4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pembentukan Graf Struktur Klausa Subordinatif
Graf struktur klausa subordinatif dibentuk dengan mempertimbangkan konsep knowledge graph, makna semantis hubungan subordinasi antara klausa
subordinatif dan klausa utama, dan susunan fungsional sintaksisnya berdasarkan makna dan kategori kata atau frasa penyusun tiap fungsinya. Pembagian ini
dijabarkan dan menjadi acuan dalam pembuatan graf struktur klausa subordinatif pada uraian berikut ini.
4.1.1 Pembentukan Graf Struktur Klausa Adverbial
Klausa adverbial merupakan klausa subordinatif yang berfungsi sebagai keterangan dalam kalimat majemuk bertingkat Alwi et al. 2003. Konjungsi atau
subordinator yang digunakan untuk menggabungkan klausa adverbial dengan klausa utama dapat dikelompokkan berdasarkan jenis klausa adverbialnya.
1. Hubungan Waktu
Klausa adverbial ini menyatakan waktu terjadinya peristiwa atau keadaan yang dinyatakan dalam klausa utama. Hubungan waktu ini dibedakan menjadi :
a. Hubungan Waktu Batas Permulaan
Salah satu klausa adverbial dengan hubungan waktu batas permulaan yang diteliti adalah klausa adverbial dengan konjungsi sejak. Contoh klausa
adverbial dengan hubungan waktu batas permulaan terdapat dalam kalimat berikut.
1.1 Sejak ditanam pada 1 Oktober 1955, tanaman belum pernah berbuah
Syariefa 2010. Bentuk word graph sejak dalam Anggraeni 2009 adalah sebagai
berikut.
Gambar 18 Word graph preposisi sejak. Waktu awal t dan waktu akhir t
1
. Word graph preposisi sejak di atas, terdiri atas dua token yang
direlasikan ORD. Relasi ORD digunakan untuk menyatakan adanya urutan pergerakan dari waktu awal t
menuju waktu akhir t
1
. Kata sejak hanya menyatakan makna waktu batas permulaan, maka makna sejak ditunjukkan oleh
frame. Token pertama dapat menunjukkan suatu klausa subordinatif karena
klausa subordinatif ini menduduki pengganti keterangan waktu batas permulaan. Oleh karena itu, token pertama dapat dihubungkan dengan type klausa
subordinatif menggunakan relasi ALI. Akibat penunjukan token pertama sebagai suatu klausa, maka secara otomatis token pertama tidak lagi berfungsi sebagai
token waktu, sehingga relasi ALI antara token pertama dengan type t akan hilang.
Token kedua dapat merepresentasikan klausa tanaman belum pernah berbuah yang diterangkan oleh token pertama. Oleh karena itu, token kedua dihubungkan
dengan type klausa utama menggunakan relasi ALI. Token kedua sudah menunjukkan suatu klausa utama, sehingga token kedua tidak lagi berfungsi
sebagai token waktu, akibatnya relasi ALI antara token kedua dengan type t
1
akan hilang. Hubungan antara token pertama dan token kedua tetap dapat
menggambarkan hubungan waktu batas permulaan, karena sudah dihubungkan oleh relasi ORD dan sebuah frame dengan type sejak, walaupun token-tokennya
sudah tidak menyatakan waktu. ORD
ALI t
t
1
ALI ALI
sejak
Gambar 19 Graf klausa subordinatif dengan konjungsi sejak. Konjungsi sejak dan sedari mempunyai makna yang sama yaitu sebagai
konjungsi subordinatif yang menyatakan hubungan waktu batas permulaan, sehingga pola graf yang dibentuk oleh konjungsi sedari sama dengan graf yang
