinasi
konjungsi jenis 6 sebab
relasi CAU, arah dari klausa utama ke klausa subordinatif
sesuai
hubungan S –P
rasanya yang unik
relasi PAR, arah dari P ke S sesuai
7.
Input : Banjir besar melanda sebagian besar kota maka warga kota
diungsikan Nardiati et al. 1996.
Konjungsi : maka p
dalam daftar konjungsi jenis 8.
Proses identifikasi struktur klausa : pasif dengan pola P
–O. maka warga kota diungsikan
konj O P
Pembentukan pola graf : representasikan token klausa subordinatif pada
Gambar 91 dengan graf struktur klausa pada Gambar 109.
Graf struktur klausanya adalah sebagai berikut.
Gambar 157 Pola graf struktur klausa subordinatif pasif dengan konjungsi maka dan susunan fungsional P
–O. CAU
ALI maka
ALI klausa subordinatif
ALI klausa utama
O CAU
ALI P
ALI klausa utama
CAU ALI
sebab ALI
klausa subordinatif
ALI S
PAR ALI
P ALI
Tabel 17 Pengujian aturan pembentukan pada Gambar 157
Hal yang diuji Input
Hasil Status
Hubungan subordinasi
konjungsi jenis 8 maka
relasi CAU, arah dari klausa utama menuju klausa subordinatif
sesuai
hubungan P –O
warga kota diungsikan
relasi CAU, arah dari P menuju O sesuai
8.
Input : Dia masuk DPR dengan membawa gelar Putri Indonesia tahun 2001
Safitri 2011.
Konjungsi : dengan p
dalam daftar konjungsi jenis 6.
Proses identifikasi struktur klausa : aktif transitif dengan pola P
–O– Ket.Waktu K
1
. dengan membawa gelar Putri Indonesia tahun 2001
konj P O Ket.Waktu K
1
Pembentukan pola graf : representasikan token klausa subordinatif pada
Gambar 89 dengan graf struktur klausa pada Gambar 110.
Graf struktur klausanya adalah sebagai berikut.
Gambar 158 Pola graf struktur klausa subordinatif pasif dengan konjungsi dengan dan susunan fungsional P
–O–K
1
. Tabel 18 Pengujian aturan pembentukan pada Gambar 158
Hal yang diuji Input
Hasil Status
Hubungan subordinasi
konjungsi jenis 6 dengan
relasi CAU, arah dari klausa subordinatif menuju klausa utama
sesuai
hubungan P –O
membawa gelar Putri
Indonesia relasi CAU, arah dari P menuju O
sesuai hubungan P
– Ket.Tempat K
1
membawa –
tahun 2001 relasi PAR, arah dari Ket.Tempat
menuju P sesuai
CAU ALI
dengan ALI
klausa subordinatif
ALI klausa
utama P
PAR ALI
K
1
ALI O
CAU ALI
9.
Input : Salah satu kebiasaan buruk tersebut adalah ngebut di jalan umum
tanpa memakai perlengkapan safety riding Jazi 2010.
Konjungsi : tanpa p
dalam daftar konjungsi jenis 7.
Proses identifikasi struktur klausa : aktif transitif dengan pola P
–O. tanpa memakai perlengkapan safety riding
konj P O
Pembentukan pola graf : representasikan token klausa subordinatif pada
Gambar 90 dengan graf struktur klausa pada Gambar 109.
Graf struktur klausanya adalah sebagai berikut.
Gambar 159 Pola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi tanpa dan susunan fungsional P
–O. Tabel 19 Pengujian aturan pembentukan pada Gambar 159
Hal yang diuji Input
Hasil Status
Hubungan subordinasi
konjungsi jenis 7 tanpa
relasi CAU, arah dari klausa subordinatif menuju klausa
utama dan relasi NEGPAR untuk klausa subordinatifnya.
sesuai
hubungan P –O
memakai perlengkapan safety
riding relasi CAU, arah dari P menuju
O sesuai
10.
Input : Guru menerangkan bagaimana sifat tumbuhan spora itu berkembang
biak Nardiati et al. 1996.
Konjungsi : bagaimana p
dalam daftar konjungsi jenis 10
Proses identifikasi struktur klausa : klausa subordinatif berupa klausa
taktransitif dengan pola S –P.
