subordinatif. Penentuan fokus tidak mutlak berada pada token predikat untuk kalimat lainnya.
Gambar 70 Pola graf klausa subordinatif ekuatif dengan fungsi S – P–Ket.
Tempat dengan konjungsi bahwa yang menyatakan isi objek dalam klausa utama.
4.1.3 Pembentukan Graf Struktur Klausa Relatif
Klausa perluasan dengan konjungsi yang yang disematkan dalam klausa utama disebut sebagai klausa relatif dan berfungsi sebagai keterangan bagi
sintaksis S, P, O, atau Ket tertentu. Klausa relatif yang diteliti adalah klausa relatif dengan hubungan atributif restriktif yang memuat konjungsi yang. Klausa
relatif dengan hubungan atributif takrestriktif mempunyai proses pembentukan yang hampir sama karena memuat konjungsi yang sama yaitu yang. Contoh
klausa relatif ada dalam kalimat berikut ini. 1.18
Baobab yang dijumpai Reza pada Juli 2010 sedang meranggas karena musim kemarau Artdiyasa 2010.
Kalimat 1.18 memuat konjungsi yang. Klausa relatifnya adalah yang dijumpai Reza pada Juli 2010, sedangkan klausa utamanya adalah Baobab sedang
meranggas karena musim kemarau. Pembentukan grafnya akan diuraikan satu persatu, mulai dari pembentukan graf konjungsi yang, graf struktur klausa
relatifnya, beserta graf struktur klausa utamanya dengan tujuan alur pembentukan graf struktur klausa relatifnya menjadi jelas.
P CAU
CAU ALI
S ALI
O ALI
P EQU
PAR ALI
S ALI
Ket.Tempat ALI
EQU
ALI bahwa
ALI klausa
subordinatif ALI
klausa utama
Makna yang dikandung kalimat 1.18 adalah klausa yang dijumpai Reza pada Juli 2010 merupakan suatu atribut dari kata Baobab. Misal terdapat dua
token, token pertama merupakan atribut dari token yang kedua, maka relasi PAR mempunyai arc yang berasal dari token pertama menuju token kedua. Fokus
terletak pada token pertama karena token pertama mewatasi nomina yang diterangkannya pada token kedua. Makna kata yang menyatakan hubungan
atributif restriktif dinyatakan dalam frame.
Gambar 71 Word graph konjungsi yang menyatakan hubungan atributif restriktif.
Konjungsi yang yang menyatakan hubungan atributif restriktif
mempunyai makna yang sama dengan konjungsi yang yang menyatakan hubungan atributif takrestriktif, sehingga graf yang dibentuk oleh konjungsi yang
yang menyatakan hubungan atributif takrestriktif sama dengan graf yang dibentuk
oleh konjungsi yang yang menyatakan hubungan atributif restriktif. Klausa relatif atau klausa subordinatif yang dijumpai Reza pada Juli
2010 jika dianalisis fungsinya adalah sebagai berikut. yang dijumpai Reza pada Juli 2010
konj P S Ket.Waktu
Unsur pekerjaan atau aksi ditunjukkan oleh verba dijumpai, sehingga fungsi predikatnya adalah kata dijumpai. Unsur pelaku pekerjaan ditunjukkan oleh kata
Reza, sehingga fungsi subjeknya adalah kata Reza. Unsur pada Juli 2010 menduduki fungsi sebagai keterangan waktu. Menurut Alwi et al. 2003, verba
aktif transitif yang berprefiks meng- dapat diubah menjadi bentuk pasif dengan mengganti prefiks meng- dengan prefiks di-, sehingga kata ditanam pada anak
kalimat tersebut merupakan verba transitif, dan klausa tersebut merupakan klausa pasif. Susunan fungsi klausa subordinatif tersebut adalah P
–S–keterangan waktu atau dapat juga dituliskan S
–P–keterangan waktu dan klausa tersebut merupakan klausa pasif.