dibentuk oleh konjungsi sejak. Klausa sejak ditanam pada 1 Oktober 1955 pada kalimat 1.1 jika
dianalisis fungsinya adalah sebagai berikut. sejak ditanam pada 1 Oktober 1955
konj P Ket.Waktu
Unsur pekerjaan atau aksi ditunjukkan oleh verba ditanam, sehingga fungsi predikatnya adalah kata ditanam. Unsur pada 1 Oktober 1955 menduduki fungsi
sebagai keterangan waktu. Menurut Alwi et al. 2003, verba aktif transitif yang berprefiks meng- dapat diubah menjadi bentuk pasif dengan mengganti prefiks
meng- dengan prefiks di-, sehingga kata ditanam pada anak kalimat tersebut merupakan verba transitif, dan klausa tersebut merupakan klausa pasif. Susunan
fungsi klausa subordinatif tersebut adalah P –keterangan waktu dan klausa tersebut
merupakan klausa pasif. Pembentukan pola graf struktur klausa pasif dengan struktur fungsional
P –keterangan waktu dijelaskan dalam uraian berikut ini. Kata ditanam menduduki
fungsi sebagai predikat, sehingga fungsi predikat ini diwakili oleh sebuah token yang mempunyai relasi ALI dengan type predikat. Fungsi keterangan waktu yang
ditunjukkan frasa pada 1 Oktober 1955 berhubungan erat dengan kegiatan ditanam, sehingga relasi yang sesuai untuk menghubungkan fungsi keterangan
waktu dengan predikat adalah PAR, yaitu token yang menyatakan fungsi keterangan waktu sebagai atribut dari token yang menyatakan fungsi predikat.
Fokus klausa pada kalimat 1.1 terletak pada kata ditanam yaitu fungsi predikat, sehingga relasi fokus dilekatkan pada token predikat. Berikut ini adalah pola graf
ORD ALI
sejak ALI
klausa subordinatif
ALI klausa utama
struktur klausa pasif dengan susunan P –keterangan waktu dan fokusnya berada
pada token predikat.
Gambar 20 Graf struktur klausa pasif dengan fungsi P –Ket.Waktu dan
fokus pada token predikat. Klausa pasif tersebut menduduki fungsi sebagai pengganti keterangan
waktu pada klausa utama, dengan kata lain klausa pasif tersebut merupakan anak kalimat atau klausa subordinatif, sehingga pola graf klausa subordinatif dapat
dimasukkan ke dalam token pertama pada Gambar 19. Fokus pada keseluruhan pola terdapat pada klausa subordinatif, dalam hal ini khususnya untuk kalimat
1.1 terdapat pada fungsi predikat. Penentuan fokus tidak mutlak berada pada fungsi predikat pada konteks kalimat yang lain. Hasil dari menggabungkan klausa
subordinatif dengan konjungsi dan klausa utama adalah sebuah pola klausa subordinatif pasif dengan fungsi S
–P–O–Ket.Waktu seperti berikut ini.
Gambar 21 Pola graf struktur klausa subordinatif pasif dengan konjungsi sejak dan susunan fungsional P
–Ket.Waktu.
b. Hubungan Waktu Bersamaan
Salah satu klausa adverbial dengan hubungan waktu bersamaan yang diteliti adalah klausa adverbial dengan konjungsi sambil. Contoh klausa adverbial
dengan hubungan waktu bersamaan terdapat dalam kalimat berikut. P
PAR ALI
Ket.Waktu ALI
klausa utama ORD
ALI sejak
ALI klausa subordinatif
ALI
P PAR
ALI Ket.Waktu
ALI
1.2 Seorang pria kulit hitam terlihat memanjat di batang sambil menancapkan
pasak Artdiyasa 2010.