CAU ALI
tanpa ALI
klausa subordinatif
ALI klausa
utama NEG
P CAU
ALI O
ALI
bagaimana sifat tumbuhan spora itu berkembang biak konj S P
Pembentukan pola graf struktur klausa subordinatif : representasikan
token klausa subordinatif pada Gambar 93 dengan graf struktur klausa pada Gambar 117.
Graf struktur klausa subordinatifnya adalah sebagai berikut.
Gambar 160 Pola graf struktur klausa subordinatif taktransitif dengan konjungsi bagaimana dan susunan fungsional S
–P. Pengujian aturan dengan menggunakan Gambar 160 saja belum cukup,
karena hal yang dibandingkan oleh relasi EQU belum tampak, sehingga perlu dicari secara manual pola graf struktur kalimatnya.
Proses identifikasi struktur kalimat : kalimat aktif transitif dengan pola S
– P
–O dengan objeknya adalah klausa subordinatif. Graf struktur kalimatnya adalah sebagai berikut.
Gambar 161 Pola graf struktur klausa subordinatif taktransitif dengan pola S
–P dan konjungsi bagaimana yang menyatakan isi objek dalam klausa utama berpola S
–P–O. P
CAU CAU
ALI S
ALI O
ALI
EQU
ALI bagaimana
ALI klausa
subordinatif ALI
klausa utama P
CAU ALI
S ALI
EQU ALI
bagaimana ALI
klausa subordinatif
ALI klausa
utama P
CAU ALI
S ALI
Tabel 20 Pengujian aturan pembentukan pada Gambar 161
Hal yang diuji Input
Hasil Status
Hubungan subordinasi
konjungsi jenis
10 bagaimana
relasi EQU antara klausa subordinatif dengan O pada
klausa utama sesuai
hubungan S –P
dalam klausa subordinatif
sifat tumbuhan spora itu berkembang biak
relasi CAU, arah dari S menuju P
sesuai
11.
Input : Namun, sebelum memperoleh ijin, mereka harus mengikuti aturan
yang telah ditetapkan Polri Rixco 2008.
Konjungsi : yang p
dalam daftar konjungsi jenis 11.
Proses identifikasi struktur klausa : klausa subordinatif berupa klausa
pasif dengan pola S –P.
yang telah ditetapkan Polri konj P S
Pembentukan pola graf struktur klausa subordinatif : representasikan
token klausa subordinatif pada Gambar 94 dengan graf struktur klausa pada Gambar 117.
Graf struktur klausa subordinatifnya adalah sebagai berikut.
Gambar 162 Pola graf struktur klausa subordinatif pasif dengan konjungsi yang dan susunan fungsional S
–P. Pengujian aturan dengan menggunakan Gambar 162 saja belum cukup,
karena hal yang jadi acuan dalam relasi PAR belum tampak, sehingga perlu dicari secara manual pola graf struktur kalimatnya.
Proses identifikasi struktur kalimat : kalimat aktif transitif dengan pola S
– P
–O dengan objeknya mempunyai atribut atau diterangkan oleh klausa subordinatif.
Graf struktur kalimatnya adalah sebagai berikut.
PAR ALI
yang Klausa
utama ALI Klausa
subordinatif P
CAU ALI
S ALI
ALI
Gambar 163 Pola graf struktur klausa subordinatif pasif dengan pola S –
P dan konjungsi yang yang menerangkan isi objek dalam klausa utama berpola S
–P–O. Tabel 21 Pengujian aturan pembentukan pada Gambar 163
Hal yang diuji Input
Hasil Status
Hubungan subordinasi
konjungsi jenis
11 yang
relasi PAR dari klausa subordinatif menuju fungsi
objek klausa utama sesuai
hubungan S –P
dalam klausa subordinatif
telah ditetapkan Polri
relasi CAU, arah dari S menuju P
sesuai
12.
Input : Gajinya sama besar dengan gaji saya Alwi et al. 2003. Konjungsi : sama...dengan p
dalam daftar konjungsi jenis 10.
Proses identifikasi struktur klausa : klausa subordinatif berupa klausa
statif dengan pola S –P.
gaji saya besar S P
Pembentukan pola graf struktur klausa subordinatif : representasikan
token klausa subordinatif pada Gambar 93 dengan graf struktur klausa pada Gambar 129.