Pembentukan graf struktur klausa pasif dengan fungsi S –P–keterangan
waktu pada kalimat 1.18 akan diuraikan berikut ini. Kata Reza yang menduduki PAR
ALI yang
fungsi sebagai subjek dan frasa yang dijumpai yang menduduki fungsi sebagai predikat harus dihubungkan oleh relasi sebab akibat. Menurut Nurdiati dan Hoede
2009, relasi CAU dapat digunakan untuk menghubungkan subjek dengan predikat. Fungsi keterangan waktu yang ditunjukkan frasa pada Juli 2010
berhubungan erat dengan kegiatan dijumpai, sehingga relasi yang sesuai untuk menghubungkan fungsi keterangan waktu dengan predikat adalah PAR, yaitu
token yang menyatakan fungsi keterangan waktu sebagai atribut dari token yang menyatakan fungsi predikat. Fokus klausa pada kalimat 1.18 terletak pada frasa
yang dijumpai yaitu fungsi predikat, sehingga ontology focus melekat pada token predikat.
Gambar 72 Graf strukur klausa pasif dengan fungsi S –P–Ket.Waktu dan
fokus pada token predikat. Klausa utama Baobab sedang meranggas karena musim kemarau, jika
dianalisis fungsinya adalah sebagai berikut. Baobab sedang meranggas karena musim kemarau
S P Ket.Sebab
Subjek dalam klausa tersebut adalah kata Baobab, karena menunjukkan pelaku aktivitas sedang meranggas. Frasa sedang meranggas mempunyai bentuk dasar
meranggas dan merupakan verba taktransitif serta menduduki fungsi sebagai predikat. Frasa karena musim kemarau menduduki fungsi keterangan sebab,
karena didahului oleh preposisi karena. Klausa tersebut terdiri atas subjek, predikat yang berupa verba taktransitif, dan keterangan sebab, sehingga susunan
fungsi klausa subordinatif tersebut adalah S –P–keterangan sebab dan klausa
tersebut merupakan klausa taktransitif. Pembentukan graf struktur klausa aktif transitif dengan fungsi S
–P– keterangan sebab diuraikan berikut ini. Kata Baobab yang menduduki fungsi
sebagai subjek dan frasa sedang meranggas yang menduduki fungsi sebagai predikat harus dihubungkan oleh relasi sebab akibat. Menurut Nurdiati dan Hoede
2009, relasi CAU dapat digunakan untuk menghubungkan subjek dengan predikat. Predikatnya berupa kata kerja taktransitif, sehingga tidak bisa diikuti
P PAR
ALI Ket. Waktu
CAU ALI
S ALI
oleh objek maupun pelengkap. Frasa karena musim kemarau yang menduduki fungsi keterangan sebab berhubungan dengan peristiwa meranggas yang
dinyatakan dalam fungsi predikat. Hubungan tersebut dapat dilihat pada preposisi yang muncul, yaitu kata karena. Word graph preposisi karena dapat dilihat pada
Gambar 51. Token pertama pada wordgraph tersebut merepresentasikan keterangan sebab yaitu frasa musim kemarau, sedangkan token kedua
merepresentasikan predikat yaitu kata meranggas. Maknanya adalah musim kemarau mengakibatkan peristiwa meranggas. Secara umum, graf yang
menghubungkan fungsi predikat dengan fungsi keterangan sebab adalah sebagai berikut.
Gambar 73 Word graph preposisi karena yang digunakan untuk menghubungkan keterangan sebab dengan predikat.
Fokus klausa Baobab sedang meranggas karena musim kemarau terletak pada kata Baobab, sehingga atribut fokus terletak pada token subjek.
Gambar 74 Graf klausa taktransitif dengan fungsi S –P–Ket.Sebab dan
fokus pada token subjek. Penggabungan klausa relatif dan klausa utama dengan konjungsi yang
harus mempertimbangkan suatu fungsi yang akan diterangkan oleh klausa relatif. Fungsi subjek pada klausa utama akan diterangkan oleh klausa relatif pada
kalimat 1.18, sehingga token subjek pada klausa utama dihubungkan oleh graf konjungsi yang dengan graf struktur klausa relatif. Fokus keseluruhan berpindah
ke dalam klausa utama, tepatnya pada kata Baobab, sehingga atribut fokus P
CAU CAU
ALI S
ALI ALI
Ket.Sebab
karena ALI
CAU ALI
karena ALI
ALI Ket.Sebab
P
terdapat pada token subjek pada klausa utama. Penentuan fokus tidak mutlak berada pada token subjek untuk kalimat lainnya.
Gambar 75 Pola graf struktur klausa subordinatif pasif dengan fungsi S –
P –Ket.Waktu dengan konjungsi yang yang membatasi isi
subjek dalam klausa utama.
4.1.4 Pembentukan Graf Struktur Klausa Perbandingan