Konjungsi sambil muncul dalam kalimat majemuk bertingkat 1.2. Makna kata sambil pada kalimat 1.2 adalah untuk menyatakan kegiatan
menancapkan pasak pada waktu yang sama dengan kegiatan seorang pria kulit hitam terlihat memanjat di batang. Inti dari membangun pola konjungsi sambil
adalah kesamaan waktu dua kegiatan, sehingga pada graf dibutuhkan dua buah token yang mempunyai hubungan kesamaan. Token yang pertama menyatakan
waktu pertama, sedangkan token yang kedua menyatakan waktu yang kedua, dan keduanya dihubungkan oleh relasi EQU. Fokusnya bisa terletak pada waktu
pertama maupun waktu kedua, karena pada dasarnya dua waktu tersebut sama. Klausa subordinatif nantinya dipilih dan akan dimasukkan ke dalam waktu
pertama, akibatnya atribut fokus ditempatkan pada waktu pertama. Kata sambil hanya menyatakan waktu yang bersamaan dengan waktu lain sehingga makna
sambil ditunjukkan oleh frame.
Gambar 22 Word graph konjungsi sambil. Waktu pertama t dan waktu
kedua t
1
. Token pertama dapat menunjukkan suatu klausa subordinatif karena
klausa subordinatif ini menduduki pengganti keterangan waktu bersamaan. Oleh karena itu, token pertama dapat dihubungkan dengan type klausa subordinatif
menggunakan relasi ALI. Akibat penunjukan token pertama sebagai suatu klausa, maka secara otomatis token pertama tidak lagi berfungsi sebagai token waktu,
sehingga relasi ALI antara token pertama dengan type t akan hilang. Contohnya
pada kalimat 1.2, klausa sambil menancapkan pasak merupakan pengganti keterangan waktu pada klausa seorang pria kulit hitam terlihat memanjat di
batang. Token kedua dapat dihubungkan dengan klausa seorang pria kulit hitam terlihat memanjat di batang yang diterangkan oleh token pertama. Oleh karena
EQU ALI
t t
1
ALI ALI
sambil
itu, token kedua dihubungkan dengan type klausa utama menggunakan relasi ALI. Token kedua sudah menunjukkan suatu klausa utama, sehingga token kedua tidak
lagi berfungsi sebagai token waktu, akibatnya relasi ALI antara token kedua dengan type t
1
akan hilang. Hubungan antara token pertama dan token kedua tetap dapat menggambarkan hubungan waktu batas permulaan, karena sudah
direlasikan dengan relasi EQU dan sebuah frame dengan type sambil, walaupun token-tokennya sudah tidak menyatakan waktu.
Gambar 23 Graf klausa subordinatif dengan konjungsi sambil. Konjungsi sewaktu, ketika, seraya, serta, sambil, sementara, selagi,
tatkala, dan selama mempunyai makna yang sama yaitu sebagai konjungsi subordinatif yang menyatakan hubungan waktu bersamaan, sehingga graf yang
dibentuk oleh konjungsi sewaktu, ketika, seraya, serta, sementara, selagi, tatkala, dan selama sama dengan graf yang dibentuk oleh konjungsi sambil.
Klausa sambil menancapkan pasak pada kalimat 1.2 jika dianalisis fungsinya adalah sebagai berikut.
sambil menancapkan pasak
konj P O
Subjek dalam klausa tersebut terlihat tidak ada, karena sudah melesap ke dalam klausa utama yaitu seorang pria kulit hitam. Kata menancapkan merupakan verba
transitif karena menggunakan verba dengan prefiks me- dan sufiks -kan serta menduduki fungsi sebagai predikat. Verba transitif ini biasanya diikuti oleh fungsi
objek. Kata pasak menduduki fungsi objek karena pasak merupakan benda yang dikenai kegiatan menancapkan. Klausa di atas terdiri atas predikat yang berupa
verba transitif, objek, dan susunan klausa tersebut aktif, sehingga susunan fungsi klausa subordinatif tersebut adalah P
–O dan klausa tersebut merupakan klausa aktif transitif.
EQU ALI
sambil ALI
klausa subordinatif
ALI klausa utama
Pembentukan pola graf struktur klausa aktif transitif dengan fungsi P –O
dapat dijelaskan dalam uraian berikut ini. Kata menancapkan yang menduduki fungsi predikat dan kata pasak yang menduduki fungsi objek juga harus
dihubungkan dengan relasi sebab akibat. Menurut Nurdiati dan Hoede 2009, relasi CAU dapat digunakan untuk menghubungkan predikat dengan objek.