Graf struktur klausa subordinatifnya adalah sebagai berikut. PAR
ALI yang
ALI Klausa utama
P CAU
ALI S
ALI O
CAU ALI
ALI Klausa subordinatif
P CAU
ALI S
ALI
Gambar 164 Pola graf struktur klausa subordinatif statif dengan fungsi S
–P dengan konjungsi sama...dengan. Pengujian aturan dengan menggunakan Gambar 164 saja belum cukup,
karena hal yang dibandingkan dalam relasi EQU belum tampak, sehingga perlu dicari secara manual pola graf struktur kalimatnya.
Proses identifikasi struktur kalimat : kalimat statif dengan pola S
–P dengan predikatnya dibandingkan sama besar dengan predikat pada klausa
subordinatif. Graf struktur kalimatnya adalah sebagai berikut.
Gambar 165 Pola graf struktur kalimat statif dengan fungsi S –P yang
dibandingkan dengan klausa subordinatif statif berpola S –
P menggunakan konjungsi sama...dengan. Tabel 22 Pengujian aturan pembentukan pada Gambar 165
Hal yang diuji Input
Hasil Status
Hubungan subordinasi
konjungsi jenis
10 sama besar dengan
relasi EQU antara Predikat klausa utama dengan Predikat
klausa subordinatif sesuai
hubungan S –P
pada klausa subordinatif
gaji saya besar relasi PAR, arah dari P menuju
S sesuai
PAR ALI
S ALI
P PAR
ALI S
ALI P
EQU ALI
sama...dengan ALI
klausa subordinatif ALI
klausa utama EQU
ALI sama... dengan
klausa subordinatif ALI
klausa utama
PAR ALI
S ALI
P ALI
13.
Input : Chinatsu Wakatsuki lebih memilih 2NE1 daripada BigBang
TsatsaSoeun 2011.
Konjungsi : lebih...daripada p
dalam daftar konjungsi jenis 12
Proses identifikasi struktur klausa : klausa subordinatif berupa klausa
aktif transitif dengan pola S –P–O.
China Wakatsuki memilih BigBang S P O
Pembentukan pola graf struktur klausa subordinatif : representasikan
token klausa subordinatif pada Gambar 95 dengan graf struktur klausa pada Gambar 97.
Graf struktur klausa subordinatifnya adalah sebagai berikut.
Gambar 166 Pola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan fungsi S
–P–O dengan konjungsi lebih...daripada. Pengujian aturan dengan menggunakan Gambar 166 saja belum cukup,
karena hal yang dibandingkan dalam relasi ORD belum tampak, sehingga perlu dicari secara manual pola graf struktur kalimatnya.
Proses identifikasi struktur kalimat : kalimat aktif transitif dengan pola S
– P
–O dengan predikatnya dibandingkan dengan predikat pada klausa subordinatif menggunakan hubungan lebih.
Graf struktur kalimatnya adalah sebagai berikut. ORD
ALI lebih...daripada
Klausa utama
ALI Klausa subordinatif
ALI
CAU ALI
S ALI
P CAU
ALI O
Gambar 167 Pola graf struktur kalimat aktif transitif dengan fungsi S –
P –O yang dibandingkan dengan klausa subordinatif aktif
transitif berpola
S –P–O menggunakan konjungsi
lebih...daripada. Tabel 23 Pengujian aturan pembentukan pada Gambar 167
Hal yang diuji Input
Hasil Status
Hubungan subordinasi
konjungsi jenis
12 lebih memilih 2NE1
daripada relasi ORD, arah dari Predikat
klausa subordinatif menuju predikat klausa utama
sesuai
hubungan S –P
dalam klausa subordinatif
Chinatsu Wakatsuki – memilih
relasi CAU, arah dari S menuju P
sesuai hubungan P
–O dalam klausa
subordinatif memilih
– BigBang relasi CAU, arah dari P menuju
O sesuai
ORD ALI
lebih...daripada Klausa utama
ALI Klausa subordinatif CAU
ALI S
ALI P
CAU ALI
O CAU
ALI S
ALI P
CAU ALI
O
ALI
ABSTRACT
ARDIAN AWALUDDIN. The Construction of Indonesian Clause Graph Pattern Using Knowledge Graph Method. Under supervision of SRI NURDIATI and
FARIDA HANUM.
