Ruang Lingkup Kontraksi pola graf klausa Bahasa Indonesia menggunakan metode knowledge graph

2 TINJAUAN PUSTAKA Beberapa definisi, teori, dan konsep yang akan digunakan dalam pembahasan selanjutnya akan dijelaskan pada bagian ini.

2.1 Klausa Subordinatif

2.1.1 Klausa

Satuan sintaksis dalam bahasa Indonesia yang akan dikaji dalam tulisan ini adalah klausa. Klausa merupakan satuan sintaksis yang terdiri atas dua kata, atau lebih, yang mengandung unsur predikasi Alwi et al. 2003. Klausa mempunyai struktur internal, yaitu unsur predikat dengan atau tanpa subjek, objek, pelengkap, atau keterangan. Contoh klausa antara lain 1 dia cantik subjek + predikat, 2 anak itu makan kue subjek + predikat + objek. Pada umumnya, klausa tidak banyak berbeda dengan kalimat. Hal ini terlihat dari kesamaan struktur internalnya. Perbedaannya ada pada kelengkapan intonasi atau tanda baca akhir. Agar lebih mudah, konstruksi sintaksis tanpa intonasi atau tanda baca akhir kita sebut sebagai klausa, sedangkan konstruksi sintaksis dengan intonasi atau tanda baca akhir kita sebut sebagai kalimat. Agar beda dengan kalimat, dalam penelitian ini, perlu dibuat kesepakatan penulisan kalimat dan klausa. Berikut ini adalah contoh kalimat dan klausa. 1 Apakah sekarang ia harus mengulangi melamar Tantri? kalimat. 2 mereka berbicara tentang politik klausa.

2.1.2 Klausa Subordinatif

Kalimat Majemuk atau kalimat luas adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih Ramlan 2001. Salah satu cara untuk menghubungkan klausa dalam sebuah kalimat majemuk adalah dengan cara subordinasi. Subordinasi menggabungkan dua klausa atau lebih sehingga terbukti kalimat majemuk yang salah satu klausanya menjadi bagian dari klausa yang lain. Dengan kata lain, kalimat majemuk yang disusun dengan cara subordinatif itu disebut kalimat majemuk bertingkat Alwi et al. 2003. Klausa yang merupakan bagian dari klausa lainnya dalam kalimat majemuk bertingkat disebut klausa bawahan atau klausa subordinatif atau anak kalimat Ramlan 2001. Hubungan subordinasi dapat digambarkan sebagai berikut. Gambar 1 Bagan subordinasi. Klausa 2 berkedudukan sebagai konstituen atau satuan-satuan yang membentuk konstruksi klausa 1. Klausa 2 disebut sebagai klausa subordinatif atau biasa kita kenal sebagai anak kalimat. Klausa 1, tempat dilekatkannya klausa 2, disebut klausa utama. Contoh penggabungan dua buah klausa dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat pada kalimat berikut. Dia pergi ketika saya sedang mandi. Klausa ketika saya mandi disebut klausa subordinatif atau anak kalimat, sedangkan klausa dia pergi disebut klausa utama atau induk kalimat.

2.1.3 Jenis Klausa Subordinatif