Fokusnya terletak pada predikat, karena inti dari klausa 1.2 adalah kata kerja menancapkan. Berikut ini adalah pola klausa aktif transitif dengan susunan fungsi
P –O dan fokusnya berada pada token predikat.
Gambar 24 Graf klausa aktif transitif dengan fungsi P –O dan fokus pada
token predikat. Klausa aktif transitif tersebut menduduki fungsi sebagai pengganti
keterangan waktu pada klausa utama, dengan kata lain klausa aktif transitif tersebut merupakan anak kalimat atau klausa subordinatif sehingga pola graf
klausa subordinatif dapat dimasukkan ke dalam token pertama pada Gambar 23. Fokus pada kalimat 1.2 terdapat pada klausa utama, yaitu pada frasa seorang
pria kulit hitam yang menduduki fungsi subjek. Penentuan fokus berlaku juga pada fungsi lainnya pada konteks kalimat yang lain.
Gambar 25 Pola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi sambil dan susunan fungsional P
–O. P
CAU ALI
O ALI
EQU ALI
sambil ALI
klausa subordinatif
ALI klausa utama
P CAU
ALI O
ALI
c. Hubungan Waktu Berurutan
Klausa adverbial dengan hubungan waktu berurutan yang diteliti adalah klausa adverbial dengan konjungsi sebelum dan setelah. Contoh klausa adverbial
dengan hubungan waktu berurutan terdapat dalam kalimat berikut. 1.3
Sebelum saya menginjak Lebak, saya sudah tahu apa yang terjadi Nardiati et al. 1996.
Konjungsi sebelum muncul dalam kalimat majemuk bertingkat 1.3 Menurut Lapoliwa dalam Anggraeni 2009, kata sebelum dipergunakan untuk
menyatakan waktu lebih dahulu terjadi dari waktu acuan, waktu acuan terletak setelah preposisi sebelum. Misal terdapat dua buah token, token yang pertama t
menyatakan waktu pertama, sedangkan token yang kedua t
1
menyatakan waktu kedua. Relasi yang menghubungkan kedua token adalah relasi ORD karena
sebelum menyatakan makna yang saling berurutan. Arah relasi ORD berasal dari token pertama menuju token kedua. Makna sebelum menyatakan waktu lebih
dahulu, sehingga fokus terletak pada token pertama dan diberi relasi frame dengan type sebelum.
Gambar 26 Word graph preposisi sebelum. Waktu yang pertama t dan
waktu yang kedua t
1
. Token pertama dan token kedua pada word graph tersebut bisa juga
disisipi sebuah pola yang berupa klausa. Makna kata sebelum menurut Ramlan 2001, digunakan apabila apa yang dinyatakan pada klausa utama lebih dahulu
terjadi daripada apa yang dinyatakan pada anak kalimat. Akibatnya, token kedua dapat menunjukkan suatu klausa subordinatif, sedangkan token pertama dapat
menunjukkan klausa utama. Token kedua dapat dihubungkan dengan type klausa subordinatif menggunakan relasi ALI dan token pertama dihubungkan dengan type
klausa utama menggunakan relasi ALI. Akibat penunjukan token kedua sebagai suatu klausa, maka secara otomatis token kedua tidak lagi berfungsi sebagai token
ORD ALI
t t
1
ALI ALI
sebelum
waktu, sehingga relasi ALI antara token kedua dengan type t
1
akan hilang. Hal yang sama berlaku juga pada token pertama.