Knowledge graph is a new method of knowledge representation. In principle, knowledge graph consists of concept and relationship. There are already
rules of constructing wordgraphs of noun, verb, adverb, adjective, preposition, and phrase. However to be able to represent the meaning of Indonesian text we still
need other rules to represent clause and sentence. This research is mainly focused on constructing a subordinative clause graph and building rules of subordinative
clause graph formation. In this research, subordinative clause is classified by analyzing the subordinative relationship time, condition, if-relation, purpose,
consessive, resemblace, because-relation, result, way-relation, tool-relation, complementation, attributive, equative, and comparative and the structure of
clause the combination of subject, predicate, object, complement, and description. After the result of constructing subordinative clause graph is
analyzed and formulated, the subordinative clauses are classified based on the same conjunction graph pattern and clause structure graph pattern, and we get 13
conjunction graph patterns and 48 clause structure graph patterns for subordinative clause in Indonesian.
Keywords: graph, knowledge graph, wordgraph, subordinative clause
RINGKASAN
ARDIAN AWALUDDIN. Konstruksi Pola Graf Klausa Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Knowledge Graph. Dibimbing oleh SRI NURDIATI dan
FARIDA HANUM.
Komunikasi antara komputer dan manusia hanya mungkin jika ada pendekatan yang mampu menjembatani bahasa alami dan bahasa komputer.
Beberapa metode yang sudah dikenal adalah natural language processing NLP, natural language understanding, atau computational linguistics. Salah satu
metode yang digunakan dalam NLP adalah Knowledge Graph KG yang merupakan metode baru dalam metode representasi pengetahuan. Metode ini
membuat model penjelasan semantik untuk persepsi manusia dan pengolahan informasi berdasarkan filsafat dan psikologi. Penelitian penerapan KG pada
bahasa Indonesia dalam jangka panjang bertujuan merancang sebuah sistem yang dapat meringkas bahan bacaan secara otomatis dengan output berbentuk graf.
Penelitian KG pada bahasa Indonesia yang telah dilakukan tentang aturan pembentukan word graph adalah pada jenis kata benda, kata kerja, kata sifat, kata
keterangan, preposisi, dan frasa. Aturan pembentukan word graph tersebut belum juga dapat digunakan untuk menganalisis suatu kalimat. Analisis suatu kalimat
membutuhkan aturan pembentukan satuan sintaksis di bawah kalimat yaitu klausa. Oleh karena itu, penulis tertarik melakukan penelitian tentang KG dan
membatasinya pada aturan pembentukan graf klausa bahasa Indonesia, khususnya untuk klausa subordinatif atau biasa dikenal sebagai anak kalimat.
Penelitian ini bertujuan membangun pola graf struktur klausa bahasa Indonesia, membuat aturan pembentukan graf struktur klausa bahasa Indonesia,
dan menguji aturan pembentukan graf struktur klausa bahasa Indonesia. Manfaat penelitian ini adalah memberikan aturan pembentukan graf klausa bahasa
Indonesia dan sebagai pelengkap penelitian yang panjang yaitu terciptanya metode yang menghasilkan informasi dalam bentuk graf dari suatu dokumen
berbahasa Indonesia.
Teori KG merupakan sebuah pendekatan baru yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan bahasa manusia yang lebih terfokus pada aspek semantik
daripada aspek sintatik. KG terdiri atas concept token, type, dan name dan relationships. Token adalah suatu node
pada KG yang ditandai dengan “”, yang menyatakan suatu pengalaman pada dunia nyata atau konsep yang ada pada dunia
kita. Type menyatakan concept umum yang ditentukan oleh himpunan atribut yang melekat padanya. Name adalah suatu yang bersifat individual dan unik.
Relasi yang ada pada KG saat ini terdiri atas 9 binary relation, yaitu EQU, SUB, ALI, DIS, CAU, ORD, PAR, SKO, dan F. Relasi ALI digunakan untuk
menghubungkan token dengan type, tujuannya untuk mengekspresikan bahwa token tersebut mempunyai type tertentu. Relasi CAU menyatakan hubungan di
antara penyebab dan akibat, atau sesuatu hal yang memengaruhi hal lainnya. Relasi EQU dapat digunakan untuk memberi nilai pada sesuatu hal dan dapat juga
digunakan untuk menunjukkan dua buah token yang sama pada relasi EQU simetris. Relasi SUB digunakan untuk menyatakan bahwa sesuatu merupakan
bagian dari sesuatu yang lain. Relasi DIS membandingkan dua konsep yang tidak sama. Relasi ORD menyatakan bahwa dua hal mempunyai urutan tertentu satu
sama lain. Relasi PAR menyatakan bahwa sesuatu hal merupakan atribut sifat dari hal lainnya. Relasi SKO digunakan untuk menyatakan informasi
kebergantungan. F digunakan untuk menunjukkan fokus dari suatu graf.