Gambar 27 Graf klausa subordinatif dengan konjungsi sebelum. Klausa sebelum saya menginjak Lebak pada kalimat 1.3 jika dianalisis
fungsinya adalah sebagai berikut. sebelum saya menginjak Lebak
konj S P O
Subjek dalam klausa tersebut adalah kata saya, karena menunjukkan pelaku aktivitas menginjak. Kata menginjak merupakan verba transitif karena
menggunakan verba dengan prefiks me- serta menduduki fungsi sebagai predikat. Verba transitif ini biasanya diikuti oleh fungsi objek. Kata Lebak dalam klausa
tersebut menduduki fungsi objek karena Lebak merupakan tempat yang dikenai kegiatan menginjak. Klausa tersebut terdiri atas subjek, predikat yang berupa
verba transitif, objek, dan susunan klausa tersebut aktif, sehingga susunan fungsi klausa subordinatif tersebut adalah S
–P–O dan klausa tersebut merupakan klausa aktif transitif.
Pembentukan graf struktur klausa aktif transitif dengan fungsi S –P–O
diuraikan dalam penjelasan berikut ini. Kata saya yang menduduki fungsi subjek dan kata menginjak yang menduduki fungsi predikat dihubungkan oleh relasi
sebab akibat. Kata menginjak yang menduduki fungsi predikat dan kata Lebak yang menduduki fungsi objek juga harus dihubungkan dengan relasi sebab akibat.
Menurut Nurdiati dan Hoede 2009, relasi CAU dapat digunakan untuk menghubungkan subjek dengan predikat dan predikat dengan objek. Fokus anak
kalimat 1.3 pada kata menginjak, sehingga atribut fokus terdapat pada token predikat.
ORD ALI
sebelum ALI
klausa utama
ALI klausa
subordinatif
Gambar 28 Graf klausa aktif transitif dengan fungsi S –P–O dan fokus
pada token predikat. Klausa aktif transitif tersebut menduduki fungsi sebagai pengganti
keterangan waktu pada klausa utama, dengan kata lain klausa aktif transitif tersebut merupakan anak kalimat atau klausa subordinatif, sehingga pola graf
klausa subordinatif dapat dimasukkan ke dalam token kedua pada Gambar 27. Fokus pada keseluruhan pola terdapat pada klausa subordinatif, dalam hal ini
khususnya pada kalimat 1.3 terdapat pada fungsi predikat. Penentuan fokus berlaku juga pada fungsi subjek maupun objek pada konteks kalimat yang lain.
Gambar 29 Pola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi sebelum dan susunan fungsional S
–P–O.
1.4 Bakteri simbiotik rhizobium menambat N setelah menginfeksi akar
tanaman Cahyana 2009. Konjungsi setelah muncul dalam kalimat majemuk bertingkat 1.4.
Menurut Effendi dalam Anggraeni 2009, kata setelah dipergunakan untuk menyatakan waktu kemudian. Misal terdapat dua buah token, token yang pertama
t menyatakan waktu pertama, sedangkan token yang kedua t
1
menyatakan waktu kedua. Relasi yang menghubungkan kedua token adalah relasi ORD karena
setelah menyatakan makna yang saling berurutan. Arah relasi ORD berasal dari token pertama menuju token kedua. Makna setelah menyatakan waktu kemudian,
P CAU
CAU ALI
S ALI
O ALI
ORD ALI
sebelum ALI
klausa utama
ALI klausa subordinatif
P CAU
CAU ALI
S ALI
O ALI
sehingga fokus terletak pada token kedua dan diberi relasi frame dengan type setelah.
Gambar 30 Word graph preposisi setelah. Waktu yang pertama t dan
waktu yang kedua t
1
. Token pertama dan token kedua pada word graph tersebut bisa juga
disisipi sebuah pola yang berupa klausa. Menurut Ramlan 2001, kata setelah digunakan jika apa yang tersebut pada klausa utama terjadi lebih kemudian
daripada apa yang tersebut pada anak kalimat. Akibatnya, token pertama dapat menunjukkan suatu klausa subordinatif, sedangkan token kedua dapat
menunjukkan klausa utama. Token pertama dapat dihubungkan dengan type klausa subordinatif menggunakan relasi ALI dan token kedua dihubungkan dengan
type klausa utama menggunakan relasi ALI. Akibat penunjukan token pertama sebagai suatu klausa, maka secara otomatis token pertama tidak lagi berfungsi
sebagai token waktu, sehingga relasi ALI antara token pertama dengan type t akan
hilang. Hal yang sama berlaku juga pada token kedua.