Klausa merupakan satuan sintaksis yang terdiri atas dua kata, atau lebih, yang mengandung unsur predikasi. Salah satu cara untuk menghubungkan klausa
dalam sebuah kalimat majemuk adalah dengan cara subordinasi. Subordinasi menggabungkan dua klausa atau lebih sehingga terbukti kalimat majemuk yang
salah satu klausanya menjadi bagian dari klausa yang lain. Klausa yang merupakan bagian dari klausa lainnya dalam kalimat majemuk bertingkat disebut
klausa bawahan atau klausa subordinatif. Klausa subordinatif biasa disebut sebagai anak kalimat, sedangkan klausa utama biasa disebut induk kalimat.
Berdasarkan hubungan subordinasinya, ada 4 macam klausa subordinatif, yaitu klausa adverbial, klausa nominal, klausa relatif, dan klausa perbandingan. Klausa
adverbial dibagi lagi berdasarkan macam hubungannya yaitu klausa adverbial dengan hubungan waktu, syarat, pengandaian, tujuan, konsesif, pembandingan,
penyebaban, hasil, cara, dan alat. Jenis klausa berdasarkan predikatnya dibagi menjadi klausa aktif transitif, klausa pasif, klausa statif, dan klausa ekuatif. Setiap
klausa mempunyai susunan sintaksis yang merupakan kombinasi dari predikat P, subjek S, objek O, pelengkap Pel, dan keterangan Ket.
Alur penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut, 1 studi pustaka, yaitu mengumpulkan bahan pustaka tentang klausa subordinatif yang meliputi
bahan penunjang bahasa Indonesia, pustaka tentang KG, dan teks atau dokumen yang akan dipilih unsur klausa subordinatifnya, 2 membuat aturan pembentukan
graf struktur klausa subordinatif bahasa Indonesia, dengan langkah sebagai berikut, 2a mengumpulkan klausa subordinatif dari kalimat majemuk bertingkat
dalam teks atau dokumen, 2b merumuskan pembentukan graf struktur klausa subordinatif, 2c membuat aturan pembentukan graf struktur klausa subordinatif,
3 menguji aturan pembentukan graf struktur klausa subordinatif.
Pembentukan klausa subordinatif dalam kalimat majemuk bertingkat ada dua tahap, yaitu 1 pembentukan hubungan subordinasi antara klausa subordinatif
dengan klausa utama, dan 2 pembentukan struktur klausa subordinatif atau anak kalimat. Pembentukan hubungan subordinasi klausa adverbial dengan hubungan
waktu batas permulaan, hubungan waktu berurutan, hubungan waktu batas akhir, dan klausa perbandingan dengan hubungan komparatif menggunakan relasi ORD.
Pembentukan klausa adverbial dengan hubungan waktu bersamaan, hubungan pembandingan, klausa nominal, dan klausa perbandingan dengan hubungan
ekuatif menggunakan relasi EQU. Pembentukan klausa adverbial dengan hubungan syarat, pengandaian, penyebaban, tujuan, hasil, cara, dan alat
menggunakan relasi CAU kecuali pada hubungan cara dan alat dengan konjungsi tanpa yang menggunakan relasi CAU dan NEGPAR. Pembentukan klausa
adverbial dengan hubungan konsesif menggunakan relasi frame AND. Pembentukan klausa relatif menggunakan relasi PAR. Setelah dilakukan
pengelompokan berdasarkan pola grafnya, ada 13 pola graf konjungsi yang menghubungkan klausa subordinatif dengan klausa utama dan 48 pola graf
struktur klausa yang merupakan kombinasi sintaksis fungsi S, P, O, Pel, atau Ket. Berdasarkan hasil analisis tersebut, didapat aturan pembentukan graf struktur
klausa subordinatif bahasa Indonesia. Setelah dilakukan pengujian, aturan pembentukan graf struktur klausa subordinatif bahasa Indonesia dapat diterapkan
untuk semua klausa subordinatif yang terdefinisi konjungsi dan struktur klausanya.