Gambar 31 Graf klausa subordinatif dengan konjungsi setelah. Konjungsi setelah, sesudah, seusai, begitu, dan sehabis mempunyai
makna yang sama yaitu sebagai konjungsi subordinatif yang menyatakan hubungan waktu berurutan, sehingga graf yang dibentuk oleh konjungsi sesudah,
seusai, begitu, dan sehabis sama dengan graf yang dibentuk oleh konjungsi setelah.
ORD ALI
t t
1
ALI ALI setelah
ORD ALI setelah
ALI klausa
utama ALI
klausa subordinatif
Klausa setelah menginfeksi akar tanaman pada kalimat 1.4 jika dianalisis fungsinya adalah sebagai berikut.
setelah menginfeksi akar tanaman
konj P O
Kata menginfeksi merupakan verba transitif karena menggunakan verba dengan prefiks me- serta menduduki fungsi sebagai predikat. Verba transitif ini biasanya
diikuti oleh fungsi objek. Frasa akar tanaman dalam klausa tersebut menduduki fungsi objek karena akar tanaman merupakan benda yang dikenai kegiatan
menginfeksi. Klausa tersebut terdiri atas predikat yang berupa verba transitif, objek, dan susunan klausa tersebut aktif, sehingga susunan fungsi klausa
subordinatif tersebut adalah P –O dan klausa tersebut merupakan klausa aktif
transitif. Fokus anak kalimat 1.4 pada kata menginfeksi, sehingga fokus terdapat
pada fungsi predikat. Pembentukan graf struktur klausa aktif transitif dengan fungsi P
–O dan fokus pada fungsi predikat terdapat pada penjelasan Gambar 24. Klausa aktif transitif tersebut menduduki fungsi sebagai pengganti
keterangan waktu pada klausa utama, dengan kata lain klausa aktif transitif tersebut merupakan anak kalimat atau klausa subordinatif, sehingga pola graf
klausa subordinatif dapat dimasukkan ke dalam token pertama pada Gambar 31. Fokus kalimat 1.4 terdapat pada klausa subordinatif, yaitu pada fungsi predikat.
Penentuan fokus berlaku juga pada fungsi lainnya pada konteks kalimat yang lain.
Gambar 32 Pola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi setelah dan susunan fungsional P
–O. ORD
ALI setelah ALI
klausa utama
ALI klausa subordinatif
P CAU
ALI O
ALI
d. Hubungan Waktu Batas Akhir
Klausa adverbial dengan hubungan waktu batas akhir yang diteliti dalam adalah klausa adverbial dengan konjungsi hingga. Contohnya adalah sebagai
berikut. 1.5
Tangan kekarnya merompes daun-daun tua bunga kol, memperbaiki turus tomat, hingga memanen terung jepang, brokoli dan edamane Syariefa
2009. Bentuk word graph hingga dalam Anggraeni 2009 adalah sebagai
berikut.