Kata kunci : graf, knowledge graph, word graph, klausa subordinatif
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa alami atau bahasa natural adalah bahasa yang biasa digunakan untuk berkomunikasi antarmanusia. Bahasa buatan adalah bahasa yang dibuat secara
khusus untuk memenuhi kebutuhan tertentu, misalnya bahasa pemrograman komputer Arman 2004. Komunikasi antara komputer dan manusia hanya
mungkin jika ada pendekatan yang mampu menjembatani bahasa alami dan bahasa komputer. Beberapa metode yang sudah dikenal adalah natural language
processing NLP, natural language understanding, atau computational linguistics Zhang 2002. NLP mencoba membuat komputer mampu memahami
suatu perintah yang dituliskan dalam bentuk bahasa sehari-hari. Saat ini sudah ada penelitian mengenai NLP. Salah satu metode yang
digunakan dalam NLP adalah Knowledge Graph KG yang merupakan metode baru dalam metode representasi pengetahuan. Metode ini membuat model
penjelasan semantik untuk persepsi manusia dan pengolahan informasi berdasarkan filsafat dan psikologi Zhang 2002. Penelitian tentang KG pada
mulanya dipelopori oleh Hoede dan Stokman pada tahun 1982 yang menyarikan pengetahuan dari teks bidang medis dan sosiologi. Pada tahun 2002, Zhang
meneliti tentang teori KG dan structural parsing. Structural parsing adalah pemetaan suatu kalimat pada suatu semantic sentence graph Zhang 2002.
Prinsipnya, setiap kata mempunyai word graph dan setiap kalimat mempunyai sentence graph, sedangkan sentence graph terbentuk dari word graph yang ada
pada kalimat. Saat itu, Zhang sudah meneliti tentang penerapan metode KG untuk dokumen berbahasa Inggris dan Cina.
Pengembangan metode KG untuk dokumen berbahasa Indonesia sebenarnya sudah dimulai dan dipelopori oleh Sri Nurdiati dan beberapa mahasiswa
bimbingannya. Hulliyah 2007 menganalisis teks dari dokumen tsunami. Ikhwati 2007 menganalisis teks dari dokumen kemiskinan. Berri 2008 mengubah
kalimat sembarang menjadi kalimat efektif kemudian ditransformasi menjadi text graph dan merancang algoritme pembentukan text graph. Wulandari 2008
merancang algoritme combined graph dan simplified graph. Rusiyamti 2008
menentukan chunk indicators yang digunakan sebagai petunjuk dalam menganalisis teks berbahasa Indonesia yang akan ditampilkan dalam bentuk graf.
Saleh 2009 merancang aturan dan menyusun word graph kata benda. Muslik 2009 merancang aturan dan menyusun word graph kata kerja. Rahmat 2009
merancang aturan dan menyusun word graph kata sifat. Anggraeni 2009 merancang aturan dan menyusun word graph preposisi. Samba 2010 merancang
aturan dan menyusun word graph kata keterangan, dan Mahmuda 2010 merancang aturan dan menyusun graf frasa bahasa Indonesia.
Aturan dan kamus word graph tersebut belum juga dapat digunakan untuk menganalisis suatu kalimat. Analisis suatu kalimat membutuhkan aturan
pembentukan satuan sintaksis di bawah kalimat yaitu klausa. Konstruksi pola graf klausa bahasa Indonesia bukanlah sesuatu yang mudah dan cepat, melainkan perlu
waktu yang relatif lama. Begitu juga dengan klausa bahasa Indonesia yang terlalu luas dan kompleks, karena klausa berpotensi menjadi sebuah kalimat, baik kalimat
sederhana maupun kalimat majemuk. Kalimat majemuk terbagi lagi menjadi kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Kalimat majemuk
bertingkat terbentuk oleh dua bagian klausa, yaitu klausa utama atau induk kalimat dan klausa subordinatif atau anak kalimat. Oleh karena itu, penulis
tertarik melakukan penelitian tentang KG dan membatasinya pada aturan pembentukan graf klausa bahasa Indonesia, khususnya untuk klausa subordinatif.
1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan
Tujuan penelitan ini adalah: a.
membangun pola graf struktur klausa bahasa Indonesia. b.
membuat aturan pembentukan graf struktur klausa bahasa Indonesia. c.
menguji aturan pembentukan graf struktur klausa bahasa Indonesia.
Manfaat
Manfaat penelitian ini adalah memberikan aturan pembentukan graf klausa bahasa Indonesia dan sebagai pelengkap penelitian yang panjang yaitu terciptanya
metode yang menghasilkan informasi dalam bentuk graf dari suatu dokumen bahasa Indonesia.