Gambar 33 Word graph preposisi hingga yang menyatakan waktu akhir. Waktu awal t
dan waktu akhir t
1
. Word graph preposisi hingga terdiri atas dua token yang direlasikan
ORD. Relasi ORD digunakan untuk menyatakan adanya urutan pergerakan waktu dari token pertama t
menuju token kedua t
1
. Makna hingga menyatakan waktu akhir, sehingga makna hingga terletak pada frame yang terdiri atas token kedua
dan arc berlabel ORD yang berakhir di token tersebut. Fokus preposisi hingga adalah waktu akhir, maka fokus terletak pada token kedua t
1
Anggraeni 2009. Token pertama dan token kedua pada word graph tersebut bisa juga
disisipi sebuah pola yang berupa klausa. Token kedua t
1
dapat menunjukkan suatu klausa subordinatif karena klausa subordinatif ini menduduki pengganti
keterangan waktu batas akhir. Oleh karena itu, token kedua dapat dihubungkan dengan type klausa subordinatif menggunakan relasi ALI. Akibat penunjukan
token kedua sebagai suatu klausa, maka secara otomatis token kedua tidak lagi berfungsi sebagai token waktu, sehingga relasi ALI antara token kedua dengan
type t
1
akan hilang. Contohnya pada kalimat 1.5, klausa hingga memanen terung jepang, brokoli dan edamane merupakan pengganti keterangan waktu pada klausa
tangan kekarnya merompes daun-daun tua bunga kol, memperbaiki turus tomat. ORD
ALI t
t
1
ALI ALI
hingga
Token pertama t dapat dihubungkan dengan klausa tangan kekarnya merompes
daun-daun tua bunga kol, memperbaiki turus tomat yang diterangkan oleh token kedua t
1
. Oleh karena itu, token pertama t dihubungkan dengan type klausa
utama menggunakan relasi ALI. Token pertama sudah menunjukkan suatu klausa utama, sehingga token pertama tidak lagi berfungsi sebagai token waktu,
akibatnya relasi ALI antara token pertama dengan type t akan hilang. Hubungan
antara token pertama dan token kedua tetap dapat menggambarkan hubungan waktu batas akhir, karena sudah dihubungkan dengan relasi ORD dan sebuah
frame dengan type hingga, walaupun token-tokennya sudah tidak menyatakan waktu.
Gambar 34 Graf klausa subordinatif dengan konjungsi hingga. Konjungsi sampai dan hingga mempunyai makna yang sama yaitu
sebagai konjungsi subordinatif yang menyatakan hubungan waktu batas akhir, sehingga graf yang dibentuk oleh konjungsi sampai sama dengan graf yang
dibentuk oleh konjungsi hingga. Klausa hingga memanen terung jepang, brokoli dan edamane pada
kalimat 1.5 jika dianalisis fungsinya adalah sebagai berikut. hingga memanen terung jepang, brokoli dan edamane
konj P O
Kata memanen merupakan verba transitif karena menggunakan verba dengan prefiks me- serta menduduki fungsi sebagai predikat. Verba transitif ini biasanya
diikuti oleh fungsi objek. Frasa terung jepang, brokoli dan edamane dalam klausa tersebut menduduki fungsi objek karena terung jepang, brokoli dan edamane
merupakan benda yang dikenai kegiatan memanen. Klausa tersebut terdiri atas predikat yang berupa verba transitif dan objek, serta susunan klausa tersebut aktif,
sehingga susunan fungsi klausa subordinatif tersebut adalah P –O dan klausa
tersebut merupakan klausa aktif transitif. ALI
klausa subordinatif
ALI klausa utama
ORD ALI
hingga
Fokus anak kalimat 1.5 pada kata memanen, sehingga atribut fokus terdapat pada fungsi predikat. Pembentukan graf struktur klausa aktif transitif
dengan fungsi P –O dan fokus pada fungsi predikat terdapat pada penjelasan
Gambar 24. Klausa aktif transitif tersebut menduduki fungsi sebagai pengganti
keterangan waktu pada klausa utama, dengan kata lain klausa aktif transitif tersebut merupakan anak kalimat atau klausa subordinatif, sehingga pola graf
klausa subordinatif dapat dimasukkan ke dalam token kedua pada Gambar 34. Fokus kalimat 1.5 terdapat pada klausa utama, yaitu frasa tangan kekarnya yang
menduduki fungsi sebagai subjek. Penentuan fokus tidak berlaku mutlak, sesuai dengan konteks kalimatnya.
Gambar 35 Pola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi hingga dan susunan fungsional P
–O.
2. Hubungan Syarat